Dudung Abdurachman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
|unit = [[Infanteri]]
|party =
|relations = Nasuha (Ayah)<br>Nasyati (Ibu)
|spouse =
|children =
Baris 31 ⟶ 32:
 
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] '''Dudung Abdurachman''', S.E., M.M. ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|16|11|1965}})<ref>[https://tni.mil.id/view-177208-pengarahan-gubernur-akmil-kepada-taruna-tk-i-ii-dan-iii.html
[[Kategori:]] "Pengarahan Gubernur Akmil Mayjen TNI Dudung Abdurachman"]</ref> adalah seorang perwira tinggi [[TNI-AD]] yang sejak 24 September 2018 mengemban amanat sebagai Gubernur Akmil.<ref>[https://www.akmil.ac.id/berita/brigjen-tni-dudung-abdurachman-jabat-gubernur-akmil.html "Brigjen TNI Dudung Abdulrachman Jabat Gubernur Akmil"] </ref>
 
Dudung, lulusan [[Akmil]] 1988 ini dari kecabangan [[Infanteri]]. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Waaster Kasad.<ref>[https://nasional.kompas.com/read/2017/10/31/12175301/91perwira-tinggi-tni-dimutasi-wakil-ksad-diganti "Mutasi 91 Pati TNI"] ''diupdate 29 Oktober 2017''</ref>
 
==Kehidupan Awal==
Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung16 November 1965 merupakan putra pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Lulus SMA tahun 1985 kemudian mendaftar Akabri Darat. Dia melaksanakan pendidikan Akmil sampai 1988 dengan menyandang pangkat [[Letnan Sua]]. Dikisahkan, tahun 1981 ketika dia kelas 2 SMP, ayahnya. yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi meninggal dunia. Untuk membantu perekonomian keluarga, akhirnya dia mencari nafkah sebagai loper koran. Pekerjaan itu dilakukan sebelum berangkat sekolah.<ref>[http://suarabaru.id/2020/05/11/loper-koran-kini-jadi-jenderal-tni/ "Loper Koran Kini Jadi Jenderal TNI"]</ref>
 
Sejak kecil dia sudah membulatkan tekad ingin menjadi tentara. Profesi itu selalu memanggil karena dia hidup dan tinggal di barak. Profesi itu didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya untuk membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya. Diceritakan, berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu ibundanya. Menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi juga pernah dilakukan. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung.
 
Dalam usia belia, dia sadar hidup itu juga berisi kerja keras, tekad dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, sebetulnya hasil jatuh-bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya. Kepedihan hidupnya di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tua, justru menjadi pendorong semangatnya sampai ke titik tertinggi.
 
== Pendidikan ==