Dharmasraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vedolique (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Menolak 6 perubahan teks terakhir (oleh Swarna bumi, AABot, 2404:160:8117:399A:C02F:E583:267E:406D dan Vedolique) dan mengembalikan revisi 16264627 oleh Veracious
Baris 2:
{{Infobox Former Country
|native_name = ''Malayu''
|conventional_long_name = Kerajaan Dharmasraya
|common_name = Dharmasraya
|continent = Asia
Baris 11:
|image_coat = Adityawarman.jpg
|symbol_type = Arca Bhairawa
|p1 = Minanga{{!}}Kerajaan Melayu Minanga
|p2 = Kerajaan JambiSriwijaya
|s1 = Kerajaan MalayuPagaruyung
|s2 =Kerajaan Pagaruyung
|flag_p1 = Flag of Afghanistan pre-1901.svg
|flag_p2 = Avalokiteçvara, Malayu Srivijaya style.jpg
|flag_s1 = Flag of Minang.svg
|year_start = 1183
|year_end = 1347
Baris 24:
|event_start = [[Prasasti Grahi]]
|event_end = Malayapura
|image_map =Dharmasraya_Melayu.png
|capital = Dharmasraya <br /> Hulu Batang Hari
|common_languages = [[Melayu Kuno]], [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]
Baris 31:
|currency = Koin emas dan perak
|footnotes = [[Ekspedisi Pamalayu]]
}}
|p3=Sriwijaya|flag_s2=Flag of Minang.svg}}
{{Sejarah Indonesia}}
'''Kerajaan Dharmasraya''' adalah nama ibu kota dari sebuah [[Kerajaan Melayu]] di [[Sumatra]].<ref name="Nāgarakrětāgama">J.L.A. Brandes, 1902, ''Nāgarakrětāgama; Lofdicht van Prapanjtja op koning Radjasanagara, Hajam Wuruk, van Madjapahit, naar het eenige daarvan bekende handschrift, aangetroffen in de puri te Tjakranagara op Lombok''</ref> Nama ini muncul seiring dengan melemahnya kerajaan [[Sriwijaya]] setelah serangan [[Rajendra Chola]] I ([[dinasti Chola|raja Chola]] dari [[Koromandel]]) pada tahun [[1025]].
 
== Awal mula ==
Baris 43:
Prasasti kedua berselang lebih dari satu abad kemudian, yaitu [[Prasasti Padang Roco]] tahun [[1286]]. Prasasti ini menyebut raja Swarnabhumi bernama [[Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa|Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa]] yang mendapat kiriman hadiah [[Arca Amoghapasa]] dari Raja [[Kertanagara]], raja [[Kerajaan Singhasari|Singhasari]] di [[Pulau Jawa]]. Arca tersebut kemudian diletakkan di Dharmasraya.
 
Dharmasraya dalam ''[[Pararaton]]'' merupakan ibu kota dari negeri ''bhūmi mālayu''. Dengan demikian, Tribhuwanaraja dapat pula disebut sebagai raja Malayu. Tribhuwanaraja sendiri kemungkinan besar adalah keturunan dari Trailokyaraja. Oleh karena itu, Trailokyaraja pun bisa juga dianggap sebagai raja Malayu, meskipun [[prasasti Grahi]] tidak menyebutnya dengan jelas. Sebab prasasti grahi hanya menyebut nama raja saja tidak menyebut kerajaannya baik Darmas Raya atau Melayu. Berdasarkan nama gelar raja itu jelas Srimat adalah gelar raja keturunan Tamil dari Colla India. Sedangkan Warma Dewa juga jelas gelar dari dinasti Sailendra, sedangkan Mauli belum jelas dari dinasti mana. Tapi yang jelas dari gelar dinasti itu adalah percampuran dinasti Colla dan dinasti Sailendra Yang waktu itu sedang berkuasa di kerajaan Palembang Bukit Siguntang dengan raja nya Kolothungga/ Diwakara dan keturunannya.
 
Yang menarik di sini adalah daerah kekuasaan Trailokyaraja pada tahun 1183 telah mencapai Grahi, yang terletak di selatan [[Thailand]] ([[Chaiya]] sekarang). Itu artinya, setelah Sriwijaya mengalami kekalahan, Sriwijaya masih mampuMalayu bangkit masihkembali mampusebagai membantupenguasa pembangunan[[Selat kuilMalaka]]. diNamun, Cinakapan bahkankiranya mampukebangkitan melakukantersebut serangandimulai baliktidak kedapat kerajaandipastikan. CollaDari dancatatan mampuTiongkok<ref menghancurkanname="Muljana">Slamet CollaMuljana. yang2006. selanjutnya dinasti colla dipegang oleh keturunan Kulothungga yakni keturunan Rajendra dan raja-raja dari Bukit Siguntang Palembang''Sriwijaya''. SehinggaYogyakarta: kerajaan Bukit Sigintang Palembang kembali sebagai penguasa [[Selat Malaka]].LKIS</ref> disebutkan bahwa pada tahun 1082 masih ada utusan dari ''Chen-pi'' (Jambi) sebagai bawahan San-fo-ts'i, dan disaat bersamaan muncul pula utusan dari ''Pa-lin-fong'' (Palembang) yang masih keturunanmenjadi Rajendra-bawahan palembang.keluarga Rajendra.
 
Istilah ''Srimat'' yang ditemukan di depan nama Trailokyaraja dan Tribhuwanaraja berasal dari bahasa [[Tamil]] yang bermakna ”''tuan pendeta''”. Dengan demikian, kebangkitan kembali Kerajaan Malayu dipelopori oleh kaum pendeta. Namun, tidak diketahui dengan jelas apakah pemimpin kebangkitan tersebut adalah Srimat Trailokyaraja, ataukah raja sebelum dirinya. Karena sampai saat ini belum ditemukan prasasti Wangsa Mauli yang lebih tua daripada prasasti Grahi.
Baris 57:
Dalam berita Tiongkok yang berjudul ''Sung Hui Yao'' disebutkan bahwa Kerajaan San-fo-tsi tahun [[1082]] mengirim duta besar ke [[Tiongkok]] yang saat itu di bawah pemerintahan Kaisar Yuan Fong. Duta besar tersebut menyampaikan surat dari raja ''Kien-pi'' ([[Jambi]]) bawahan San-fo-tsi, dan surat dari putri raja yang diserahi urusan negara San-fo-tsi, serta menyerahkan pula 227 tahil perhiasan, rumbia, dan 13 potong pakaian. Kemudian dilanjutkan pengiriman utusan selanjutnya tahun 1088.
 
Sebaliknya, dari daftar daerah bawahan San-fo-tsi tersebut tidak ada menyebutkan ''Ma-la-yu'' ataupun nama lain yang mirip dengan Dharmasraya, karena Darmasraya belum ada. Darmas Raya adalah kelanjutan dari kerajaan Jambi. Maka waktu itu Darmasraya masih bernama kerajaan Jambi yang merupakan bawahan Sanfotsi yang berpusat di Palembang dan di perintah oleh raja keturunan Rajendra dan keturunan Bukit Siguntang Palembang. Tentang utusan Sanfotsi Palembang tahun 1079 itu adalah utusan raja Diwakara/ Kulothungga yg menyumbang pembangunan kuil di Tiongkok Sebanyak 600.000 keping emas. Dengan demikian, istilah San-fo-tsi pada tahun 1225 masihtidak lagi identik dengan Sriwijaya, hanyamelainkan sajaidentik Sriwijaya sudah berganti nama kerajan Bukit Siguntangdengan PalembangDharmasraya. Jadi, daftar 15 negeri bawahan San-fo-tsi tersebut merupakan daftar wilayahjajahan Kerajaan Bukit Siguntang PalembangDharmasraya, karena saat itu masa kejayaan Sriwijaya sudah beerganti nama menjadi kerajaan Bukit siguntang Palembangberakhir.
 
Itulah sebabnyaJadi, istilah San-fo-tsi yang semula bermakna Sriwijaya tetap digunakan dalam berita Tiongkok untuk menyebut kerajaan Bukit Siguntang Palembang. Sedangkan untuk menyebut [[Pulau Sumatra]] secara umum kronik Tiongkok menyebutnya dengan pulau Cincow , jadimeskipun kerajaan yang berkuasa saat itu adalah Kerajaan Bukit Siguntang Palembang dengan raja nya dari keturunan rajendra dan keturunan Palembang/ dinasti colla dan dinasti Sailendra. Dalam naskah Tiongkok manapun Sanfotsi adalah Palembang Dharmasraya. Hal yang serupa terjadi pada abad ke-14, yaitu zaman [[Majapahit]] dan [[Dinasti Ming]]. Catatan sejarah Dinasti Ming masih menggunakan istilah San-fo-tsi, seolah-olah saat itu Sriwijaya masih ada padahal Sanfotsi yang dimaksud adalah Palembang. Sementara itu, catatan sejarah Majapahit berjudul ''[[Nagarakretagama]]'' tahun [[1365]] sama sekali tidak pernah menyebut adanya negeri bernama Sriwijaya melainkan Palembang, karena di Nusantara istilah Sriwijaya sudah tidak ada lagi sudah berganti nama Situlembang/ Palembang.
 
=== Ekspedisi Pamalayu ===
Baris 65:
 
== Dalam Kitab Nagarakretagama ==
[[Kakawin Nagarakretagama]] yang ditulis tahun 1365 menyebut ''bhumi melayu'' sebagai salah satu di antara sekian banyak negeri jajahan [[Kerajaan Majapahit]].<ref name="Hendrik Kern, Nāgarakṛtāgama">{{cite book|first=Hendrik|last=Kern|coauthors=|title=H. Kern: deel. De Nāgarakṛtāgama, slot. Spraakkunst van het Oudjavaansch|publisher=M. Nijhoff|year=1918|isbn=|pages='''265-275'''|chapter='''VI'''}}</ref> Namun interpretasi isi yang menguraikan daerah-daerah "wilayah" kerajaan Majapahit yang harus mengantarkan upeti ini masih kontroversial, sehingga dipertentangkan sampai hari ini. Pada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagai ''uparaja'' atau raja bawahan Majapahit, sekaligus melakukan beberapa penaklukan yang dimulai dengan menguasai Palembang<ref name="Muljana">Slamet Muljana. 2006. ''Sriwijaya''. Yogyakarta: LKIS</ref>. ''Kidung Pamacangah'' dan ''Babad Arya Tabanan'' menyebut nama Arya Damar sebagai bupati Palembang yang berjasa membantu [[Gajah Mada]] menaklukkan Bali pada tahun 1343<ref>Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, 1996, ''Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan'', Denpasar: Upada Sastra.</ref>. Menurut Prof. C.C. Berg, tokoh ini dianggapnya identik dengan Adityawarman<ref name="Berg" />.
 
== Dari Dharmasraya ke Malayapura ==