Providentissimus Deus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ridwanong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ridwanong (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''''Providentissimus Deus''''', ("Mengenai Penelitian Kitab Suci"), adalah sebuah ensiklik yang dikeluaran oleh [[Paus Leo XIII]] pada tanggal 16 November 1893. Di dalamnya ia membahas kembali sejarah penelitian Kitab Suci dari masa Bapa-bapa Gereja hingga saat itu, berbicara melawan kesalahan-kesalahan kaum Rasionalis dan kaum "pengritik kelas tinggi" (para penganalisa asal-usul sebuah teks), dan menjabarkan prinsip-prinsip dari penelitian Kitab Suci dan pedoman bagaiman Kitab Suci itu harus diajarkan di seminari-seminari. Ia juga membahas masalah-masalah kontradiksi yang terlihat jelas antara Kitab Suci dan ilmu pengetahuan yang bersifat fisik, atau antara satu bagian Kitab Suci dengan yang lainnya, dan bagaimana kontradiksi tersebut bisa diselesaikan.
 
<!--
''Providentissimus Deus'' menjawab dua tantangan terhadap kekuasaan Kitab Suci, dimana keduanya tumbuh berkembang selama abad ke-19. Ilmu-ilmu pengetahuan fisik, terutama teori evolusi dan teori geologi mengenai usia bumi, memberikan tantangan terhadap posisi tradisional Kitab Suci mengenai penciptaan dunia yang dianggap terjadi 6.000 tahun yang lalu. [[Paus Leo XIII]] menulis bahwa ilmu pengetahuan yang benar tidak bisa mengkontradiksi Kitab Suci ketika sesuatu hal dijelaskan secara tepat, bahwa kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh Bapa-bapa Gereja tidak membuktikan kesalahan di dalam Kitab Suci, dan bahwa sesuatu yang kelihatannya berhasil dibuktikan oleh ilmu pengetahuan ternyata dapat menjadi sesuatu yang salah. Metode historis-kritis untuk meneliti Kitab Suci mempertanyakan kehandalan Kitab Suci itu sendiri. [[Paus Leo XIII]] mengakui adanya kemungkinan kesalahan yang dibuat oleh para penulisnya namun melarang adanya interpretasi bahwa hanya sebagian Kitab Suci yang sama sekali tidak ada salahnya, sementara beberapa unsur lainnya bisa memiliki kesalahan.