Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Buka
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 182.0.199.109) dan mengembalikan revisi 16897080 oleh Diki Ananta
Baris 84:
Nabi Muhammad tidak mengajarkan secara langsung bagaimana memilih pemimpin setelah dia meninggal. Secara tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat model pemilihan khalifah. Kepemimpinan keempat Khulafaur Rasyidin pun berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadi dan situasi masyarakatnya.
 
==== Abu Bakar ashAsh Shiddiq ====
Semasa hidupnya, Nabi [[Muhammad]]. tidak pernah menitipkan pesan dan menunjuk siapa kelak yang akan menjadi pengganti dan penerus atas kepemimpinan-nya, sehingga sepeninggal beliau terjadilah beberapa perselisihan ketika proses pengangkatan Khalifah khusus nya antara kaum [[Muhajirin]] dan kaum [[Anshar]]. Kaum Anshar menawarkan [[Saad bin Ubadah]] sebagai Khalifah dari golongan mereka, dan [[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] menawarkan [[Umar bin Khattab]] dan Abu Ubaidah. Abu Bakar menegaskan bahwa kaum Muhajirin telah di istimewakan oleh Allah Swt karena pada permulaan Islam mereka telah mengakui Muhammad sebagai Nabi dan tetap bersamanya dalam situasi apapun, sehingga pantaslah Khalifah muncul dari kaum Muhajirin.
 
Baris 175:
* Terbunuh saat shalat Subuh di Kufa
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Topik Islam}}
{{Kekaisaran}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Pembubaran 661]]
[[Kategori:Pendirian 632]]