Budaya Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: komersil → komersial
Ibra Bintang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Baris 177:
* [[Kemidi rudat]] ([[NTT]])
* [[Ketoprak]] ([[Jawa Tengah]])
* [[Komedie Stamboel 1891-1903|Komedi stambul]] (kini mati)
* [[Kondobuleng]] ([[Sulawesi Selatan]])
* [[Lenong]] ([[DKI Jakarta]])
Baris 203 ⟶ 204:
* [[Wayang topeng]] ([[Jawa Timur]])
{{end-col}}
 
Pada masa [[Hindia Belanda]], sebuah teater [[Komedie Stamboel 1891-1903|komedi stambul]] pernah populer. Teater ini adalah suatu bentuk seni pertunjukan teater sandiwara keliling yang pada waktu itu lahir untuk memenuhi hiburan bagi rakyat di [[Hindia Belanda]] (kini Indonesia). Sebenarnya teater keliling ini mirip dengan teater yang ada di Eropa, seperti halnya pertunjukan sirkus. Komedi stambul mati pada tahun 1891. Pada umumnya, pertunjukannya bersumber dari cerita-cerita Melayu, Arab, Persia, India, Gujarat, Eropa, dan opera.
 
Seni [[teater modern]] juga berkembang di [[Indonesia]] dengan gaya [[drama]] mereka yang berbeda. Kelompok [[teater]], [[tari]], dan [[drama]] terkemuka seperti [[Teater Koma]] semakin populer di [[Indonesia]] karena [[drama]] mereka sering menggambarkan [[satire|sindiran sosial]] dan politik masyarakat [[Indonesia]].