Museum Prabu Siliwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Kota Sukabumi menggunakan HotCat
memperbaiki teks dan referensi
Baris 1:
'''Museum Prabu Siliwangi''' merupakan Museum yang telah didirikan oleh Prof. Dr. KH. Rd. Adipati. Muhammad Fajar Laksana, SE., CQM., MM., Ph.D yang merupakan keturunan ke 17 dari Prabu Siliwangi. Museum Prabu Siliwangi telah menyimpan ratusan benda yang menjadi bukti peradaban masyarakat Sunda pada jaman prasejarah kala itu hingga dikenal sampai ke Mancanegara. Pendirian Museum Prabu Siliwangi diresmikan oleh [[Gubernur]] [[Jawa Barat]] yang bernama Bapak Ahmad Heryawan pada tanggal 04 Mei 2011 sekaligus bersamaan dengan peresmian Kawasan [[Qoryah Thoyyibah Mubarokah]] [[Pariwisata|Wisata]] [[Pendidikan]] [[Islam]] [[Pesantren]] Modern [[Dzikir Al-Fath]] [[Kota Sukabumi|Sukabumi]], Jawa Barat. Museum Prabu Siliwangi telah menyimpan ratusan benda yang menjadi bukti peradaban masyarakat Sunda pada jaman prasejarah kala itu hingga dikenal sampai ke Mancanegara.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://swarapendidikan.co.id/menelusuri-sejarah-kerajaan-pajajaran-lewat-museum-prabu-siliwangi/|title=Menelusuri Sejarah Kerajaan Pajajaran Lewat Museum Prabu Siliwangi|last=Agus|language=id-ID|access-date=2020-06-17}}</ref>
 
== Sejarah ==
Pendirian [[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] didirikan oleh Prof. Dr. KH. Rd. Adipati. Muhammad Fajar Laksana, SE., CQM., MM., Ph.D yang merupakan keturunan ke 17 dari Prabu Siliwangi. Benda-benda yang terdapat di dalam Museum Prabu Siliwangi hampir 70% merupakan [[Warisan]] dari Keluarga Besar Rd. Sumawinata sebagai [[Kakek]] dari Pendiri Museum yang merupakan keturunan ke 15 dari Prabu Siliwangi. Nama-nama keturunan-Keturunan Prabu Siliwangi telah tercatat secara rapi di Museum Prabu Siliwangi dan dapat dibuktikan oleh [[Ijazah]] [[Sekolah]] [[Desa]] pada Tahun 1910. Pendirian Museum Prabu Siliwangi diresmikan oleh [[Gubernur]] [[Jawa Barat]] yang bernama Bapak Ahmad Heryawan pada tanggal 04 Mei 2011 sekaligus bersamaan dengan peresmian Kawasan [[Qoryah Thoyyibah Mubarokah]] [[Pariwisata|Wisata]] [[Pendidikan]] [[Islam]] [[Pesantren]] Modern [[Dzikir Al-Fath]] [[Kota Sukabumi|Sukabumi]], Jawa Barat. Setelah itu, pada tanggal 20 Januari 2015 Museum Prabu Siliwangi telah resmi menjadi anggota [[Asosiasi]] Museum [[Indonesia]] ke 175. [[Yayasan]] Museum Prabu Siliwangi telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat yang bernama Bapak [[Ridwan Kamil|H.M Ridwan Kamil]] ST.M.U.D pada tanggal 05 Februari 2019. Pada tanggal 16 November 2016, tokoh [[Arkeologi]] dari [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjajaran]] yang bernama Bapak [[Tony Djubiantoro|Dr. Tony Djubiantoro., D.E.A]] dalam [[seminar]] Arkeologi pada tanggal 16 November 2016 di Sukabumi. Setelah melakukan peninjauan terkait seminar Arkeologi, Museum Prabu Siliwangi memberikan pendapat bahwa sebanyak 60% benda-benda yang ada di Museum Prabu Siliwangi memiliki nilai [[sejarah]] dan dapat dikategorikan sebagai Benda [[Cagar budaya|Cagar Budaya]]. [[Pakar]] Sejarah yang bernama [[Prof. Mansur Surya Negara]] pada saat pelaksanaan [[Seminar Nasional]] [[Bedah Buku]] yang bertemakan Api Sejarah memberikan pendapat bahwa sejarah masuk [[islam]] Prabu Siliwangi yang ada dalam Kitab Suwasit Museum Prabu Siliwangi didukung oleh [[Buku]] [[Api]] [[Sejarah]] Karya [[Prof. Mansur Surya]] [[Negara]] pada Halaman 148 sampai dengan Halaman 150 yang mengatakan bahwa Prabu Siliwangi masuk Islam oleh Syekh Quro karena pernikahannya dengan [[Nyi. Hj. Subang Larang]]. Maka, nama Museum Prabu Siliwangi diambil dalam [[Kitab Suwasit]] yang menyampaikan bahwa Sejarah Prabu Siliwangi ini menjadi dasar dari pemberian nama Museum tersebut.<ref name=":0" />
 
== Warisan Budaya ==
 
=== Warisan Budaya tidak berwujud ===
[[Warisan]] [[Budaya]] [[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] tidak berwujud yang pertama berupa [[Ilmu]] Bela Diri Silat yang telah diwariskan dari keluarga [[Waruka Sakabumi Padjadjaran]] kepada Museum Prabu Siliwangi kemudian untuk dikembangkan dan dipelahara sehingga dibentuk Paguron Silat PS. Maung Bodas yang telah menjadi anggota [[Ikatan Pencak Silat Indonesia]] yang berada di [[Kota Sukabumi]], [[Jawa Barat]]. [[Warisan]] [[Budaya]] [[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] tidak berwujud yang kedua berupa peninggalan Kitab Kuno Warisan dari [[Wali Songo|Walisongo]] Seperti [[Kitab Syahadat Sejati]], [[Kitab Martabat Tujuh]], yang kemudian diaplikasikan melalui [[Belajar|pembelajaran]] di [[Pesantren Dzikir Al-Fath]] dalam [[materi]] yang berjudul Pelajaran [[Tauhid]] dan [[Sufisme|Tasawuf]]. Kitab Kuno [[Sejarah]] [[Sunda]] seperti [[Kitab Suwasit]] yang dituliskan oleh [[Raden. Soemawinata]] menjelaskan bahwa [[buku]] yang berjudul [[sasakala]] telah diedarkan di[[sekolah-sekolah]] dan telah diterbitkan oleh Pimpinan [[Museum]] Prabu Siliwangi. [[Mbah Dalem|Mbah Dalem Mangkunagara]] yang ditulis dalam kitab Sasakala [[Prabu Kiansantang|Kian Santang]] menjadi bukti bahwa Museum Prabu Siliwangi telah menjadi Pusat [[Pendidikan]], [[Penelitian]] dan Pusat [[Budaya]]. [[Warisan]] [[Budaya]] [[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] tidak berwujud yang ketiga berupa [[Seni]] [[Budaya]] yang merupakan [[Tradisi]] [[Waktu|Zaman]] [[Padjadjaran]] yaitu berupa Maen Boles dan Ngagotong Lisung Padjadjaran yang telah diketahui sebagai [[Lisung Ngamuk]]. Warisan Seni Budaya telah meraih juara 1 di Tingkat [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] pada tahun 2012 untuk menampilkan Sepuluh penampil terbaik Tingkat [[Bangsa|Nasional]] pada Tahun 2012 di [[Kota Ternate]] dan Juara 2 Tingkat Nasional pada Tahun 2016 di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dalam pergelaran [[Festival Olahraga Tradisional]] yang diselenggarakan oleh [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia|Kementrian Pemuda dan Olahraga]]. Maen Boles dan Ngagotong Lisung Seni Budaya Padjadjaran pada saat ini telah dijadikan sebagai [[buku]] yang telah dipelajari di [[Sekolah-Sekolah]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://museumprabusiliwangi.org/profil-museum/|title=PROFIL MUSEUM|website=Museum Prabu Siliwangi|language=id-ID|access-date=2020-06-17}}</ref>
 
=== Warisan Budaya berwujud ===
 
# Benda Biologika, [[Batu Fosil]] sejumlah11 Buah Benda [[Batu]] sejumlah 131 Buah.
# Benda Batu Tulis sejumlah 40 Buah.
# Batu [[Alat|Perkakas]], Batu Pipisan dan [[Kapak]] Batu sejumlah 20 Buah.
# Benda [[Senjata]] dan [[Pusaka]] sejumlah 165 Buah.
# Benda [[Logam]] dan [[Kuningan (logam)|Kuningan]] sejumlah 16 Buah.
# Benda [[Keramik]] sejumlah 60 Buah.
# Benda Keramik [[Republik Rakyat Tiongkok|Cina]] Zaman Dinasti sejumlah 60 Buah.
# Benda Batu sejumlah 131 Buah Benda Logam dan Kuningan sejumlah 16 Buah.
# Benda [[Arca Batu]] sejumlah 60 Buah.<ref name=":1" />
 
== Koleksi ==
[[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] memiliki koleksi 641 benda yang berupa 131 benda [[batu]], 60 benda [[keramik]] dinasti cina, 16 benda [[logam]] dan [[Kuningan (logam)|kuningan]], 165 benda [[senjata]] dan [[pusaka]], serta 269 [[naskah]] dan kitab kuno. Selain itu Museum Prabu Siliwangi memiliki peninggalan-peninggalan sejarah berupa [[Keris]] sejumlah 65, [[Golok]] sejumlah 17, [[Samurai Tentara Jepang]] sejumlah 12, [[Pedang]] Cina sejumlah 6, Pedang VOCNegara Belanda sejumlah 6 dan [[Pistol]] VOCNegara Belanda sejumlah 2. [[Kujang]] sejumlah 30, [[Tombak]] Padjadjaran sejumlah 23, Kitab [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]] Zaman [[Sunan Gunung Jati|Sunan Gunung Djati]] sejumlah 5 pada abad 14 sampai dengan abad 18, [[naskah]] Kuno dari bahan [[daluang]] sejumlah 25 lembar, naskah [[Kitab Suwasit]] sejumlah 23 Lembar yang terbuat dari [[bahan Kulit Bambu]]. Tulisan huruf [[Sunda]] Kuno yang berisi [[Sasakala Prabu Siliwangi]] yang merupakan terjemahan Naskah dari Kitab Suwasit tulisan [[Raden. Soemawinata]] dalam huruf [[Arab Saudi|arab]] sunda sejumlah 205 lembar. <ref>{{Cite web|url=https://www.pelitabanten.com/50787/2019/12/06/benda-pusaka-museum-prabu-siliwangi-warnai-festival-budaya-nusantara-iii/|title=Benda Pusaka Museum Prabu Siliwangi Warnai Festival Budaya Nusantara III|last=Alfian|first=Huda R.|date=2019-12-06|website=Pelita Banten|language=id-ID|access-date=2020-06-17}}</ref>
 
== Alamat ==
[[Museum]] [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]] terletak di Komplek [[Pesantren]] [[Dzikir Al-Fath]], Jalan Merbabu [[Perumahan Gading Kencana Asri]] Blok G RT09/RW015, [[Kelurahan Karangtengah]], [[Kecamatan Gunung puyuh]] [[Kota Sukabumi]], [[Jawa Barat]].<ref>{{Cite web|url=https://museumprabusiliwangi.org/benda-pusaka-museum-prabu-siliwangi-menarik-wisatawan-mancanegara/|title=Benda Pusaka Museum Prabu Siliwangi Menarik Wisatawan Mancanegara|date=2019-12-07|website=Museum Prabu Siliwangi|language=id-ID|access-date=2020-06-17}}</ref>
 
== Aktivitas ==