Kartini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arsenrex (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
HelpingBrain (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
== Biografi ==
[[Berkas:RM Sosroningrat.jpg|jmpl|100px|kiri|Ayah Kartini, R.M. Sosroningrat.]]
Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan ''[[priyayi]]'' atau kelas bangsawan Jawa.<ref name="jote p2"/> Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati [[Jepara]] segera setelah Kartini lahir.<ref name="jote p2"/> Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama.<ref name="jote p2"/> Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari [[Nyai]] Haji Siti Aminah dan [[Kyai]] Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.<ref name="jote p2"/> Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga [[Hamengkubuwana VI|Hamengkubuwono VI]]. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana [[Kerajaan Majapahit]].<ref name="jote p2"/> Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati [[Surabaya]] pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.<ref name="jote p2">{{cite book|title= On feminism and nationalism: Kartini's letters to Stella Zeehandelaar 1899-1903|year=2005|page=2|publisher=Monash University Press|isbn=1876924357}}</ref>
 
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang [[wedana]] di [[Mayong]]. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang [[bupati]] beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi<ref>''[http://www.asiaquarterly.com/content/view/170/43/ Interview with Kathryn Robinson: Secularization of Family Law in Indonesia]'', Harvard Asia Quarterly, diakses 21 April 2010</ref>, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura.<ref name="jote p2"/> Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.