Sabdapalon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: bentuk baku
Ridhope (bicara | kontrib)
Sejarah Sabdo palon dan makna kata sabdo palon
Baris 7:
 
Sabdapalon sering kali dikaitkan dengan satu tokoh lain, '''Nayagenggong''', sesama penasehat Brawijaya V. Sebenarnya tidak jelas apakah kedua tokoh ini orang yang sama atau berbeda. Ada yang berpendapat bahwa keduanya merupakan penggambaran dua pribadi yang berbeda pada satu tokoh. Saat ini, petuah / ajaran Sabdapalon dijadikan sebuah kitab, yang menceritakan sejarah asal-mula Kabupaten Pati dalam bentuk sastra babad yang berisi tentang kebaikan, yang berasal dari leluhur tanah Jawa.<ref>[https://www.pojokwarta.com/index.php/2017/03/08/sabdopalon-legenda-dari-era-majapahit/"Sabdopalon, Legenda dari era Majapahit"]</ref>
 
== Sejarah<ref>{{Cite web|url=https://www.hops.id/sabdo-palon-nagih-janji/|title=Sabdo Palon nagih janji kembali kuasai tanah Jawa|last=Suprapto|first=Hadi|date=2020-06-15|website=Hops.id - Trending & Viral|publisher=Hops Media Digital|access-date=2020-06-15}}</ref> ==
Sabdo Palon identik dengan Semar dalam lakon Mahabharata versi Jawa. Dalam dunia pewayangan, dia muncul bersama anak-anaknya, yakni Gareng, Petruk, dan Bagong.
 
Menurut Antropolog Paul Stange dalam penelitiannya pada 1988, Sabdo Palon merupakan inkarnasi sebagai Semar, yang dikenal sebagai mahaguru di Tanah Jawa. Mereka adalah titisan dewa dari kayangan yang sengaja turun ke bumi menjadi panakawan (kawan yang paham).
 
Tugasnya menjadi pemomong raja dan pengayom kawula. Nama ini kerap disandingkan dengan sosok Naya Genggong. Keduanya senantiasa hadir mengiringi pemerintahan raja-raja Jawa di masa Hindu-Buddha.
 
Untuk diketahui, Sabdo Palon dan Naya Genggong bukanlah nama asli, tetapi gelar yang diberikan sesuai dengan karakter tugas yang diemban. Dalam Serat Darmo Gandul, Sabda Palon diartikan sebagai kata-kata dari namanya.
 
Sabdo Palon memiliki dua makna, “sabdo” berarti seseorang yang memberikan masukan atau ajaran, dan “palon” yang berarti pengancing atau pengunci kebenaran yang bergema dalam ruang semesta.
 
Sementara Naya Genggong memiliki makna “naya” berarti nayaka atau abdi raja dan “genggong” yang bermakna mengulang-ulang suara. Naya Genggong adalah seorang abdi yang berani mengingatkan raja secara berulang-ulang tentang kebenaran dan berani menanggung akibatnya.
 
== Referensi ==