Kuda lumping: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan salah kata
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membalikkan revisi 16957530 oleh 116.206.40.11 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 14:
 
[[Berkas:Kudalumpingmakankaca hariadhi.jpg|jmpl|Atraksi memakan kaca di beberapa pertunjukan kuda lumping]]
'''Kuda Lumpinglumping''' juga disebut '''[[Jaranjaran Kepang]]kepang''' atau '''[[Jatilanjatilan|Jathilanjathilan]]''' adalah tarian tradisional [[Suku Jawa|Jawa]] yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang [[kuda]].<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jaran-kepang-jawa-timur-jaranan-atau-kuda-lumping/|title=Jaran Kepang Jawa Timur, Jaranan atau kuda Lumping|website=kebudayaan.kemdikbud.go.id|access-date=7 Mei 2020}}</ref> Tarian ini berasal dari [[Ponorogo]]. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari [[bambu]] atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi [[kesurupan]], kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan [[kaca|beling]] dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari [[Reog (Ponorogo)|reog]]. Meskipun tarian ini berasal dari [[Jawa]], [[Indonesia]], tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di [[Sumatra Utara]] dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di [[Malaysia]], [[Suriname]], [[Hong Kong]], [[Jepang]] dan [[Amerika]].
 
Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.