Museum Prabu Siliwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki teks dan referensi
k memperbaiki teks
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Pendirian [[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] didirikan oleh Prof. Dr. KH. Rd. Adipati. Muhammad Fajar Laksana, SE., CQM., MM., Ph.D yang merupakan keturunan ke 17 dari Prabu Siliwangi. Benda-benda yang terdapat di dalam Museum Prabu Siliwangi hampir 70% merupakan [[Warisan]] dari Keluarga Besar Rd. Sumawinata sebagai [[Kakek]] dari Pendiri Museum yang merupakan keturunan ke 15 dari Prabu Siliwangi. Nama-nama keturunan-Keturunan Prabu Siliwangi telah tercatat secara rapi di Museum Prabu Siliwangi dan dapat dibuktikan oleh [[Ijazah]] [[Sekolah]] [[Desa]] pada Tahun 1910. Pendirian Museum Prabu Siliwangi diresmikan oleh [[Gubernur]] [[Jawa Barat]] yang bernama Bapak Ahmad Heryawan pada tanggal 04 Mei 2011 sekaligus bersamaan dengan peresmian Kawasan [[Qoryah Thoyyibah Mubarokah]] [[Pariwisata|Wisata]] [[Pendidikan]] [[Islam]] [[Pesantren]] Modern [[Dzikir Al-Fath]], [[Kota Sukabumi|Sukabumi]], Jawa Barat. Setelah itu, padaPada tanggal 20 Januari 2015 Museum Prabu Siliwangi telah resmi menjadi anggota [[Asosiasi]] Museum [[Indonesia]] keyang ke-175. [[Yayasan]] Museum Prabu Siliwangi telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat yang bernama Bapak [[Ridwan Kamil|H.M Ridwan Kamil]] ST.M.U.D pada tanggal 05 Februari 2019. Pada tanggal 16 November 2016, tokoh [[Arkeologi]] dari [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjajaran]] yang bernama Bapak [[Tony Djubiantoro|Dr. Tony Djubiantoro., D.E.A]] dalam [[seminar]] Arkeologi pada tanggal 16 November 2016 di Sukabumi. Setelah melakukan peninjauan terkait seminar Arkeologi, Museum Prabu Siliwangi memberikan pendapat bahwa sebanyak 60% benda-benda yang ada di Museum Prabu Siliwangi memiliki nilai [[sejarah]] dan dapat dikategorikan sebagai Benda [[Cagar budaya|Cagar Budaya]]. [[Pakar]] Sejarah yang bernama [[Prof. Mansur Surya Negara]] pada saat pelaksanaan [[Seminar Nasional]] [[Bedah Buku]] yang bertemakan Api Sejarah memberikan pendapat bahwa sejarah masuk [[islam]] Prabu Siliwangi yang ada dalam Kitab Suwasit Museum Prabu Siliwangi didukung oleh [[Buku]] [[Api]] [[Sejarah]] Karya [[Prof. Mansur Surya]] [[Negara]] pada Halaman 148 sampai dengan Halaman 150 yang mengatakan bahwa Prabu Siliwangi masuk Islam oleh Syekh Quro karena pernikahannya dengan [[Nyi. Hj. Subang Larang]]. Maka, nama Museum Prabu Siliwangi diambil dalam [[Kitab Suwasit]] yang menyampaikanmenjelaskan bahwamengenai Sejarah Prabu Siliwangi iniyang menjadi dasar dari pemberian nama Museum tersebut.<ref name=":0" />
 
== Koleksi ==