Stasiun Lamongan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Persinyalan
Penambahan Halte Deket dan referensi
Baris 36:
Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] pada segmen [[Stasiun Babat|Babat]]-[[Stasiun Kandangan|Kandangan]] resmi dioperasikan mulai awal Mei 2014<ref>{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/576470/rel-ganda-tersambung-bulan-depan-kereta-ditambah|title=Rel Ganda Tersambung, Bulan Depan Kereta Ditambah|last=|first=Sujatmiko|date=2014-05-09|work=Tempo.co|access-date=2020-04-19}}</ref>, jalur 2 hanya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] saja, sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk arah [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]. Sistem persinyalan yang digunakan dulunya adalah sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik, tetapi sejak jalur ganda tersebut dioperasikan, sistem persinyalannya sudah diganti total dengan persinyalan elektrik.
 
Dahulu ke arah barat stasiun ini, sebelum [[Stasiun Surabayan]], terdapat Halte Kruwul yang kini sudah tidak aktif dan bangunannya sudah tidak terlihat bekasnya lagi. Sementara itu, dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Duduk]], terdapat Halte Deket dan [[Halte Pandanan]] yang juga bernasib sama.<ref name=":0">{{Cite book|title=Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera|last=|first=|date=1931|publisher=Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen|isbn=|location=|pages=168-171|url-status=live}}</ref>
 
Satu-satunya kereta api penumpang yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah [[Kereta api Argo Bromo Anggrek|KA Argo Bromo Anggrek]].