Harun Thohir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saripah NuRA17 (bicara | kontrib)
Menambahkan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Saripah NuRA17 (bicara | kontrib)
Menambahkan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 46:
 
== Tugas Negara ==
Pada saat terjadi konflik Indonesia-Malaysia tanggal 17 September 1963 menyebabkan pemutusan hubungan diplomasi serta konflik senjata yang melibatkan tentara Nasional. Di situasi ini, Harun menjadi sukarelawan di Sumbu, Riau dalam melakukan aksi ke Singapura. Pada tahuntanggal 1 November 1964, beliau mendapatkan gemblengan di Riau selanaselama lima bulan lamanya,. dariTanggal sini1 April, beliau pangkatnya naik menjadi prajurit KKO II.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/767510605|title=Pahlawan Indonesia & profilnya|date=2011|publisher=Gudang Ilmu|others=Latief, Abdul.|isbn=602-9080-30-X|edition=Ed. terlengkap|location=Jakarta|oclc=767510605}}</ref>
 
Bulan Juli tahun 1964 beliau ditugaskan di Tim Brahma I Basis II operasi A KOTI. Bergabung bersama Dwikora, beliau dikirim ke Sumbu, Riau untuk menyusup ke Singapura. Dalam misi penyusupan beliau sangat ahli menyamar. Berbekal wajah yang seperti orang ChinaCina dan keahlian bahasa asing, seperti Cina Belanda dan Inggris. Membuatnya tidak kesulitan memasuki area target. Beliau sukses memasuki Singapura tanpa hambatan. Seringkali Harun Tohir menyamar sebagai masyarakat biasa atau pelayan kapal<ref>{{Cite book|title=Ensiklopedia Pahlwan Nasional|last=Hadi|first=Kuncoro|date=2015|publisher=Relasi Inti Group|isbn=|location=Yogjakarta|pages=166|url-status=live}}</ref>.
 
Dalam misi KOTI basis X, beliau mendapatkan tugas berat bersama tiga teman lainnya. Misinya ialah demolision:Sabotase objek vital militer atau ekonomi Singapura. Tanggal 8 Maret 1965 misi pun dijalankan, pada tanggal tersebut mereka memasuki Singapura saat tengah malam. Bersama teman-temannya mereka mengamati dan merumuskan sasaran yang cocok untuk di jadikan tempat sabotase(peledakan bom). Siang harinya, mereka berhasil menempatkan bom seberat 12,5 kilogram di Baseman Hotel Max Donald, di Orchard Road. Tepat pukul 03.07 shubuh, tanggal 10 Maret bom tersebut meledak.
 
Targedi meledaknya Hotel Mac Donald mengegerkan masyarakat dan pemerintah Singapura. Dengan cepat aparat Singapura dikerahkan untuk menyelidiki dan menangkap pelakunya. Setelah beredar berita tersebut, Harun dan teman-temannya berpencar untuk melarikan diri. Harun melarikan diri bersama Usman menuju pelabuhan.