Kerajaan Kahuripan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 39:
== Kahuripan di era Panjalu ==
Pada tahun 1019 M, [[Airlangga]] membangun kerajaan baru. Menurut Kitab [[Kakawin Nagarakretagama|Nagarakretagama]] kerajaan tersebut bernama Panjalu. Karena kota Watan sudah hancur, maka, [[Airlangga]] pun membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat [[Gunung Penanggungan]].
Pada mulanya wilayah kerajaan yang diperintah [[Airlangga]] hanya meliputi daerah [[Gunung Penanggungan]] dan sekitarnya, karena banyak daerah-daerah bawahan [[Kerajaan Medang]] yang membebaskan diri. Baru setelah [[Kerajaan Sriwijaya]] dikalahkan Rajendra Coladewa raja Colamandala dari [[India]] tahun 1023. [[Airlangga]] merasa leluasa membangun kembali kejayaan [[Wangsa Isyana]].
Peperangan demi peperangan dijalani [[Airlangga]]. Satu demi satu kerajaan-kerajaan di [[Jawa Timur]] dapat ditaklukkannya. Namun pada tahun 1032 [[Airlangga]] kehilangan kota Watan Mas karena diserang oleh raja wanita yang kuat bagai raksasa.Raja wanita itu adalah Dyah Tulodong,yang merupakan salah satu raja Kerajaan Lodoyong (sekarang wilayah Tulungagung, Jawa Timur). Dyah Tulodong digambarkan sebagai ratu yang memiliki kekuatan luar biasa.
Salah satu peristiwa sejarah penting adalah pertempuran antara bala tentara Raja Erlangga berhasil dikalahkan oleh Dyah Tulodong. Pertemuan tersebut terjadi lantaran Dyah Tulodong berusaha membendung ekspansi Airlangga yang waktu itu sudah menguasai wilayah di sekitar kerajaannya. Bahkan di beberapa riwayat, diceritakan pasukan khusus yang dibawa Dyah merupakan prajurit-prajurit wanita pilihan. Pasukan ini berhasil memukul mundur pasukan Airlangga dari pusat kerajaan Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan hingga ke Patakan (Sambeng, Lamongan, Jawa Timur). Peristiwa ini terjadi pada tahun 1031.
Tetapi satu tahun kemudian Dyah Tulodong berhasil dikalahkan Airlangga lewat pertempuran sengit di penghujung tahun 1032. Dari utara, pasukan Airlangga bergerak ke selatan menuju Lodoyong. Musuh wanita dapat dikalahkan, bahkan kemudian Raja Wurawari pun dapat dihancurkan pula. Saat itu wilayah kerajaan mencakup hampir seluruh [[Jawa Timur]].
Menurut [[Prasasti Terep]], Airlangga membangun ibukota baru bernama Kahuripan di daerah [[Sidoarjo]] sekarang pada tahun 1032 M.
Selanjutnya, [[Airlangga]] memindahkan lagi ke [[Daha]], berdasarkan [[prasasti Pamwatan]], 1042 dan ''[[Serat Calon Arang]]''.
== Kahuripan di era Janggala ==
|