Mulyadi (politikus, lahir 1963): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 17118119 oleh Khaidir Syahrir Malaka (bicara): npov
Tag: Pembatalan
Baris 16:
|other_names =
|alma_mater = [[Universitas Trisakti]], [[DKI Jakarta|Jakarta]]
|occupation = [[Politikus]], [[Konsultankonsultan]]
|known_for = Anggota [[DPR-RI]]
|religion = [[Islam]]
Baris 27:
'''Ir. H. Mulyadi''' ({{lahirmati|[[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatra Barat]]|13|3|1963}}) adalah seorang [[politisi]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia terpilih menjadi anggota [[DPR-RI]] periode 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024 melalui [[Partai Demokrat]]. Pada periode 2009-2014, oleh partainya ia ditempatkan di Komisi V.<ref name="merdeka.com">[http://profil.merdeka.com/indonesia/m/mulyadi/ "Profil Singkat Mulyadi"] ''Merdeka.com. Diakses 10-5-2014.</ref> Mulyadi mengawali kariernya sebagai konsultan bidang lingkungan. Di Partai Demokrat, dia dipercaya mengurusi Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri dan [[LSM]].
 
Pada 2018, [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK) memeriksa Mulyadi terkait [[Kasus korupsi e-KTP|kasus korupsi pengadaan KTP elektronik]] (e-KTP). Ia diperiksa sekaitan jabatannya sebagai anggota Komisi V DPR RI saat proyek pengadaan e-KTP bergulir. Sebelumnya, sejumlah petinggi DPR dinyatakan terlibat dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, salah satunya [[Setya Novanto]]. Mulyadi sendiri menjadi saksi untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi (keponakan Setya Novanto) dan Made Oka Masagung (pengusaha).<ref>{{Cite web|url=https://hukum.rmol.co/read/2018/07/03/346167/mulyadi-akhirnya-penuhi-panggilan-penyidik-kpk|title=Mulyadi Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik KPK|website=Rmol.co|language=id|access-date=2019-05-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://news.okezone.com/read/2018/07/03/337/1917299/periksa-mulyadi-kpk-selisik-aliran-duit-e-ktp-ke-marzuki-alie|title=Periksa Mulyadi, KPK Selisik Aliran Duit E-KTP ke Marzuki Alie : Okezone News|last=Okezone|website=okezone.com/|language=id-ID|access-date=2019-05-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/784106/daftar-kader-partai-demokrat-yang-terlibat-korupsi|title=Daftar Kader Partai Demokrat yang Terlibat Korupsi|last=moses|first=Mustafa|date=2016-06-29|website=Tempo|language=en|access-date=2019-05-08}}</ref>
Mulyadi merupakan aktor di balik berhasilnya pembangunan Jembatan Layang Kelok 9 di Sumatera Barat. Jembatan tersebut bisa berhasil selesai lebih cepat dari target setelah Mulyadi mendorong pemerintah pusat era Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]] untuk mengalirkan dana bantuan pembangunan untuk Sumbar.<ref>https://www.topsatu.com/mulyadi-aktor-utama-percepatan-pembangunan-kelok-9/</ref> Pada 2013, Mulyadi juga berhasil membawa program Pembangunan ulang jembatan Pondom, Batu Bawuak, Sungai Rimbang menggunakan anggaran Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP). <ref>https://hariansinggalang.co.id/sosok-mulyadi-ahli-infrastruktur-dan-pemberdayaan-masyarakat/</ref> Mulyadi juga membawa bantuan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU TS) untuk masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Berkat bantuan PJU TS tersebut masyarakat semakin mudah melaksanakan ibadah.<ref>https://www.jpnn.com/news/warga-nagari-aie-tajun-bisa-beribadah-di-masjid-sejak-ada-bantuan-pju-tata-surya</ref>
 
Pada [[Pemilu 2019]], Mulyadi tercatat sebagai caleg DPR RI dengan perolehan suara terbanyak dari Sumatra Barat, yakni 144.954 suara.<ref>https://covesia.com/archipelago/baca/74996/raup-144-954-suara-di-dapil-sumbar-2-mulyadi-ukir-sejarah</ref> Untuk [[Pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2020|Pilgub Sumbar 2020]], DPD Partai Demokrat Sumatra Barat menyiapkan Mulyadi sebagai calon gubernur.<ref>https://regional.kompas.com/read/2019/06/19/19163541/pilgub-sumbar-2020-demokrat-siapkan-mulyadi-jadi-cagub</ref>