Alkimia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: lobang → lubang (2)
Baris 7:
[[Berkas:Leibniz four elements.jpg|jmpl|240px|ka|Empat unsur penyusun [[materi]], searah jarum jam: [[tanah]], [[api]], [[udara]] dan [[air]].]]
 
Pada umumnya, orang menganggap ahli alkimia sebagai ahli [[pseudosains]] yang berupaya mengubah [[timah]] menjadi [[emas]], meyakini bahwa semua materi tersusun atas [[empat unsur]] tanah, udara, api, dan air, dan mengulik pingiran [[mistisisme]] dan [[Sihir]]. Dari sudut pandang masa kini, upaya dan keyakinan mereka dianggap memiliki keabsahan terbatas. Namun tidak halnya dalam konteks zaman mereka. Mereka mencoba menjelajahi dan menyelidiki alam sebelum tersedianya sebagian besar alat dan praktik ilmiah dasar, dan alih-alih bergantung pada pegalaman, tradisi, pengamatan dasar, dan mistisisme untuk mengisi lobanglubang-lobanglubang ini.
 
Untuk memahami para ahli alkimia, cobalah merenungkan betapa ajaibnya perubahan suatu zat menjadi zat lain, yang menjadi dasar [[metalurgi]] sejak dimulainya ilmu ini pada akhir zaman [[Neolitikum]], bagi kebudayaan yang tidak memahami [[fisika]] atau [[kimia]] secara formal. Bagi ahli alkimia, tak ada alasan kuat untuk memisahkan dimensi kimiawi (material) dengan dimensi penafsiran, perlambangan, atau filsafat. Pada masa itu, fisika yang tak memiliki wawasan metafisika dianggap tak lengkap seperti halnya metafisika yang tak memiliki perwujudan fisik. Jadi, [[simbol alkimia|lambang]] dan proses alkimia biasanya memiliki baik makna batiniah yang merujuk pada perkembangan spiritual praktisinya, maupun makna material yang berkaitan dengan perubahan fisik zat.