Hari raya Bahá'í: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 11:
== Sejarah ==
Mulanya, dalam [[Kitáb-i-Aqdas]], [[Bahá'u'lláh]] selaku pendiri agama Bahá'í menetapkan dua hari raya yang paling utama, yaitu [[Pengumuman Sang Báb]] (22 Mei 1844) dan pengumuman [[Pengumuman Bahá'u'lláh|dirinya]] di Taman Ridván (22 April 1863).<ref name="Smith2000:182-183"/> Pengumuman Bahá'u'lláh kemudian diperingati sebagai hari raya [[Ridván]]. Selain itu, Bahá'u'lláh juga menetapkan hari raya [[
Meski tidak ditetapkan secara resmi, masyarakat Bahá'í pada masa kepemimpinan Bahá'u'lláh memperingati hari kesyahidan Sang Báb.<ref name="Smith2000:182-183"/> Peringatan atau hari raya pun bertambah setelah wafatnya Bahá'u'lláh juga dijadikan sebagai hari raya. 'Abdu'l-Bahá'í lahir bertepatan dengan [[Pengumuman Sang Báb]]. Ia tidak menganjurkan orang Bahá'í memperingati hari ulang tahunnya. Sebagai gantinya, ia memperbolehkan mukmin untuk memperingati hari ketika ia naik sebagai kepala agama.<ref name="Smith2000:182-183"/> Waktu khusus perayaan 'Abdu'l-Bahá sebagai kepala agama ditetapkan pada hari ke-180 setelah wafatnya Bahá'u'lláh. Shoghí Effendí yang merupakan pengganti'Abdu'l-Bahá tidak memperbolehkan satu hari apa pun yang berkaitan dengan kehidupannya dirayakan sebagai hari raya Bahá'í.<ref name="Smith2000:182-183"/>
|