Isidor Isaac Rabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kehidupan selanjutnya: Penyempurnaan kalimat
Baris 21:
'''Isidor Isaac Rabi''' ({{IPAc-en|ˈ|r|ɑː|b|i}}; nama lahir '''Israel Isaac Rabi''', {{lahirmati|[[Rymanów]], [[Galicia (Eropa tengah)|Galicia]], [[Austria-Hongaria]]|29|7|1898|[[Kota New York]], [[New York]], [[Amerika Serikat]]|11|1|1988}}) adalah seorang [[fisikawan]] berkebangsaan Amerika yang dianugerahi [[Penghargaan Nobel Fisika]] pada tahun 1944 untuk penemuan [[resonansi magnet inti]] yang digunakan dalam [[pencitraan resonansi magnetik]]. Ia juga merupakan salah satu ilmuwan pertama di AS yang mengembangkan [[magnetron]], yang digunakan dalam [[radar mikrogelombang]] dan [[oven mikrogelombang]].
 
Lahir ke dalam sebuah keluarga [[Sejarah Yahudi di Polandia|Yahudi-Polandia]] tradisional di [[Rymanów]], [[Galicia (Eropa Tengah)|Galicia]] (yang pada waktu itu menjadi bagian dari [[Austria-Hongaria]]), Rabi datang ke Amerika Serikat saat masih bayi dan dibesarkan di [[Lower East Side]], New York. Ia masuk [[Universitas Cornell]] sebagai mahasiswa [[teknik kelistrikan]] pada tahun 1916, tetapi kemudian beralih bidang ke [[kimia]]. Ia kemudian meminati [[fisika]] dan melanjutkan studinya di [[Universitas Columbia]], di manatempat ia dianugerahi gelar doktor untuk tesisnya tentang [[suseptibilitas magnetik]] kristal-kristal tertentu. Pada tahun 1927, ia berpindah ke Eropa dan di sana ia bertemu serta bekerja dengan fisikawan-fisikawan handal pada masa itu.
 
Pada tahun 1929, Rabi kembali ke Amerika Serikat setelah Universitas Columbia menawarkannya jabatan dosen. Dalam kolaborasinya dengan [[Gregory Breit]], ia mengembangkan [[persamaan Breit-Rabi]] dan memprediksi bahwa [[eksperimen Stern–Gerlach]] dapat dimodifikasi untuk mengonfirmasi sifat-sifat [[inti atom]]. Teknik-teknik yang dikembangkannya dengan menggunakan resonansi magnet inti untuk menentukan [[momen magnetik]] dan [[spin inti]] atom membuatnya meraih [[Nobel Fisika]] pada tahun 1944. Resonansi magnet inti menjadi alat yang berpengaruh dalam fisika dan kimia nuklir. Pencitraan resonansi magnetik yang dikembangkan dari resonansi magnet inti juga berperan penting dalam dunia kedokteran.
Baris 33:
 
== Pendidikan ==
Pada tahun 1922, Rabi kembali ke Universitas Cornell sebagai mahasiswa pascasarjana kimia dan mulai belajar fisika. Pada tahun 1923, ia bertemu dan mulai mengakrabi Helen Newmark, seorang mahasiswi semester musim panas di [[Hunter College]]. Agar dapat dekat dengannya saat ia pulang ke rumah, Rabi melanjutkan studinya di [[Universitas Columbia]], di bawah bimbingan [[Albert Potter Wills|Albert Wills]]. Pada Juni 1924, Rabi mendapatkan pekerjaan sebagai tutor paruh waktu di [[City College of New York]]. Wills, yang mengkhususkan diri dalam magnetisme, meminta Rabi untuk menulis tesis doktornya tentang [[suseptibilitas magnetik]] uap [[natrium]]. Topik tersebut tidak menarik bagi Rabi, tetapi setelah [[William Lawrence Bragg]] memberikan sebuah seminar di Universitas Columbia tentang [[suseptibilitas kelistrikan]] kristal-kristal tertentu yang disebut [[garam Tutton]], Rabi memutuskan untuk meneliti suseptibilitas magnetiknyamagnetik garam tersebut dan Wills sepakat menjadi pembimbing Rabi.{{sfn|Rigden|1987|pp=35–40}}
 
Langkah pertama dalam pengukuran resonansi magnetik kristal melibatkan pertumbuhan kristal, suatu prosedur sederhana yang sering kali dilakukan oleh siswa SD. Kristal yang telah tumbuh tersebut kemudian harus dipersiapkan dengan memotongnya menjadi bagian-bagian yang sisi-sisinya memiliki orientasi berbeda dengan struktur internal kristal tersebut. Respons kristal terhadap medan magnet setelahnya harus diukur menggunakan neraca dengan hati-hati dan susah payah. Ketika kristalnya sedang bertumbuh, Rabi membaca sebuah buku tahun 1873 karya [[James Clerk Maxwell]], ''[[A Treatise on Electricity and Magnetism]]'' (Sebuah Risalah Mengenai Kelistrikan dan Magnetisme), yang memberinya inspirasi akan metode yang lebih mudah dilakukan. Ia menurunkan sebuah kristal pada serat kaca yang melekat pada [[neraca puntir]] ke dalam larutan yang suseptibilitas magnetiknya dapat diubah di antara dua kutub magnet. Ketika suseptibilitas magnetik larutan sama dengan suseptibilitas magnetik kristal, magnet dapat dihidupkan dan dimatikan tanpa mengganggu posisi kristal. Metode baru ini tak hanya mengurangi kerja, tetapi juga menghasilkan hasil yang lebih akurat. Rabi mengirimkan tesisnya yang berjudul ''On the Principal Magnetic Susceptibilities of Crystals'' (Tentang Suseptibilitas Magnetik Utama Kristal-Kristal) ke jurnal ''[[Physical Review]]'' pada 16 Juli 1926. Ia menikah dengan Helen pada hari berikutnya. Makalah tersebut meraih sedikit sambutan dalam lingkup akademik, meskipun karya tersebut dibaca oleh [[Kariamanickam Srinivasa Krishnan]], yang menggunakan metode tersebut dalam penyelidikan kristalnya sendiri. Rabi menyimpulkan bahwa ia juga perlu mempromosikan karyanya selain dari mempublikasikannya.{{sfn|Rigden|1987|pp=41–45}}{{sfn|Rabi|1927|pp=174–185}}
 
Seperti beberapa fisikawan muda lainnya, Rabi juga mengikuti perkembangan peristiwa-peristiwa penting di Eropa. Ia takjub dengan [[eksperimen Stern–Gerlach]], yang membuatnya yakin akan validitas [[mekanika kuantum]]. Bersama dengan [[Ralph Kronig]], [[Francis Bitter]], [[Mark Zemansky]] dan lainnya, ia bermaksud memperluas [[persamaan Schrödinger]] kepada [[Spektroskopi rotasi-vibrasi|molekul gasing simetris]] dan menemukan keadaan-keadaan energi sistem mekanis tersebut. Masalahnya adalah tiada satu pun dari mereka yang dapat menyelesaikan persamaan yang dihasilkan, yaitu [[persamaan diferensial parsial]] orde dua. Rabi menemukan jawaban masalah tersebut dalam sebuah buku karya matematikawan abad ke-19 [[Carl Gustav Jacob Jacobi]]. Persamaan tersebut memiliki bentuk [[fungsi hipergeometris|persamaan hipergeometris]] yang Jacobi telah temukan penyelesaiannya. Kronig dan Rabi menuliskan penyelesaiannya dan mengirimkannya ke ''Physical Review'', yang kemudian diterbitkan pada tahun 1927.{{sfn|Rigden|1987|pp=50–53}}{{sfn|Kronig|Rabi|1928|pp=262–269}}
 
== Eropa ==
Pada Mei 1927, Rabi dipilih menjadi Barnard Fellow. Posisi ini disertai tunjangan sebesar US$1.500 (US${{formatnum:{{Inflation|US|1500|1927}}}} pada dolar {{CURRENTYEAR}}{{Inflation-fn|US}}) untuk periode September 1927 sampai dengan Juni 1928. Ia kemudian dengan segera memohon cuti selama setahun kepada City College of New York agar ia dapat belajar di Eropa. Saat permohonan tersebut ditolak, ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Setibanya ke [[Zürich]], tempat ia berharap dapat bekerja sebagai mahasiswa pascadoktor di bawah bimbingan [[Erwin Schrödinger]], ia bertemu dua orang Amerika sejawatnya, [[Julius Adams Stratton]] dan [[Linus Pauling]]. Mereka menemukan bahwa Schrödinger telah meninggalkan [[Zürich]], karena ia telah dilantikdiangkat sebagai kepala ''Theoretical Institute'' di [[Universitas Humboldt Berlin|Universitas Friedrich Wilhelm]], Berlin. Rabi kemudian memutuskan untuk melamar posisi pascadoktor di bawah bimbingan [[Arnold Sommerfeld]] di [[Universitas Munich]] sebagai gantinya. Di Munich, ia menemui dua orang Amerika lainnya, [[Howard Percy Robertson]] dan [[Edward Condon]]. Sommerfeld menerima lamaran Rabi sebagai siswa pascadoktor. Fisikawan Jerman [[Rudolf Peierls]] dan [[Hans Bethe]] juga bekerja dengan Sommerfeld pada waktu itu, tetapi tiga orang Amerika tersebuttersebutlah yang menjadi akrab satu sama lainnya.{{sfn|Rigden|1987|pp=55–57}}
 
Atas nasihat Wills, Rabi berkunjung ke [[Leeds]] untuk mengikuti pertemuan tahunan ke-97 [[British Association for the Advancement of Science|Asosiasi Britania untuk Kemajuan Sains]] (''British Association for the Advancement of Science'']],). diDalam manapertemuan itu, ia mendengar [[Werner Heisenberg]] menyampaikan sebuah makalah mengenai mekanika kuantum. Setelah itu, Rabi berpindah ke [[Kopenhagen]], di mana iadan menawarkan diri untuk bekerja di bawah [[Niels Bohr]]. Bohr sedang berlibur, tetapi Rabi langsung mengerjakan perhitungan suseptibilitas magnetik [[hidrogen]] molekuler. Setelah Bohr kembali pada bulan Oktober, ia mengatur agar Rabi dan [[Yoshio Nishina]] melanjutkan kerja mereka di bawah [[Wolfgang Pauli]] di [[Universitas Hamburg]].{{sfn|Rigden|1987|pp=57–59}}
 
Meskipun ia datang ke [[Hamburg]] untuk bekerja dengan Pauli, Rabi menemukan [[Otto Stern]] bekerja di sana dengan dua anggota pascadoktor berbahasa Inggris, Ronald Fraser dan John Bradshaw Taylor. Rabi kemudian berteman dengan mereka dan tertarik kepada eksperimen [[berkas molekul]] mereka,{{sfn|Rigden|1987|pp=60–62}} yang membuat Stern meraih [[Nobel Fisika]] pada tahun 1943.{{sfn|Toennies|Schmidt-Böcking|Friedrich|Lower|2011|p=1066}} Penelitian mereka melibatkan medan magnet tak seragam yang sulit dimanipulasi dan sulit diukur secara akurat. Rabi menggagaskan penggunaan medan magnet seragam sebagai gantinya, dengan berkas molekul berada dalam suatu sudut serempet tertentu sehingga atom-atom akan menyimpang sebagaimana cahaya menyimpang dalam prisma. Gagasan tersebut lebih mudah digunakan dan menghasilkan hasil yang lebih akurat. Berkat dorongan Stern dan bantuan besar Taylor, Rabi berhasil membuat gagasannya bekerja baik. Atas nasihat Stern, Rabi menulis sebuah makalah singkat (''letter'') tentang hasil-hasilnya kepada jurnal ''[[Nature (jurnal)|Nature]]'',{{sfn|Rigden|1987|pp=60–62}} yang menerbitkannya pada Februari 1929.{{sfn|Rabi|1929|pp=163–164}} Ini disusul oleh sebuah makalah penuh berjudul ''Zur Methode der Ablenkung von Molekularstrahlen'' ("Tentang Metode Penyimpangan Berkas-Berkas Molekul") dalam jurnal ''[[Zeitschrift für Physik]]'', yang diterbitkan pada bulan April tahun itu.{{sfn|Rabi|1929b|pp=190–197}}
 
Pada saat itu, beasiswa Barnard Fellowship telah berakhir dan Rabi dan Helen hidup dari tunjangan $182 per bulan dari [[Yayasan Rockefeller]]. Mereka pindah dari Hamburg ke [[Leipzig]], yang iadengan harapharapan dapat bekerja dengan Heisenberg. Di Leipzig, ia bertemu [[Robert Oppenheimer]], sesama orang New York. Pertemuan tersebut menjadi awal persahabatan panjang mereka. Namun, Heisenberg telah pergi untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada Maret 1929, sehingga Rabi dan Oppenheimer memutuskan untuk pergi ke [[ETH Zurich]], tempat Pauli saat itu menjadi profesor fisika. Pendidikan fisika Rabi diperkaya dengan pertemuanpertemuannya dengan para fisikawan terkemuka di sana, meliputi [[Paul Dirac]], [[Walter Heitler]], [[Fritz London]], [[Francis Wheeler Loomis]], [[John von Neumann]], [[John C. Slater|John Slater]], [[Leó Szilárd]], dan [[Eugene Wigner]].{{sfn|Rigden|1987|pp=65–67}}
 
== Laboratorium Berkas Molekul ==
Pada 26 Maret 1929, Rabi mendapatkan sebuah tawaran mengajar dari Universitas Columbia dengan gaji tahunan sejumlah US$3.000. Dekan Departemen Fisika Universitas Columbia, [[George B. Pegram]], saat itu sedang mencari seorang pakar fisikawan teoretis untuk mengajar [[mekanika statistik]] dan mata kuliah lanjutan baru yang bertopik mekanika kuantum, dan Heisenberg merekomendasikan Rabi. Helen saat itu sedang mengandung, sehingga Rabi butuh pekerjaan tetap, dan pekerjaan tersebut berada di New York. IaAtas dasar pertimbangan itu, ia menerima tawaran tersebut dan kembali ke Amerika Serikat pada bulan Agustus menggunakan [[USS ''Joseph T. Dickman'' (APA-13)|SS ''President Roosevelt'']].{{sfn|Rigden|1987|pp=66–69}} Rabi menjadi satu-satunya anggota fakultas yang berdarah Yahudi di Universitas Columbia pada waktu itu.{{sfn|Rigden|1987|p=104}}
 
[[Berkas:Atomic physicists Ernest O. Lawrence, Enrico Fermi, and Isidor Rabi - NARA - 558595.tif|jmpl|kiri|Rabi (kanan) bersama pemenang Penghargaan Nobel sejawatnya [[Ernest O. Lawrence]] (kiri) dan [[Enrico Fermi]] (tengah)]]
Sebagai seorang guru, Rabi memiliki sifat yang membosankan. [[Leon Lederman]] mengenang bahwa setelah kelas Rabi berakhir, para muridnya akan pergi ke perpustakaan untuk mencoba mencari tahu apa yang Rabi telah katakan. [[Irving Kaplan (kimiawan)|Irving Kaplan]] menilai Rabi dan [[Harold Urey]] sebagai "guru terburuk yang pernah saya dapati".{{sfn|Rigden|1987|p=71}} [[Norman Ramsey]] menganggap ceramah Rabi "lumayan mengerikanmenakutkan",{{sfn|Rigden|1987|p=71}} sementara [[William Nierenberg]] merasa bahwa Rabi "singkatnya adalah seorang penceramah yang buruk".{{sfn|Rigden|1987|p=72}} Kendati pun kekurangannya sebagai dosen, ia memiliki pengaruh yang besar. Ia menginspirasi banyak muridnya untuk berkarier di bidang fisika, dan beberapa di antaranya menjadi terkenal.{{sfn|Rigden|1987|pp=71–72}}
 
Putri pertama Rabi, Helen Elizabeth, lahir pada bulan September 1929.{{sfn|Rigden|1987|p=70}} Putri kedua, Margaret Joella, menyusul pada tahun 1934.{{sfn|Rigden|1987|p=83}} Di sela-sela antara tugas mengajarnya dan waktu untuk keluarganya, ia hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan penelitian. Ia tidak menerbitkan makalah apapun pada tahun pertamanya di Universitas Columbia. Kendati demikian, ia diangkat menjadi asisten profesor.{{sfn|Rigden|1987|p=70}} Ia kemudian menjadi profesor pada tahun 1937.<ref name="Nobel">{{cite web |url=http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1944/rabi-bio.html |title=Isidor Isaac Rabi - Biographical |accessdate=17 August 2012 |publisher=Nobel Media }}</ref>
 
Pada tahun 1931, Rabi kembali bereksperimen dengan berkas partikel. Dalam kolaborasinya dengan [[Gregory Breit]], ia mengembangkan [[persamaan Breit-Rabi]], dan memprediksi bahwa eksperimen Stern–Gerlach dapat dimodifikasi untuk mengonfirmasi sifat-sifat [[inti atom]].{{sfn|Rigden|1987|p=80}} Langkah berikutnya ialah melakukan modifikasi tersebut. Dengan bantuan Victor W. Cohen,<ref>{{cite journal|title=Obituary: Victor William Cohen|journal=[[Physics Today]] |issn=0031-9228 |date=January 1975|volume=28|issue=1|pages=111–112|url=http://www.physicstoday.org/resource/1/phtoad/v28/i1/p111_s2?bypassSSO=1|doi=10.1063/1.3068792|bibcode = 1975PhT....28a.111. }}</ref> Rabi membangun aparatus berkas molekul di Universitas Columbia. Gagasan mereka ialah dengan menggunakan medan magnet lemah, alih-alih medan magnet kuat, mereka berharap untuk dapat mendeteksi [[spin inti]] natrium. Ketika eksperimen tersebut dilakukan, empat berkas kecil ditemukan, yang darinya mereka mendeduksi spin inti senilai {{frac|3|2}}.{{sfn|Rigden|1987|pp=84–88}}
 
Laboratorium Berkas Molekul (''Molecular Beam Laboratory'') milik Rabi menarik perhatian orang-orang lainnya, termasuk [[Sidney Millman]], seorang mahasiswa pascasarjana yang meneliti [[litium]] untuk program doktornya.{{sfn|Millman|1977|p=87}}{{sfn|Rigden|1987|pp=88–89}} Mahasiswa lainnya adalah [[Jerrold Zacharias]], yang percaya bahwa inti natrium akan terlalu sulit untuk dipahami, sehingga mengajukan usulan untuk mempelajari unsur hidrogen, yang merupakan unsur paling sederhana. Isotop [[deuterium]] unsur hidrogen baru ditemukan di Univeritas Columbia pada tahun 1931 oleh Urey, yang meraih [[Nobel Kimia]] tahun 1934 untuk penemuan ini. Urey mampu menyuplai mereka [[air berat]] maupun gas deuterium untuk eksperimen mereka. Walaupun hidrogen adalah unsur yang sederhana, kelompok peneliti Stern di Hamburg telah mengamati bahwa hidrogen tak berperilaku seperti yang diperkirakan.{{sfn|Goldstein|1992|pp=21–22}} Urey juga membantu dengan cara lainnya; ia memberikan setengah uang penghargaannya untuk mendanai Laboratorium Berkas Molekul.{{sfn|Rigden|1987|p=90}} Ilmuwan lainnya yang memulai kariernya di Laboratorium Berkas Molekul meliputi Norman Ramsey, [[Julian Schwinger]], [[Jerome Kellogg]] dan [[Polykarp Kusch]].{{sfn|Goldstein|1992|p=23}} Semuanya laki-laki; Rabi tidak percaya bahwa wanita dapat menjadi fisikawan. Ia taktidak pernah memiliki seorang wanita sebagai mahasiswi doktor atau pascadoktor, dan umumnya menentang wanita sebagai kandidat untuk mendapat posisi dalam fakultas.{{sfn|Rigden|1987|p=116}}
 
Atas saran [[C. J. Gorter]], tim peneliti Rabi mencoba menggunakan medan magnet berosilasi.{{sfn|Goldstein|1992|pp=33–34}} Ini menjadi dasar bagi metode [[resonansi magnet inti]]. Pada tahun 1937, Rabi, Kusch, Millman dan Zacharias menggunakannya untuk mengukur [[momen magnetik]] beberapa senyawa litium menggunakan berkas molekul, meliputi [[litium klorida]], [[litium fluorida]] dan [[dilitium]].{{sfn|Rabi|Millman|Kusch|Zacharias|1939|pp=526–535}} Saat mereka menerapkan metode tersebut kepada hidrogen, mereka menemukan bahwa momen magnetik sebuah proton adalah 2,785±0,02 [[magneton nuklir]],{{sfn|Kellogg|Rabi|Ramsey|Zacharias|1939|p=728}} dan bukannya 1 seperti yang diprediksi oleh teori mutakhir pada waktu itu.{{sfn|Rigden|1987|p=115}}{{sfn|Breit|Rabi|1934|pp=}} Sementara itu momen magnetik deuteron adalah 0,855±0,006 magneton nuklir.{{sfn|Kellogg|Rabi|Ramsey|Zacharias|1939|p=728}} Metode tersebut memberikan nilai pengukuran yang lebih akurat daripada yang tim peneliti Stern temukan pada tahun 1934 dan tim peneliti Rabi mengonfirmasi penemuan Stern pada tahun 1934tersebut.{{sfn|Rabi|Kellogg|Zacharias|1934a|pp=157–163}}{{sfn|Rabi|Kellogg|Zacharias|1934b|pp=163–165}} Oleh karena deuteron terdiri dari sebuah proton dan sebuah neutron dengan kedua spinnya sejajar, [[momen magnetik neutron]] dapat disimpulkan dengan mengurangkan momen magnetik deuteron dengan momen magnetik proton. Hasil pengurangannya bukan nol dan memiliki tanda yang berlawanan dengan proton. Berdasarkan pada artefak-artefak peliktak lazim dari pengukuran yang lebih akurat ini, Rabi mengajukan bahwa deuteron memiliki [[kuadrupol|momen kuadrupol elektrik]].{{sfn|Rigden|1987|pp=112–113}} Penemuan ini berarti bahwa bentuk fisik deuteron tidaklah simetris; hal ini memberimemberikan pemahaman yang berharga mengenai ciri-ciri [[gaya nuklir]] yang mengikat nukleon. Atas penciptaan metode deteksi resonansi magnetik berkas molekul, Rabi dianugerahi [[Nobel Fisika]] pada tahun 1944.{{sfn|Goldstein|1992|p=36}}
 
== Perang Dunia II ==
Baris 66:
Pada September 1940, Rabi menjadi anggota Komite Penasihat Sains [[Laboratorium Riset Balistik]] Angkatan Darat AS.<ref>{{cite web |url=http://ftp.arl.army.mil/~mike/comphist/40sac/index.html |title=BRL's Scientific Advisory Committee, 1940 |publisher= U.S. Army Research Laboratory |accessdate=July 26, 2016}}</ref> Pada bulan itu, [[Misi Tizard]] Britania membawa sejumlah teknologi baru ke Amerika Serikat, termasuk [[magnetron]], sebuah perangkat berdaya tinggi yang menghasilkan [[mikrogelombang]] menggunakan interaksi arus elektron dengan [[medan magnet]]. Perangkat tersebut, yang dijanjikan dapat merevolusi teknologi [[radar]], meruntuhkan anggapan orang-orang Amerika tentang ketermajuan teknologi Amerika. [[Alfred Lee Loomis]] dari [[National Defense Research Committee|Komite Riset Pertahanan Nasional Amerika Serikat]] (''National Defense Research Committee'') memutuskan untuk mendirikan sebuah laboratorium baru di [[Institut Teknologi Massachusetts]] (MIT) untuk mengembangkan teknologi radar ini. Nama [[Laboratorium Radiasi di Massachusetts Institute of Technology|Laboratorium Radiasi]] (''Radiation Laboratory'') dipilih sebagai nama yang tidak mencolok sekaligus penghormatan kepada [[Laboratorium Radiasi Berkeley]] (''Berkeley Radiation Laboratory''). Loomis merekrut [[Lee DuBridge]] untuk menjalankannya.{{sfn|Conant|2002|pp=209–213}}
 
Loomis dan DuBridge merekrut para fisikawan untuk laboratorium baru tersebut dalam sebuah konferensi Fisika Nuklir Terapan di MIT pada Oktober 1940. Salah satu di antaranya yang secara sukarela ikut adalah Rabi. Ia ditugasi untuk mempelajari magnetron, yang sangat dirahasiakan sehingga harus disimpan dalam brankas.{{sfn|Rigden|1987|pp=131–134}} Para ilmuwan Laboratorium Radiasi menargetkan produksi radar mikrogelombang sebelum 6 Januari 1941 dan pemasangan sebuah prototipe radar di pesawat tempur [[Douglas A-20 Havoc]] sebelum bulan Maret. Perangkat itu pun rampung; rintangan-rintangan teknologi secara bertahap terlewati dan set radar mikrogelombang yang bekerja diproduksi. Magnetron tersebut dikembangkan lebih jauh di kedua belah sisi samudera Atlantik (Amerika Serikat dan Britania) agar dapat mengurangi panjang gelombang mikromikrogelombang yang dihasilkan dari 150 cm menjadi 10 cm, dan kemudian menjadi 3&nbsp;cm. Laboratorium tersebut selanjutnya mengembangkan radar udara-ke-darat untuk mendeteksi kapal selam, [[radar SCR-584]] untuk [[Sistem pengendali tembakan|mengendalikan tembakan]] dan [[LORAN]], sebuah sistem navigasi radio jarak jauh.{{sfn|Rigden|1987|pp=135–135}} Atas permintaan Rabi, sebuah cabang Laboratorium Radiasi didirikan di Universitas Columbia, dengan Rabi sebagai kepalanya.{{sfn|Rigden|1987|p=143}}
 
Pada tahun 1942, Oppenheimer berupaya untuk merekrut Rabi dan [[Robert Bacher]] untuk bekerja di [[Los Alamos Laboratory]] dalam sebuah proyek baru yang rahasia. Mereka meyakinkan Oppenheimer bahwa rencananya untuk mendirikan laboratorium militer tidak akan berhasil, karena pekerjaankarya kerja ilmiah haruslah masuk ke dalam ranah sipil. Rencana tersebut diubah, dan laboratorum tersebut dijadikan laboratorium sipil, yang dijalankan oleh [[Universitas California]] di bawah kontrak dari [[Departemen Perang Amerika Serikat]]. Pada akhirnya Rabi tetap tidak pergi ke California, tetapi sepakat untuk menjabat sebagai konsultan [[Proyek Manhattan]].{{sfn|Hewlett|Anderson|1962|pp=230–232}} Rabi menghadiri [[Trinity (uji coba nuklir)|uji Trinity]] pada Juli 1945. Para ilmuwan yang mengembangkan bom Trinity membuat [[taruhan]] berapakahseberapa besarkah [[Daya ledak senjata nuklir|daya ledak bom]] yang diuji. Prediksi taruhan bervariasi dari gagal total sampai dengan setara 45 kiloton [[Setara dengan TNT|TNT]]. Rabi datang terlambat dan menemukan bahwa slot taruhan yang tersisa hanyalah 18 kiloton, yang kemudian ia beli.{{sfn|Rhodes|1986|p=656}} Dengan mengenakan kacamata las, ia menunggu hasil uji bersama Ramsey dan [[Enrico Fermi]].{{sfn|Rigden|1987|pp=155–156}} Ledakannya terukur sejumlah 18,6 kiloton, dan Rabi memenangkan taruhan tersebut.{{sfn|Rhodes|1986|p=656}}
 
== Kehidupan selanjutnya ==
 
Pada tahun 1945, Rabi memberikan Ceramah Peringatan Richtmyer (''Richtmyer Memorial Lecture''), yang diadakan oleh [[Asosiasi Guru Fisika Amerika Serikat]] untuk menghormati [[Floyd K. Richtmyer]]. Dalam ceramahnya, Rabi mengajukan gagasan bahwa resonansi magnet atom dapat digunakan sebagai dasar kerja sebuah jam. [[William L. Laurence]] menulis hal tersebut ke surat kabar ''[[The New York Times]]'', dengan judul "''<nowiki/>'Cosmic pendulum' for clock planned''" ('Bandul kosmis' untuk jam telah direncanakan".<ref>Isidor I. Rabi, "Radiofrequency spectroscopy" ([[Floyd K. Richtmyer|Richtmyer Memorial Lecture]], delivered at Columbia University in New York, on January 20, 1945).</ref><ref>"Meeting at New York, January 19 and 20, 1945" ''Physical Review'', vol. 67, pp. 199–204 (1945).</ref><ref>{{cite news|last=Laurence|first=William|authorlink=William L. Laurence|title='Cosmic pendulum' for clock planned|newspaper=[[The New York Times]]|date=January 21, 1945|page=34|url=http://tf.nist.gov/general/pdf/2039.pdf|accessdate=June 15, 2012}}</ref> Dalam jangka waktu yang tak lama, Zacharias dan Ramsey telah berhasil membangun [[jam atom]] semacamseperti itu.{{sfn|Rigden|1987|pp=170–171}} Rabi secara aktif meneliti resonansi magnet hingga sekitar tahun 1960, namuntetapi ia tetap tampil di konferensi-berbagai konferensi dan seminar-seminar sampai kematiannya.{{sfn|Ramsey|1993|p=319}}{{sfn|Rigden|1987|p=15}}
 
[[Berkas:Bardeen, Rabi, Heisenberg 1962.jpg|jmpl|kiri|Rabi bersama dengan pemenang Nobel sejawatnya [[John Bardeen]] (kiri) dan [[Werner Heisenberg]] (kanan) pada tahun 1962.]]
Rabi mengepalai departemen fisika Universitas Columbia dari tahun 1945 sampai dengan 1949, yang pada masa itu menampung dua penerima Nobel (Rabi dan Enrico Fermi) dan sebelas penerima Nobel masa depan, meliputi tujuh dosen (Polykarp Kusch, [[Willis Lamb]], [[Maria Goeppert-Mayer]], [[James Rainwater]], Norman Ramsey, [[Charles Townes]] dan [[Hideki Yukawa]]), seorang ilmuwan riset ([[Aage Bohr]]), seorang profesor tamu (Hans Bethe), seorang mahasiswa doktor (Leon Lederman) dan seoarangseorang mahasiswa sarjana ([[Leon Cooper]]).<ref>{{cite web|url=http://www.columbia.edu/cu/physics/about/main/one/columbianobels.html|title=Columbia Nobels|publisher=Columbia University|accessdate=16 June 2012|archiveurl=https://web.archive.org/web/20121029054230/http://www.columbia.edu/cu/physics/about/main/one/columbianobels.html |archivedate=29 October 2012 }}</ref> [[Martin L. Perl]], mahasiswa doktor Rabi, memenangkan Penghargaan Nobel pada tahun 1995.<ref>{{cite web |url=http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1995/perl-bio.html |title=Martin L. Perl - Biographical |publisher=Nobel Media |accessdate=19 March 2016}}</ref> Saat Universitas Columbia menciptakan pangkat Profesor Universitas pada tahun 1964, Rabi menjadi orang pertama yang meraih gelar tersebut. Ini berarti ia bebas meneliti atau mengajar kapan pun ia mau.{{sfn|Rigden|1987|p=68}} Ia pensiun dari mengajar pada tahun 1967 namun masih aktif dalam departemen tersebut dan menyandang gelar Profesor Universitas Emeritus sampai ia meninggal.<ref name="ACAP">{{cite web|url=http://www.aip.org/history/acap/biographies/bio.jsp?rabii|accessdate=16 June 2012|title=Isidor Isaac "I. I." Rabi|publisher=Array of Contemporary American Physicists}}</ref> Sebuah jabatan profesor dinamai dari namanya pada tahun 1985.<ref name="Obit"/>
 
Sebagai warisan dari Proyek Manhattan adalah jaringan [[Laboratorium Nasional Departemen Energi Amerika Serikat|laboratorium-laboratorium nasional Amerika Serikat]]. Namun, tetapi tidak ada satu pun laboratorium tersebut yang terletak di [[Pantai Timur Amerika Serikat|Pesisir Timur Amerika Serikat]]. Rabi dan Ramsey membentuk sebuah kumpulan universitas-universitas yang ada di wilayah New York untuk melobi pembentukan laboratorium nasional mereka sendiri. Saat Zacharias, yang sekarang berada di MIT, mendengar hal tersebut, ia mebuat kumpulan tandingan di MIT dan Harvard. Rabi telah berdiskusi dengan [[Mayor Jenderal (Amerika Serikat)|Mayor Jenderal]] [[Leslie R. Groves, Jr.]], direktur Proyek Manhattan, yang menyetujui pembentukan laboratorium nasional baru, tetapi hanya satu saja. Selain itu, meskipun Proyek Manhattan Project masih didanai, organisasi masa perang tersebut akan dibubarkan perlahan seiring dengan pembentukan otoritas yang baru. Setelah beberapa kali tawar menawar dan pelobian yang dilakukan oleh Rabi dan orang-orang lainnya, kedua kumpulan tersebut bergabung pada Januari 1946. Pada akhirnya sembilan universitas (Columbia, Cornell, [[Harvard University|Harvard]], [[Johns Hopkins University|Johns Hopkins]], MIT, [[Princeton University|Princeton]], [[University of Pennsylvania|Pennsylvania]], [[University of Rochester|Rochester]] dan [[Yale]]) bergabung bersama, dan pada tanggal 31 Januari 1947, sebuahmenandatangani kontrak ditandatangani dengan [[Komisi Energi Atom Amerika Serikat]], yang menggantikan Proyek Manhattan, untuk mendirikan [[Laboratorium Nasional Brookhaven]].{{sfn|Rigden|1987|pp=182–185}}
 
[[Berkas:HD.3F.010 (11086446676).jpg|jmpl|ka|Rabi dengan para pemenang Penghargaan Nobel sejawatnya (berdiri dari kiri ke kanan) [[Val Fitch]], [[James Cronin]], [[Samuel Chao Chung Ting]] dan (duduk) [[Chen-Ning Yang]] ]]
Rabi mengusulkan kepada [[Edoardo Amaldi]] bahwa Laboratorium Brookhaven mungkin dapat menjadi model yang bisa ditiru bangsa Eropa. Rabi memandang sains sebagai suatu cara untuk menginspirasi dan menyatukan Eropa, yang saat itu sedang memulihkan diri dari perang. Sebuah kesempatan datang pada tahun 1950 saat ia diangkat menjadi Delegasidelegasi Amerika Serikat untuk [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (UNESCO). Dalam sebuah pertemuan UNESCO di [[Palazzo Vecchio]], [[Firenze]] pada Juni 1950, ia menyerukan pendirian laboratorium-laboratorium regional. Upaya tersebut membuahkan hasil; pada tahun 1952, para perwakilan dari sebelas negara bergabung untuk membentuk ''Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire'' ([[CERN]]). Rabi menerima sepucuk surat dari Bohr, Heisenberg, Amaldi dan lainnya yang mengucapkan selamat kepadanya atas kesuksesan upayanya. Ia menyimpan surat tersebut dan menggantungnya di dinding kantor rumahnya.{{sfn|Rigden|1987|pp=235–237}}
 
[[Undang-Undang Energi Atom 1946]] Amerika Serikat yang menciptakan Komisi Energi Atom Amerika Serikat memandatkan adanya Komite Penasihat Umum (''General Advisory Committee'') beranggotakan sembilan orang untuk menasihati komisi tersebut dalam hal-hal terkait sains dan teknik. Rabi menjadi salah satu orang yang ditunjuk pada bulan Desember 1946.{{sfn|Hewlett|Anderson|1962|p=648}} GAC berpengaruh besar sepanjang akhir tahun 1940-an, namuntetapi pada tahun 1950, GAC menentang pengembangan [[bom hidrogen]]. Rabi lebih lantang ketimbang sebagian besar anggota lainnya, dan bergabung dengan Fermi dalam menentang bom hidrogen atas alasan moral dan teknis.{{sfn|Hewlett|Duncan|1969|pp=380–385|p=}} Namun, Presiden [[Harry S. Truman]] tidak menampikmengesampingkan nasihat GAC, dan memerintahkan pengembangannya untuk tetap dilanjutkan.{{sfn|Hewlett|Duncan|1969|pp=403–408|p=}} Rabi kemudian berkata: {{quote|Saya tak pernah memaafkan Truman karena telah bertekuk lutut di bawah tekanan. Ia sama sekali tidak memahami apa-apa. Kenyataannya, setelah ia berhenti menjadi Presiden, ia masih tak percaya bahwa Rusia telah memiliki sebuah bom pada tahun 1949. Ia berkata demikian. Sehingga bagi dia untuk memberitahu dunia bahwa kita akan membuat bom hidrogen sewaktu kita bahkan tidak tahu bagaimana cara membuatnya adalah satu hal yang terburuk yang ia dapat buat. Ini menunjukkan bagaimana berbahayanya hal semacam itu.{{sfn|Rigden|1987|p=246}} }}Oppenheimer tidak dilantik kembali dalam GAC setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 1952, dan Rabi menggantikannya sebagai ketua sampai tahun 1956.{{sfn|Hewlett|Duncan|1969|p=665}} Rabi kemudian bersaksi membela Oppenheimer dalam suatu [[Pemeriksaan keamanan Oppenheimer|pemeriksaan keamanan]] Komisi Energi Atom yang kontroversial pada tahun 1954. Hasil pemeriksaan ini berimbas pada penarikan izin keamanan Oppenheimer. Beberapa saksi membela Oppenheimer, namun tidak ada satu pun yang lebih lantang ketimbang Rabi: {{quote|Maka saya tidak melihat demikian hal semacam itu memerlukan proses pemeriksaan seperti ini... terhadap seorang yang telah meraih apa yang Dr. Oppenheimer telah capai. Terdapat catatan yang positif&nbsp;... Kita memiliki bom-A dan keseluruhan deretseri bom tersebut, dan kita memilki keseluruhan deretseri bom super, dan apalagi yang kau inginkan, putri duyung?{{sfn|Rigden|1987|p=227}}<ref>{{cite web |url=http://blog.nuclearsecrecy.com/2015/01/16/oppenheimer-unredacted-part-ii/ |title=Oppenheimer, Unredacted: Part II |last=Wellerstein |first=Alex |date=16 January 2015 |publisher=Restricted Data: the Nuclear Secrecy Blog |accessdate=1 February 2015 }}</ref> }}
 
Rabi diangkat menjadi anggota Komite Penasihat Sains (''Science Advisory Committee'', SAC) dari [[Office of Defense Mobilization|Kantor Mobilisasi Pertahanan Amerika Serikat]] pada tahun 1952. Ia menjabat sebagai ketuanya dari tahun 1956 sampai dengan 1957.<ref>{{cite web|url=http://www.aip.org/history/acap/institutions/psac.jsp|accessdate=16 June 2012|title=White House Science Advisers|publisher=Array of Contemporary American Physicists}}</ref> Jabatannya bertepatan dengan [[krisis Sputnik]]. Presiden [[Dwight Eisenhower]] bertemu dengan SAC pada 15 Oktober 1957 untuk meminta nasihat atas kemungkinan tanggapan AS terhadap kesuksesan satelit Rusia. Rabi, yang mengenal Eisenhower sebagai presiden Universitas Columbia, adalah anggota komite pertama yang berbicara dan mengajukan serangkaian proposal, yang salah satunya adalah memperkuat komite tersebut sehingga dapat memberikan nasihat yang tepat waktu kepada presiden. Proposal tersebut terwujud, dan SAC menjadi [[President's Science Advisory Committee|Komite Penasihat Sains Presiden Amerika Serikat]] (''President's Science Advisory Committee'') beberapa minggu kemudian. Ia juga menjadi Penasihat Sains Eisenhower.{{sfn|Rigden|1987|pp=248–251}} Pada tahun 1956, Rabi menghadiri konferensi [[peperangan anti kapal selam]] [[Project Nobska]], yang diskusinya beragam dari [[oseanografi]] sampai senjata nuklir.{{sfn|Friedman|1994|pp = 109–114}} Ia menjabat sebagai Perwakilan AS untuk Komite Sains NATO sewaktu istilah "rekayasa perangkat lunak" (''software engineering'') baru diciptakan. Saat menjabat dalam jabatan tersebut, ia mengeluh bahwa banyak proyek perangkat lunak yang penyelesaiannya tertunda. Hal tersebut mendorong diskusi yang berujung pada pembentukan kelompok studi untuk merencanakan konferensi perdana mengenai rekayasa perangkat lunak.{{sfn|MacKenzie|2001|p=34}}
 
Sepanjang masa hidupnya, Rabi meraih sejumlah penghargaan selain Penghargaan Nobel. Penghargaan-penghargaan tersebut meliputi [[Elliott Cresson Medal]] dari [[Franklin Institute]] pada tahun 1942,<ref>{{cite web |url=https://www.fi.edu/laureates/isidor-isaac-rabi |title=Isidor Isaac Rabi |publisher=The Franklin Institute |accessdate=19 March 2016 }}</ref> [[Medal for Merit]] dan [[King's Medal for Service in the Cause of Freedom]] dari Britania Raya pada tahun 1948, [[Legion of Honor]] dari Prancis pada tahun 1956,{{sfn|Ramsey|1993|P=320}} [[Barnard Medal for Meritorious Service to Science]] dari Universitas Columbia pada tahun 1960,<ref>{{cite journal |journal=[[Physics Today]] |issn=0031-9228 |title=Rabi Awarded Barnard Medal |date=August 1960 |volume=13 |issue=8 |page=52 |doi=10.1063/1.3057088 |bibcode = 1960PhT....13h..52. }}</ref> [[Niels Bohr International Gold Medal]] dan [[Atoms for Peace Award]] pada tahun 1967, [[Oersted Medal]] dari Asosiasi Guru Fisika Amerika pada tahun 1982, [[Four Freedoms Award]] dari [[Roosevelt Institute|Institu Franklin dan Eleanor Roosevelt]] dan [[Public Welfare Medal]] dari [[Akademi Sains Nasional Amerika Serikat]] pada tahun 1985, dan [[Vannevar Bush Award]] dari [[Yayasan Sains Nasional|Yayasan Sains Nasional Amerika Serikat]] pada tahun 1986,{{sfn|Ramsey|1993|P=320}}<ref name=PublicWelfare>{{cite web|title=Public Welfare Award|url=http://www.nasonline.org/programs/awards/public-welfare-medal.html|publisher=National Academy of Sciences|accessdate=18 February 2011}}</ref> Ia merupakan anggota [[fellow]] [[American Physical Society]] dan menjabat sebagai Presiden-nyapresidennya pada tahun 1950. Ia juga merupakan anggota Akademi Sains Nasional Amerika Serikat, [[American Philosophical Society]], dan [[Akademi Seni dan Ilmu Pengetahuan Amerika Serikat]]. Ia secara internasional diakui dengan keanggotaan dalam [[Japan Academy|Akademi Jepang]] dan [[Akademi Sains Brasil]]. Pada tahun 1959 ia diangkat menjadi anggota dewan direksi [[Institut Sains Weizmann]] di Israel.<ref name="Nobel"/>
 
Rabi meninggal di rumahnya di [[Riverside Drive (Manhattan)|Riverside Drive, Manhattan]] karena kanker pada 11 Januari 1988.<ref name="Obit">{{cite news|newspaper=The New York Times|date=12 January 1988|title=Isidor Isaac Rabi, a Pioneer in Atomic Physics, Dies at 89|last=Berger|first=Marilyn|pages=A1, A24}}</ref>{{sfn|Ramsey|1993|p=319}} Ia meninggalkan istrinya, Helen, yang meninggal di usia 102 tahun pada 18 Juni 2005.<ref>{{Cite news|title = Paid Notice: Deaths Rabi, Helen Newmark |url = http://www.nytimes.com/2005/06/21/classified/paid-notice-deaths-rabi-helen-newmark.html|newspaper = [[The New York Times]] |date = 21 June 2005|access-date = 23 January 2016 |issn = 0362-4331}}</ref> Pada hari-hari terakhirnya, ia diingatkan atas prestasi terbesarnya ketika dokternya menggunakan [[pencitraan resonansi magnetik]], teknologi yang dikembangkan dari gebrakan penelitiannya akan resonansi magnet. Mesin tersebut memiliki permukaan dalam yang reflektif, dan ia berkata, "Aku melihat diriku sendiri dalam mesin itu... Aku tak pernah berpikir bahwa karyaku bakal berujung menjadi ini."{{sfn|Rigden|1987|pp=xxi–xxii}}