Sulaiman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Under construction}}
{{Untuk|tokoh yang sama dalam sudut pandang Yahudi dan Kristen|Salomo}}
{{Infobox person
Baris 28 ⟶ 29:
 
== Kisah ==
Nama Sulaiman [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] dalam [[Al-Qur'an]] (kitab suci Islam) sebanyak tujuh belas kali dan kisahnya disebutkan dalam Surah Al-Baqarah (2): 102, Al-Anbiya' (21): 78-82, An-Naml (27): 15-44, Saba' (34): 12-14, dan Shad (38): 30-40. Dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), Sulaiman (disebut Salomo dalam Yahudi dan Kristen) disebutkan dalam 1 Raja-Raja (M'lakhim) 1-10, 2 Tawarikh (Divrei ha-Yamim) 1-9. Keterangan mengenai Sulaiman juga terdapat dalam riwayat [[hadits]] dan [[literatur Rabinik]].
 
=== SilsilahLatar belakang ===
Sulaiman merupakan seorang Bani Israil dari suku Yehuda. Tanakh dan Alkitab menyebutkan silsilahnya adalah Sulaiman bin Dawud bin Isai bin Obed bin Boas bin Salma bin Nahason bin Aminabad bin Ram bin Hezron bin Peres bin [[Yehuda]] bin [[Ya'qub]].<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 2: 1-15}}</ref>
 
Setelah memasuki Palestina dipimpin [[Yusya|Yusya' bin Nun]], Bani Israil memasuki masa kesukuan. Setelah [[Samuel|Nabi Samuel]] menobatkan Thalut (Saul) sebagai raja, Bani Israil memasuki masa kerajaan. Sepeninggal Thalut, tampuk kekuasaan diwariskan pada menantunya, Dawud. Sulaiman mewarisi takhta Kerajaan Israel sepeninggal ayahnya, Dawud.<ref>An-Naml (27): 16</ref><ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 2: 12}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=705}}<ref name='JewEnc'>{{cite encyclopedia|last=Barton |first=George A. |encyclopedia=Jewish Encyclopedia |title=Temple of Solomon|url= http://www.jewishencyclopedia.com/articles/14310-temple-of-solomon|accessdate=2018-10-24 |year=1906 |pages=98–101}}</ref>
{{Utama|Mukjizat Sulayman}}
 
=== Raja segala makhluk ===
=== Penobatan sebagai raja ===
Bertitik tolak dari peristiwa itu, kewibawaan Sulaiman semakin tersebar dan ia juga sebagai bibit permulaan kenabian Sulaiman. Melihat kecerdasan akal yang ditonjolkannyaditonjolkan ituSulaiman, Nabi [[Daud]] menaruh kepercayaan dengan mempersiapkannya sebagai pengganti dalam kerajaan Bani Israel. Namun, abangnya Absyalum tidak merelakan dia melangkah lebih jauh dalam hiraki pemerintahan itu, malah mendakwa dia yang sepatutnya dilantik sebagai putera mahkota kerana Sulaiman masih muda dan tidak berpengalaman.
Absyalum mau mendapatkan takhta itu dari bapak dan adiknya. Justru, dia mulai menunjukkan sikap baik terhadap rakyat, dengan segala masalah mereka ditangani sendiri dengan segera, membuatkan pengaruhnya semakin meluas.
 
Sampai satu ketika, Absyalum mengistiharkan dirinya sebagai raja, sekaligus merampas kekuasaan bapaknya sendiri. Tindakannya itu mengakibatkan huru-hara di kalangan [[Suku Israel|Bani Israel]]. Melihatkan keadaan itu, Nabi [[Daud]] keluar dari Baitul Maqdis, menyeberangi Sungai Jordan menuju ke Bukit Zaitun. Tindakannya itu semata-mata mau mengelakkan pertumpahan darah, tetapi Absyalum dengan angkuh memasuki istana bapanya. Di Bukit Zaitun, Nabi Daud memohon petunjuk Allah supaya menyelamatkan kerajaan Bailtul Maqdis daripada dimusnahkan anaknya yang durhaka itu. Allah segera memberi petunjuk kepada Nabi Daud, yaitu memerangi Absyalum. Namun, sebelum memulai peperangan itu, Nabi Daud berpesan kepada tentaranya supaya tidak membunuh anaknya itu, malah jika boleh ditangkap hidup-hidup. Bagaimanapun, kuasa Allah melebihi segalanya dan ditakdirkan Absyalum mati juga karena dia mau bertarung dengan tentara bapaknya.
 
Kemudian, Nabi Daud kembali ke Baitul Maqdis dan menghabiskan sisa hidupnya selama 40 tahun di istana itu sebelum melepaskan takhta kepada Sulaiman. Kewafatan Nabi Daud memberikan kuasa penuh kepada Nabi Sulaiman untuk memimpin Bani Israel berpandukan kebijaksanaan yang dianugerah Allah.
 
=== Kebijaksanaan ===
Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa saat Dawud masih hidup, ada seorang yang mengadu bahwa kebun anggur miliknya dirusak oleh kambing-kambing. Kemudian disebutkan bahwa Sulaiman memberikan keputusan yang lebih tepat terkait permasalahan tersebut.<ref>Al-Anbiya' (21): 78-79</ref> Para ulama memberikan keterangan terkait ayat tersebut bahwa ada pihak yang mengadu pada Dawud lantaran kebun anggurnya dirusak dan dimakan oleh kambing-kambing. Dawud memberikan keputusan bahwa pemilik kebun akan diberi ganti rugi. Namun Sulaiman berpendapat bahwa pemilik kambing harus menyerahkan kambingnya sementara kepada pemilik kebun, sehingga pemilik kebun tersebut dapat memanfaatkan kambing tersebut, seperti diambil air susunya. Sementara itu, pemilik kambing harus memperbaiki kebun itu sampai seperti sedia kala. Setelah pemilik kambing memperbaiki kebun, maka barulah kambing-kambingnya akan dikembalikan padanya. Dawud kemudian sepakat dengan pemikiran putranya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=722-723}}<ref>''Lives of the Prophets'', L. Azzam, ''David and Solomon'', hlm. 62, Suhail Academy</ref>
 
Alkitab menyebutkan bahwa datang dua orang perempuan mengadu pada Sulaiman. Masing-masingnya memiliki seorang putra yang masih bayi, tapi salah satu bayi tersebut mati. Keduanya kemudian berebut bayi yang masih hidup tersebut dan masing-masingnya menyatakan bahwa itu adalah putranya. Sulaiman kemudian memerintahkan agar bayi tersebut dibelah menjadi dua, sehingga tiap-tiap dari mereka mendapat satu bagian potongan dari bayi tersebut. Mendengar keputusan tersebut, perempuan pertama mengikhlaskan bayi tersebut diberikan pada perempuan kedua, sementara perempuan kedua langsung sepakat dengan keputusan Sulaiman untuk membelah bayi tersebut. Sulaiman kemudian memutuskan bahwa bayi tersebut adalah milik perempuan pertama, karena terlihat rasa keibuannya dan kesediaannya memberikan putranya pada perempuan lain asal putranya bisa hidup.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 3: 16-28}}</ref>
 
=== Menguasai binatang dan jin ===
[[Allah]] SWT mengangkatnya sebagai [[nabi]] dan rasul. Setelah Sulaiman cukup umur dan ayahandanya wafat, Sulaiman diangkat menjadi [[raja]] di kerajaan Israel. Ia berkuasa tak hanya atas manusia, tetapi juga atas [[binatang]] dan makhluk halus seperti [[jin]] dan lain-lain. Sulaiman dapat memahami bahasa semua binatang.
 
Baris 47 ⟶ 62:
 
{{quotation|"...dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman yang perjalanannya pada waktu petang, sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya, dan sebahagian daripada jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya, dan siapa yang menyimpang antara mereka daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala."|{{quran-s|Al-Anbiya'|21|81}}}}
 
=== Kebijaksanaan ===
Kebijaksanaan Sulaiman dapat dilihat melalui berbagai peristiwa yang dilaluinya. Misalnya, dia coba mengetengahkan ide kepada bapaknya, Nabi [[Dawud|Daud]] a.s bagi menyelesaikan perselisihan antara dua pihak, yaitu antara pemilik kebun dan pemilik kambing.
 
Walaupun ketika itu usianya masih muda, pendapatnya sangat bijak. Mulanya Nabi Daud memutuskan pemilik kambing supaya menyerahkan ternaknya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi disebabkan ternaknya memasuki dan merusakkan kebun itu. Sulaiman yang mendengar keputusan bapaknya menyelanya: “Wahai bapakku, menurut pandanganku, keputusan itu sepatutnya berbunyi; kepada pemilik tanaman yang telah musnah tanaman diserahkanlah kambingnya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya. “Manakala tanamannya yang binasa itu diserahkan kepada pemilik kambing untuk dijaga sehingga kembali kepada keadaan asal. Kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau menderita kerugian lebih daripada sepatutnya.” Pendapat yang dikemukakan Sulaiman disetujui kedua pihak. Malah khalayak ramai yang menyaksikan perbicaraan itu kagum dengan kebolehan dia menyelesaikan perselisihan tersebut.
 
=== Penobatan sebagai raja ===
Bertitik tolak dari peristiwa itu, kewibawaan Sulaiman semakin tersebar dan ia juga sebagai bibit permulaan kenabian Sulaiman. Melihat kecerdasan akal yang ditonjolkannya itu, Nabi [[Daud]] menaruh kepercayaan dengan mempersiapkannya sebagai pengganti dalam kerajaan Bani Israel. Namun, abangnya Absyalum tidak merelakan dia melangkah lebih jauh dalam hiraki pemerintahan itu, malah mendakwa dia yang sepatutnya dilantik sebagai putera mahkota kerana Sulaiman masih muda dan tidak berpengalaman.
Absyalum mau mendapatkan takhta itu dari bapak dan adiknya. Justru, dia mulai menunjukkan sikap baik terhadap rakyat, dengan segala masalah mereka ditangani sendiri dengan segera, membuatkan pengaruhnya semakin meluas.
 
Sampai satu ketika, Absyalum mengistiharkan dirinya sebagai raja, sekaligus merampas kekuasaan bapaknya sendiri. Tindakannya itu mengakibatkan huru-hara di kalangan [[Suku Israel|Bani Israel]]. Melihatkan keadaan itu, Nabi [[Daud]] keluar dari Baitul Maqdis, menyeberangi Sungai Jordan menuju ke Bukit Zaitun. Tindakannya itu semata-mata mau mengelakkan pertumpahan darah, tetapi Absyalum dengan angkuh memasuki istana bapanya. Di Bukit Zaitun, Nabi Daud memohon petunjuk Allah supaya menyelamatkan kerajaan Bailtul Maqdis daripada dimusnahkan anaknya yang durhaka itu. Allah segera memberi petunjuk kepada Nabi Daud, yaitu memerangi Absyalum. Namun, sebelum memulai peperangan itu, Nabi Daud berpesan kepada tentaranya supaya tidak membunuh anaknya itu, malah jika boleh ditangkap hidup-hidup. Bagaimanapun, kuasa Allah melebihi segalanya dan ditakdirkan Absyalum mati juga karena dia mau bertarung dengan tentara bapaknya.
 
Kemudian, Nabi Daud kembali ke Baitul Maqdis dan menghabiskan sisa hidupnya selama 40 tahun di istana itu sebelum melepaskan takhta kepada Sulaiman. Kewafatan Nabi Daud memberikan kuasa penuh kepada Nabi Sulaiman untuk memimpin Bani Israel berpandukan kebijaksanaan yang dianugerah Allah.
 
=== Ratu Balqis ===
Baris 99 ⟶ 101:
 
== Lihat pula ==
{{Utama|* [[Mukjizat Sulayman}}]]
* [[Nabi dan Rasul|Nabi-nabi]], di antaranya:
** [[Dawud]]
** [[Ilyas]]
** [[Ilyasa]]
** [[Yunus]]
** [[Dzulkifli]]
* [[Salomo]]
* [[Bani Israil]]
 
== Referensi ==