Nyai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciko (bicara | kontrib)
*drew (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Nyai''' adalah sebutan umum di [[Jawa Barat]], khususnya bagi wanita dewasa. Namun, kata ini memiliki konotasinya lain pada jaman kolonial [[Hindia Belanda]]. Ketika itu nyai berarti gundik, selir, atau wanita piaraan para pejabat dan serdadu [[Belanda]].
 
Ketika itu nasib nyai jauh lebih beruntung daripada para budak. Di masa awal kolonisasi Hindia Belanda, para pejabat BelanadBelanda datang tanpa disertai ''[[mevrouw]]'' (nyonya). keberadaan nyai sepenuhnya difaktori kepentingan seksual dan status sosial pejabat kolonial di tanah Hindia.
 
Seorang nyai berada dalam posisi yang tinggi secara ekonomis, tapi rendah secara moral. Secara ekonomis, mereka berada di atas rata-rata perempuan [[pribumi]] yang bukan bangsawan. Para nyai mengenakan kain [[songket]] bersulam benang emas dan perak, mengenakan tusuk konde roos, peniti intan, dan giwang yang terbuat dari berlian.