Ciledug, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 16854343 oleh Aris riyanto (bicara)
Tag: Pembatalan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
Dengan adanya pembangunan ruas [[Jalan Tol Palimanan-Kanci]] dan Kanci Pejagan, maka akses menuju Ciledug menjadi semakin cepat dengan dilalui oleh kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang berhenti di [[Terminal Bus Ciledug]]. Di Ciledug juga terdapat [[stasiun kereta api Ciledug]] yang terletak di Jalan Ki Buyut Roda.
 
== Sejarah Desa Ciledug, Cirebon ==
Untuk mengamankan daerah [[Pagedangan]] dari orang-orang yang tidak mau masuk [[Islam]] . [[Ki Bledug Jaya]] meminta dikirim prajurit tangguh dari [[Caruban Larang]] untuk melatih para pemuda dan orang-orang dewasa penduduk [[Pagedangan]]. Setelah bantuan pasukan datang, mereka melatih penduduk [[Pagedangan]] disuatu tempat, sehingga tempat itu menjadi berdebu ([[Bahasa Jawa]]: Ledug), sampai-sampai air ([[Bahasa Sunda]]: Cai) yang akan digunakan untuk mandi, mencuci dan minum bercampur ledug (debu). Akhirnya tempat latihan itu terkenal dengan sebutan Ciledug hingga sekarang.Untuk memenuhi kebutuhan [[Keraton Cerbon]], [[Ki Bledug Jaya]] diperintahkan oleh [[Syarif Hidayatullah]] (Sunan Gunung Jati) agar berdiam di [[Keraton Caruban Larang]], tetapi pada hari Senin dan Kamis [[Ki Bledug Jaya]] diperkenankan untuk melihat daerahnya. (Orang-orang masih percaya bahwa samapi sekarang [[Ki Bledug Jaya]] pada hari Senin dan kamis berada di Ciledug. Pada hari senin dan Kamis berada di Ciledug. Pada hari Senin dan Kamis banyak orang datang berziarah ke tempat tersebut).Pada abad ke-15, daerah Pagedangan termasuk Wilayah [[Kerajaan Galuh]] yang menguasai daerah [[Jawa Barat]] sampai batas [[Cipamali]] (sungai ini sekarang
menjadi batas antara Provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Jawa Tengah]]). Agama yang