Nasakom: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah referensi : gagasan Nasakom sudah dicetuskan soekarno sebelum Indonesia merdeka
k Tambahan pandangan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10:
 
Saat memberi amanat di Sidang Panca Tunggal Seluruh Indonesia, di [[Istana Negara]], pada 23 Oktober 1965, Soekarno menyebut dirinya sebagai perasan dari Nasakom. “''Ik ben nasionalist, ik ben islamiet, socialist. Tiga in one. Three in one, Soekarno. Lain kali disini, dimuka Istana merdeka saya pernah berkata, aku adalah perasan dari pada Nasakom''”. Pada tahun 1960, Soekarno memperkenalkan konsep Pancasila kepada dunia dalam pidatonya yang terkenal di hadapan [[Sidang Umum PBB]] di [[New York]], Amerika Serikat. Judulnya: ''To Build The World a New''. Dia menawarkan prinsip toleransi [[Pancasila]] diterapkan bagi perdamaian dunia, yang ketika itu sedang terpecah antara blok Barat dan blok Timur. Soekarno menawarkan sebuah konsep tata dunia yang baru. Soekarno ketika itu merangkum konsepsi politiknya sebagai NASAKOM: Nasionalisme, Agama, Komunisme. Pemahaman Komunisme disini adalah sebagai [[Sosialisme]], karena dasar pemikirannya adalah prinsip keadilan sosial, yang juga menjadi dasar pemikiran politik [[Karl Marx]].<ref>{{Cite web|url=https://www.dw.com/id/soekarno-yakin-pancasila-dan-nasakom-adalah-masa-depan-indonesia/a-19345349|title="Soekarno Yakin Pancasila dan NASAKOM Adalah Masa Depan Indonesia" {{!}} DW {{!}} 21.06.2016|last=(www.dw.com)|first=Deutsche Welle|website=DW.COM|language=id|access-date=2018-08-15}}</ref>
 
'''Pandangan Soekarno Tentang Ideologi'''
 
dalam pandangan Soekarno menyatukan tiga ideologi besar ini bukanlah hal yang mustahil, karena ketiga ideologi tersebut adalah yang mendorong Indonesia menuju gerbang kemerdekaan. Dalam hal ini Soekarno memiliki pandangan yang hampir serupa dengan Tan Malaka, bahwa untuk mewujudkan kemerdekaan 100% diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, terutama dari seluruh pandangan ideologi yang ada di Indonesia. Untuk menggambarkan keharmonisan ideologi Tan Malaka mengambil gambaran unsur terkecil yang ada di alam semesta yaitu atom, bahwasanya unsur dasar penyusun alam semesta tersebut terdiri dari tiga elemen yang berbeda yaitu proton yang bermuatan positif, elektron yang bermuatan negatif dan neutron yang netral.
 
== Referensi ==