Daluang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
mulai terjemah inggris
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
''Broussonetia papyrifera'' Vert., [[sinonimi|syn.]] ''Morus papyrifera'' L. adalah jenis tumbuhan berbunga anggota suku ara-araan atau [[Moraceae]]; masih satu kelompok dengan [[beringin]], [[bodhi]], [[loa]], serta [[murbei]] (''mulberry'', sehingga dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai ''paper mulberry''). Asal alaminya dari [[Asia]] daratan,<ref name=fna>[http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=1&taxon_id=200006341 ''Broussonetia papyrifera''.] Flora of North America.</ref> mencakup [[Taiwan]], [[Tiongkok]], [[Jepang]], [[Korea]], [[Indochina]], [[Burma]], dan [[India]].<ref name=kew>{{Cite web|url=http://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:850861-1|title= ''Broussonetia papyrifera'' (paper mulberry)|publisher=Royal Botanic Gardens, Kew|accessdate=1 October 2017}}</ref> Karena pemanfaatannya, tumbuhan ini telah dibudidaya ke berbagai tempat, seperti Asia Tenggara maritim (Nusantara), [[Polinesia]], dan belakangan juga ditanam di sebagian Eropa dan Amerika Utara<ref name=kew/> and Africa.<ref name=grin>{{GRIN | accessdate = 17 December 2017}}</ref> yang iklimnya mendukung. <!--Other common names include '''tapa cloth tree'''.<ref name=kew/> -->
 
==Bahan pakaian daluang==
Dari kulit kayu pohon yang sama dapat dibuat juga pakaian kulit kayu yang dikenakan sejumlah [[kelompok etnik]] [[Austronesia]] (misalnya masyarakat Dayak dan Polinesia). Di Polinesia bahan pakaian ini disebut [[kain tapa]].
 
Di Jawa, para pendita di masa Kerajaan Medang (Mataram Hindu) mengenakan busana dari kulit kayu daluang{{fact}}.
Pada tahun 1950-an, daluang menjadi komoditas utama Desa [[Tegalsari, Jetis, Ponorogo|Tegalsari]], Kecamatan [[Jetis, Ponorogo|Jetis]], Kabupaten [[Ponorogo]] sebagai bahan baku pembuatan [[kertas Gedog|kertas gedog]]. [[Kertas]] tersebut dijual kepada seseorang yang kemudian membawanya ke [[Belanda]]. Kertas ini dikabarkan digunakan untuk membuat [[uang kertas]] di sana.<ref name="kompas 24 juli">Daluang, Awal Bahan Baku Kertas Nusantara. KOMPAS. Rabu, 24 Juli 2013. Hal 24.</ref>
 
==Kertas daluang==
Kertas daluang telah dipakai untuk menulis naskah kuno kerajaan nusantara, menulis Al-Quran di pesantren, dan bahan baku wayang. Peneliti Belanda, K Heyne dalam bukunya ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' menyatakan bahwa kulit pohon daluang juga berguna sebagai pakaian.<ref name="kompas 24 juli"/>
 
Kertas daluwang (dalam bahasa Jawa, kata ''dluwang'' pernah menjadi padanan untuk kertas) adalah kertas yang dibuat dari serat-serat tanaman yang memiliki tekstur kasar. Kertas ini digunakan oleh masyarakat di Indonesia khususnya di pulau Jawa yang berkembang pesat pada periode sejarah Islam, sebagai pengganti kertas lontar yang dulu digunakan sebagai media tulis. Kertas daluang telah dipakai untuk menulis naskah kuno kerajaan nusantara, menulis Al-Quran di pesantren, dan bahan baku wayang. Peneliti Belanda, K Heyne dalam bukunya ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' menyatakan bahwa kulit pohon daluang juga berguna sebagai pakaian.<ref name="kompas 24 juli"/>
 
Di Indonesia khususnya di Jawa pernah dikenal Kertas Jawa atau Kertas Daluwang atau Kertas Dluwang, kertas ini, kini berkonotasi sebagai kertas daur ulang . Pada masa lalu, kertas dluwang atau daluwang ini digunakan sebagai media tulis menulis selain menggunakan [[Kertas Lontar]] sebagai media tulis, selain itu, kertas yang kemudian dikenal sekarang, pada masa itu diimpor baik dari [[Cina]], [[Jazirah Arab|Arab]] maupun [[Eropa]] melalui perantara para pedagang baik pedagang [[Belanda]], [[Eropa]], Arab dan Cina yang mengunjungi [[Nusantara]].
 
Pada tahun 1950-an, daluang menjadi komoditas utama Desa [[Tegalsari, Jetis, Ponorogo|Tegalsari]], Kecamatan [[Jetis, Ponorogo|Jetis]], Kabupaten [[Ponorogo]] sebagai bahan baku pembuatan [[kertas Gedog|kertas gedog]]. [[Kertas]] tersebut dijual kepada seseorang yang kemudian membawanya ke [[Belanda]]. Kertas ini dikabarkan digunakan untuk membuat [[uang kertas]] di sana.<ref name="kompas 24 juli">Daluang, Awal Bahan Baku Kertas Nusantara. KOMPAS. Rabu, 24 Juli 2013. Hal 24.</ref>
 
Dari kulit kayu pohon yang sama dapat dibuat juga pakaian kulit kayu yang dikenakan sejumlah [[kelompok etnik]] [[Austronesia]] (misalnya masyarakat Dayak dan Polinesia). Di Polinesia bahan pakaian ini disebut [[kain tapa]].
 
Di Jawa, para pendita di masa Kerajaan Medang (Mataram Hindu) mengenakan busana dari kulit kayu daluang.
 
<!--
'''Kertas Daluwang''' adalah kertas tradisional yang dibuat dari serat-serat tanaman yang memiliki tekstur kasar. Kertas ini digunakan oleh masyarakat di Indonesia khususnya di pulau Jawa yang berkembang pesat pada masa Islam, sebagai pengganti kertas lontar yang dulu digunakan sebagai media tulis.
 
Di Indonesia khususnya di Jawa pernah dikenal Kertas Jawa atau Kertas Daluwang atau Kertas Dluwang, kertas ini, kini berkonotasi sebagai kertas daur ulang . Pada masa lalu, kertas dluwang atau daluwang ini digunakan sebagai media tulis menulis selain menggunakan [[Kertas Lontar]] sebagai media tulis, selain itu, kertas yang kemudian dikenal sekarang, pada masa itu diimpor baik dari [[Cina]], [[Jazirah Arab|Arab]] maupun [[Eropa]] melalui perantara para pedagang baik pedagang [[Belanda]], [[Eropa]], Arab dan Cina yang mengunjungi [[Nusantara]].
 
== Asal muasal kertas Daluwang ==