Wajrayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LabdajiwaBot (bicara | kontrib)
k Bhiksu -> Biksu
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6:
Istilah "Vajrayana" berasal dari kata ''[[wajra|vajra]]'' yang dalam bahasa [[sanskerta]] bermakna '[[halilintar]]' atau '[[intan]]'. Vajra melambangkan intan sebagai unsur terkeras di Bumi, maka istilah Vajrayana dapat bermakna "Kendaraan yang tak dapat rusak dan tidak berubah (indestructible and changeless Vehicle)".<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/60664335|title=Tantric ethics : an explanation of the precepts for Buddhist Vajrayāna practice|last=1357-1419.|first=Tsong-kha-pa Blo-bzang-grags-pa,|date=2005|publisher=Wisdom Publications|isbn=0861712900|edition=1st Wisdom ed|location=Boston, Mass.|oclc=60664335}}</ref><ref>Rusli MSA PhD,Dr.Pdt.HS.. Teori dan Praktek Tantra-Vajrayana, 1982, IBC Medan </ref>
 
Vajrayana bukanlah ajaran Buddha.
== Filosofi ==
 
Dia berdiri sendiri tapi mencampur adukkan ajaran Buddha dengan berbagai doktrin luar yang tidak sesuai sumber ajaran Buddha yaitu Tipitaka.
Filosofi ajaran agama Buddha dapat dibagi dua: '''[[Theravada|Hinayana/Pratimokshayana]] (salah satunya Theravada)''' dan '''[[Mahayana]]'''. Hinayana menekankan pada pencapaian sebagai [[Arahat]], sedangkan Mahayana pada pencapaian sebagai [[Bodhisattva]]. Tantrayana yang merupakan bagian dari Mahayana juga sering dikenal dengan nama jalan Boddhisattva. Hinayana dapat dibagi menjadi '''Vaibhashika''' dan '''Sautrantika'''. Sedangkan Mahayana dibagi menjadi '''Cittamatra''' dan '''Madhyamika'''. Madhyamaka ini terdiri dari Rangtong (yang mencakup Sautrantika dan Prasangika) dan Shentong (Yogacara-Madhyamaka). Keempat filosofi ajaran Buddha ini (Vaibhasika, Sautrantika, Cittamatra, dan Madhyamika) telah ada sejak zaman [[Buddha Gautama]], muncul karena adanya perbedaan kepercayaan, perbedaan level pemahaman, perbedaan pencapaian, dan realisasi dari para murid [[Buddha]].
 
Ajaran Vaibhasika dan Sautrantika banyak terdapat di [[Thailand]], [[Burma]], [[Sri Lanka]], dan [[Kamboja]]. Ajaran Cittamatra ini banyak ditemui di [[China]], [[Taiwan]], [[Jepang]], [[Hongkong]], [[Singapore|Singapur]], [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[Tibet]], dan sekitarnya. Ajaran Utama Shentongpa merupakan bagian dari ajaran Madyamika, yang percaya bahwa self-nature (sifat alami kita) sebenarnya tidaklah sekadar kosong, karena self-nature (sifat alami kita) adalah Buddha-nature (inti benih ke-Buddhaan), yang memiliki semua kualitas [[Buddha]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=mKOn6HGy3BoC&pg=PA228&lpg=PA228&dq=Ajaran+Vaibhasika&source=bl&ots=lQDTV1Oc0v&sig=lXB8duAPIENPR7TXtkh9VuUmpNE&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwjg-PmJtpzaAhVImpQKHQWlC38Q6AEISjAF#v=onepage&q=Ajaran%20Vaibhasika&f=false|title=Ilmu Agama|last=(jr.)|first=Anton Gerrit Honig|date=1987|publisher=Gunung Mulia|isbn=9789794151792|language=id}}</ref>
 
"śūnyatā sarvadriṣṭīṇām proktā niḥsaraṇam jinaiḥ
yeṣām tu śūnyatādṛṣṭtis tan asādhyan babhāṣire"
 
"Para Penakluk mengatakan bahwa (realisasi) Sunyata mengeliminasi semua pandangan.
Semua yang mencengkeram pandangan Sunyata itu dikatakan tidak dapat diobati."
 
- Nagarjuna, Mūlamadhyamakakārikā 13.8
 
Mencengkeram pandangan Sunyata ialah pandangan salah yang belum memahami sunyata. Di antara semua pandangan salah, Nagarjuna menyatakan bahwa pandangan salah yang satu ini tidak dapat diobati lagi. Karena ajaran Sunyata ini sedemikian mendalam, maka tidak sepantasnya dipandang sebagai sekadar 'kosong'.
 
Ajaran Madhyamika ini awalnya banyak terdapat di Pegunungan Himalaya, seperti di [[Tibet]], [[Nepal]], [[Bhutan]], [[Sikkim]], tetapi sekarang telah ada di berbagai negara [[Asia]] dan di negara Barat.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=RkyfVTs0Tr4C&pg=PA612&lpg=PA612&dq=Ajaran+Madyamika&source=bl&ots=3Ezox7SS9C&sig=ho4W7SbvIfy17tOCd156Y2vp0qw&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwjEhIa1tpzaAhXEkJQKHec4BxsQ6AEIWjAH#v=onepage&q=Ajaran%20Madyamika&f=false|title=Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi|date=2009|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=9786029556605|language=id}}</ref> Ajaran Vajrayana secara umum di berbagai negara lebih dikenal sebagai ajaran agama [[Buddha]] [[Tibet]], yang merupakan bagian dari [[Mahayana]] dan diajarkan langsung oleh '''Buddha Sakyamuni''' yang amat cocok untuk dipraktikkan oleh umat perumah tangga, umat yang hidup sendiri (tidak menikah), ataupun umat yang memutuskan untuk hidup sebagai biksu di vihara Vajrayana.<ref>{{Cite news|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/filsafat-ilmu-pengetahuannya-buddhisme-2/|title=Filsafat Agama Buddha|date=2006-05-28|newspaper=Samaggi Phala|language=en-US|access-date=2018-04-02}}</ref>
 
== Pandangan Salah ==