Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sapnor (bicara | kontrib)
Penambahan isi.
Sapnor (bicara | kontrib)
Penambahan isi.
Baris 21:
| translit_lang2_info1 =
| translit_lang2_type2 =
| translit_lang2_info2 =<!-- etc., up to translit_lang2_type6 / translit_lang2_info6 -->
<!-- images, nickname, motto --->
| translit_lang2_info2 = <!-- etc., up to translit_lang2_type6 / translit_lang2_info6 -->
<!-- images, nickname, motto --->
| image_skyline =
| imagesize =
Baris 105 ⟶ 104:
| established_title3 =
| established_date3 =
| extinct_title =Dasar hukum
| extinct_date =Perda No. 11/2012
| founder =
| named_for =
Baris 256 ⟶ 255:
== Sejarah ==
Setelah [[Kerajaan Iha]] kalah dari [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan berhasil dikuasai pada 1652, rakyat Iha yang mendiami pusat kerajaan, Amaiha, segera meninggalkan kerajaan; terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran ke kawasan yang dianggap rakyat aman untuk mendirikan [[permukiman]] baru. Pada masa yang sama, VOC mulai mengatur hak ulayat dan membagi-bagi [[tanah ulayat]].{{Sfn|Loupatti|2013|p=30}} Meskipun demikian, terdapat sekelompok masyarakat yang bersedia menetap dan mendirikan sebuah [[Negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di pesisir serta memeluk agama Kristen,{{Efn|[[Protestanisme|Protestan]].}} sesuai dengan keinginan VOC. Lantas, VOC memberikan nama masyarakat tersebut Ihamahu. Kata ''Ihamahu'' berarti masyarakat Iha yang mau [[Baptisan|dibaptis]]. Kepada negeri baru ini pula VOC membagi-bagikan tanah soa Iha setelah membagikannya sebagian kepada Itawaka.{{Sfn|Loupatti|2013|p=36}}{{Sfn|Loupatti|2013|p=38}} Negeri ini pun segera diberikan petuanan serta hak ulayat.{{Sfn|Loupatti|2013|p=36}}
 
== Lingkungan ==
Seperti ribuan pulau di Maluku lainnya, dalam rangka pelestarian lingkungan, Ihamahu juga memberlakukan adat [[sasi]].{{Sfn|Western|Wright|1994|p=|pp=80–81}} Pada 1982, Ihamahu dianugerahi penghargaan [[Kalpataru (penghargaan)|Kalpataru]] berdasarkan penyungguhan [[Universitas Pattimura]].{{Sfn|Western|Wright|1994|p=103}} Sejak penganugerahan tersebut, sebagai pihak berwewenang dalam pemberlakuan sasi, Kewang Ihamahu menambah kegiatannya dengan penanaman tanaman di sekitar [[mata air]], penanaman [[bakau]] di pesisir, pemurnian air, dan perlindungan laut. Hukum adat setempat pun melarang pengambilan [[teripang]], [[terumbu karang]], siput laut, dan kayu [[garu]] untuk tujuan komersial.{{Sfn|Western|Wright|1994|p=104}}
 
== Putra daerah ==
Baris 277 ⟶ 279:
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite journal|last=Loupatti|first=Stenli R.|year=2013|title=Hijrah Masyarakat Iha di Pulau Saparua|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/wp-content/uploads/sites/13/2014/08/Tulisan-ini-telah-di-pulikasikan-pada-Jurnal-Peneltian-BPNB-Ambon-edisi-V-2013.pdf|journal=Jurnal Penelitian BPNB Ambon|edition=V|volume=|issue=|pages=|doi=|lay-url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/wp-content/uploads/sites/13/2014/08/Tulisan-ini-telah-di-pulikasikan-pada-Jurnal-Peneltian-BPNB-Ambon-edisi-V-2013.pdf}}
*{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=s5biLtQdZS4C&printsec=frontcover|title=Natural Connections: Perspectives In Community-Based Conservation|last=Western|first=David|last2=Wright|first2=R. Michael|date=1994|publisher=Island Press|isbn=1-55963-346-8|editor-last=Strum|editor-first=Shirley Carol|location=[[Washington, D.C.]]|pages=|language=en|url-status=live}}
{{Saparua Timur, Maluku Tengah}}
{{Authority control}}