Juliana dari Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Membalikkan revisi 16881961 oleh 140.213.56.107 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 30:
 
Ratu Juliana naik takhta menggantikan ibunya, [[Wilhelmina dari Belanda|Ratu Wilhelmina]], antara tahun 1947 – 1948. Pada [[27 Desember 1949]], ialah yang secara resmi menyerahkan kedaulatan [[Hindia Belanda]] kepada ketua delegasi [[Indonesia]], [[Mohammad Hatta]], dalam pertemuan di [[Istana Dam]], [[Amsterdam]].
 
Ratu Juliana mempunyai cucu dan cicit yang bernama ''Tengku Fauzee Effendie Jacobs''', '''Sharifah Shinta Kartika Dewi Jacobs''', '''Tengku Mohammed Zein Maleek Jacobs'', hasil pernikahan [[Sultan Hamid II]] dengan anaknya Didi Van Delden.
 
Rakyat Belanda menyukainya karena ia tidak terlalu menjunjung formalitas. Putrinya, Beatrix, malah dikenal lebih formal, seperti ayahnya, Pangeran Bernhard.