Administrasi Bahá'í: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 520:
|page= 41
|isbn=
}}</ref><ref name="Mike McMullen">{{cite book |last=McMullen |first=Mike |editor-last=Neusner |editor-first=Jacob |title=World Religions in America: An Introduction |publisher=Westminster John Knox Press |date=2003 |pages=269 |chapter=16. The Baháʼí Faith in the World and in America |isbn=}}</ref> Kedua, konsep penyebaran Bahá’í yang dilakukan oleh para [[Pelopor (Bahá’í) |pelopor]] (''pioneer''). Pelopor adalah sebutan bagi seorang Bahá’í yang bepergian ke suatu tempat di seluruh dunia yang jauh dari tempat asalnya untuk memperkenalkan ajaran dan membangun MRS-MRS yang baru. Ketika MRS sudah terbentuk, pelopor akan berusaha agar lembaga ini dapat bertahan.<ref name="Mike McMullen"/> Ketiga, administrasi Bahá’í dibangun dari level akar rumput sehingga koordinasi menjadi lebih mudah. Lembaga penyusun administrasi keanggotaannya dipilih setahun sekali (MRS dan MRN) atau lima tahun sekali (BKS). Pemilihan Bahá’í ini dan keterlibatan mukmin secara tak langsung meneguhkan Bahá’í sebagai satu komunitas.<ref name="Mike McMullen"/> Keempat, prinsip dan ajaran Bahá’í itu sendiri yang menjadi faktor penarik mukmin baru sehingga perkembangan agama menjadi sangat pesat.{{efn|Prinsip keagamaan dan sosial Bahá’í seperti pewahyuan berkelanjutan, multikulturalisme, pasifisme, dan musyawarah untuk mencapai mufakat menjadi salah satu faktor utama non-Bahá’í tertarik dengan agama ini. Bahá’í pun dianggap sebagai ajaran yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan budaya yang unik pada wilayah-wilayah tertentu.}} Di [[India]] –negara dengan konsentrasi mukmin Bahá’í terbesar di dunia– prinsip ke kesetaraan dan persatuan dalam agama ini menarik banyak mukmin baru, terutama di pedesaan, dengan beberapa di antaranya kini merupakan desa mayoritas Bahá’í.{{efn|Berdasarkan sumber statistik internal Bahá’í yang dapat dilihat pada laman http://www.thearda.com/QL2010/QuickList_40.asp, populasi Bahá’í India pada tahun 2010 mencapai 1.897.651 jiwa (0,2 % dari total populasi negara itu) yang merepresentasikan hampir seperempat populasi masyarakat Bahá’í sedunia, yang diperkirakan berada di kisaran angka 8 juta jiwa.}}
 
== Pendanaan ==