Majapahit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 236:
Berdasarkan buku [[Sejarah Yuan]], prajurit pada masa Majapahit awal didominasi oleh infanteri ringan. Pada saat [[Serbuan Yuan-Mongol ke Jawa|serbuan Mongol ke Jawa]] (1293), tentara Jawa dideskripsikan sebagai prajurit yang dimobilisasi sementara dari petani dan beberapa prajurit bangsawan. Para bangsawan berbaris di garis depan, dan pasukan belakang yang besar berformasi T terbalik. "Tentara petani" Jawa berpakaian setengah telanjang dan ditutupi dengan kain katun di bagian pinggangnya ([[sarung]]). Sebagian besar senjata adalah busur dan panah, tombak bambu, dan pedang pendek. Kaum aristokrat sangat dipengaruhi oleh budaya India, biasanya dipersenjatai dengan pedang dan tombak, dan berpakaian putih.<ref>Song Lian. ''[[Sejarah Yuan]]''.</ref>
 
{{multiple image
[[Berkas:Madrid_canons_indiens.png|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Madrid%20canons%20indiens.png|al=|jmpl|270x270px|Sebuah cetbang berlaras ganda di atas kereta meriam (''gun carriage''), dengan garpu putar, sekitar 1522. Mulut meriam berbentuk [[Naga Jawa|Nāga Jawa]].]]
| total_width = 410
| image1 =Madrid_canons_indiens.png
| image2 =Chinese pole gun found in Java.png
|footer= Gunpowder weapons used by Majapahit, left to right:<br>
[[Berkas:Madrid_canons_indiens.png|pra=https://en.wikipedia.org/wiki/File:Madrid%20canons%20indiens.png|al=|jmpl|270x270px|*Sebuah cetbang berlaras ganda di atas kereta meriam (''gun carriage''), dengan garpu putar, sekitar 1522. Mulut meriam berbentuk [[Naga Jawa|Nāga Jawa]].]]
*Gambaran sebuah meriam galah China yang ditemukan di Jawa, 1421 masehi. Kemungkinan meriam galah Jawa, yakni [[bedil tombak]], dimodelkan dari senjata ini.
}}
 
Selain keris, berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan [[tombak]] dan meriam kapal sederhana yang disebut [[Cetbang]]. Majapahit di bawah ''Mahapatih'' (perdana menteri) [[Gajah Mada]] memanfaatkan teknologi senjata bubuk mesiu yang diperoleh dari [[dinasti Yuan]] untuk digunakan dalam armada laut.<ref>{{Cite book|title=Budaya Bahari|last=Pramono|first=Djoko|publisher=Gramedia Pustaka Utama|year=2005|isbn=9789792213768|location=|pages=}}</ref>{{Rp|57}} Saat ini salah satu koleksi Cetbang Majapahit tersebut berada di The Metropolitan Museum of Art, New York, Amerika.