Dilatasi waktu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HyprMarc (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1:
'''Dilatasi waktu''' adalah konsekuensi dari teori [[relativitas khusus]] di mana dua pengamat yang bergerak relatif terhadap satu sama lain akan mengamati bahwa jam pengamat lain berdetak lebih lambat dari jamnya. Peristiwa ini bukanlah akibat dari kesalahan jam atau faktor teknis lainnya, tetapi merupakan sifat dasar dari pembengkokan ruang-waktu yang dijelaskan dalam teori relativitas.
 
Kebingungan yang sering muncul dalam mempelajari efek ini adalah efek ini berlaku dua arah: jika pengamat A mengamati bahwa jam pengamat B berdetak lebih lambat karena efek ini, maka pengamat B juga akan mengamati bahwa jam pengamat A berdetak lebih lambat. Hal ini sangat berlawanan dengan intuisi: jika A mengamati jam B berdetak lebih lambat maka B akan mengamati jam A berdetak lebih cepat.
 
Salah satu contoh nyata adanya dilatasi waktu dirasakan oleh para [[antariksawan|astronot]] di dalam [[satelit]] [[Stasiun Luar Angkasa Internasional|ISS]]. Karena satelit ISS mengorbit [[Bumi]] pada kecepatan sekitar 27.580 [[kecepatan|kilometer/jam]] (dibandingkan dengan rotasi Bumi yang berkisar sekitar 1.603 kilometer/jam), maka dilatasi waktu yang berdasarkan kecepatan dan/atau percepatan akan berlaku. Perbedaan waktu yang dihasilkan adalah sekitar 0,014 detik lebih lambat di ISS setiap 12 bulan di Bumi berlalu. Ketika suatu benda mencapai kecepatan [[cahaya]] (299.792.458 [[kecepatan|meter/detik]]), maka benda tersebut tidak akan terpengaruh oleh [[waktu]] yang terus berlalu, menandakan bahwa waktu benar-benar berhenti terhadap benda itu.
 
Ketika percepatan meninggi, maka [[berat]] benda akan semakin besar, akan tetapi ketika benda tersebut semakin mendekati kecepatan cahaya, maka [[massa]]nya yang akan semakin besar, menandakan bahwa untuk menambah kecepatan dengan [[percepatan]] yang konstan membutuhkan banyak sekali [[energi]]. Karena cahaya merupakan [[partikel]] yang tidak bermassa, cahaya mampu menembus batas kecepatan cahaya tanpa harus menambah massanya.
 
Secara singkatnya, kita bisa "pergi" ke [[waktu|masa depan]] tanpa memakan waktu banyak terhadap kita, akan tetapi kita tidak bisa pergi ke masa lalu dikarenakan tidak ada satupun benda di [[alam semesta]] yang bisa melampaui kecepatan cahaya sejauh ini.
 
==Paradoks multidunia==
Sebagai contoh, andaikan jika perjalanan waktu ke masa lalu itu mungkin, lalu Bapak A membawa lukisan [[Mona Lisa]] yang asli ke masa sebelum [[Leonardo da Vinci]] melukisnya pada tahun 1503 lalu mempublikasikannya kepada seluruh dunia bahwa lukisan tersebut merupakan karya Bapak A, maka lukisan Mona Lisa yang sama persis yang dilukis oleh da Vinci dan oleh Bapak A, kedua-duanya adalah "ada dan tidak ada". Hal itu disebut dengan [[interpretasi multidunia]] dimana ada alam semesta (atau dunia) paralel yang terdiri dari [[inti atom|nukleus]] runtuh dan tidak runtuh.
 
==Faktor Lorentz==
[[Berkas:Time dilation.svg|jmpl|380px|[[faktor Lorentz]] sebagai fungsi kecepatan (dalam satuan c=1)]]
Secara kuantitatif, jika menurut pengamat A jamnya menyatakan selang waktu sebesar <math>\Delta t_0\,</math>, maka selang waktu ini akan teramati oleh pengamat B sebesar <math>\Delta t\,</math> dengan hubungan matematis yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: