Sumatera Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan Mandailing rules (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Baris 18:
| color = transparent
| border = 0
| text = Dari atas, kiri ke kanan: [[Danau Toba]], Pusat kota [[Medan]], [[Danau Toba]] dengan [[Pulau Samosir]], Pecinan Medan - [[Rumah Tjong A Fie]], desa tua [[Batak]] di [[Samosir]], [[Gunung Sinabung]], Tari perang [[Suku Nias|Nias]], dan [[Candi Bahal]].
}}
| motto = Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya
Baris 53:
| dau = Rp. 2.629.220.000 ([[2018]])
| dak = Rp. 9.530.000.000 ([[2018]])
| suku = {{collapsible list|[[Suku TapanuliBatak|TapanuliBatak]] 44,75%<br>— [[Batak Toba|Toba]] 2025,62%<br>— [[Mandailing]] 1611,27%<br>— [[Suku Karo|Karo]] 5,09%<br>— [[Batak Simalungun|Simalungun]] 2,04%<br>— [[Batak Pakpak|Pakpak]] 0,73%<br> [[Suku Jawa|Jawa]] 33,40%<br> [[Suku Nias|Nias]] 6,36%<br> [[Suku Melayu|Melayu]] 5,86%<br> [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] 2,71%<br> [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] 2,66%<br> [[Suku Aceh|Aceh]] 0,97% <br> Suku Lain 3,29%<ref name="SUMUT2018">{{cite web|url= https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/12/100000869/mengenal-provinsi-sumatera-utara?page=3|last=|first=|title=Mengenal Provinsi Sumatera Utara|website=www.kompas.com|accessdate=6 Februari 2020}}</ref>}}
| agama = [[Islam]] 63,91%<br> [[Kristen]] 33,27%<br>— [[Kristen Protestan|Protestan]] 27,86%<br>— [[Katolik]] 5,41%<br> [[Buddha]] 2,43%<br> [[Hindu]] 0,35%<br> [[Konghucu]] 0,02%<br> [[Parmalim]] 0,01%<br> Lain-lain 0,01% <ref>[https://sumut.bps.go.id/frontend/index.php/publikasi/314/"Provinsi Sumatra Utara Dalam Angka 2016"]</ref>
| bahasa = {{collapsible list|[[bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[bahasa TapanuliBatak|TapanuliBatak]] (dominan)<br>—[[bahasa MandailingBatak Angkola|MandailingBatak Angkola]]<br>—[[bahasa Karo|Batak Karo]]<br>—[[bahasa AngkolaMandailing|AngkolaBatak Mandailing]]<br>—[[bahasa Batak Pakpak|Batak Pakpak]]<br>—[[bahasa Simalungun|Batak Simalungun]]<br>—[[bahasa Batak Toba|Batak Toba]]<br>[[bahasa Jawa|Jawa]]<br>[[bahasa Melayu|Melayu]]<br>—[[bahasa dagang dan kreol Melayu#Melayu Baba|Melayu Baba]]<br>—[[Melayu Deli]]<br>[[bahasa Minangkabau|Minangkabau]]<br>[[bahasa Nias|Nias]]<br>[[bahasa Aceh|Aceh]]<br>[[bahasa Arab|Arab]]<br>[[bahasa Hakka|Hakka]]<br>[[bahasa Hokkien|Hokkien]]<br>—[[Hokkien Medan]]<br>[[bahasa Tamil|Tamil]]<br>[[bahasa Tionghoa|Tionghoa]]}}
| lagu = [[Sinanggar Tullo]], [[Alusi Au]], Biring Manggis
| rumah = Balai Batak Toba
Baris 61:
| web = {{url|sumutprov.go.id}}
| catatan =
| translit_lang1 = bahasa MandailingBatak
| translit_lang2_info = {{script/Arabic|سوماترا اوتارا}}
| translit_lang2_type = [[Abjad Jawi]]
| translit_lang2 = bahasa Melayu/Deli
| translit_lang1_info = {{btk|ᯘᯮᯔᯖ᯲ᯒ ᯀᯮᯖᯒ}}
| translit_lang1_type = [[Aksara Tulak-tulak MandailingBatak]]
| utc = +07:00
| kode area = {{Collapsible list|
Baris 208:
 
=== Suku bangsa ===
Sumatra Utara merupakan provinsi multietnis dengan [[Suku MandailingBatak|MandailingBatak]], [[Suku Nias|Nias]], [[SimalungunSiladang]],<ref>{{cite [[Pakpak]],web [[Karo]]|url = https://joshuaproject.net/people_groups/13136/ID |title=Lubu people |publisher =Joshua project}}</ref>, [[Suku Melayu|Melayu]] sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatra Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang [[Suku MandailingMinangkabau|MandailingMinangkabau]]. Wilayah tengah sekitar [[Danau Toba]], banyak dihuni oleh Suku TobaBatak yang sebagian besarnya beragama [[Kristen]]. [[Suku Nias]] berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan [[tembakau]] di Sumatra Timur, pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Tionghoa]]. Ada juga etnis [[India-Indonesia|India]] (terutama [[suku Tamil|Tamil]]) dan [[Arab-Indonesia|Arab]] yang beradu nasib di Sumatra Utara.
 
Berdasarkan Sensus tahun 2010, mayoritas penduduk Sumatra Utara adalah [[TapanuliBatak]], sudah termasuk semua sub suku Batak. Kemudian [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Minangkabau|Minang]], [[Suku Aceh|Aceh]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[India-Indonesia|India]], dan lain-lain.
 
{{Main|Suku di Sumatra Utara}}
Baris 220:
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[TapanuliBatak]]|blue|41.93}}
{{bar percent|[[Jawa]]|green|32.62}}
{{bar percent|[[Nias]]|yellow|6.36}}
Baris 236:
 
Pusat penyebaran suku-suku di Sumatra Utara, sebagai berikut:
# [[Suku Mandailing|Suku Mandailing]]: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara
# [[Suku Melayu]]: Pesisir Timur, terutama di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Labuhanbatu dan Langkat dan Kota Medan
# [[Suku Batak Karo]]: Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat (bagian hulu)
# [[Suku Batak Toba]]: Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir
# [[Suku Batak Mandailing|Suku Batak Mandailing/Angkola]]: Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Labuhan BatuBatubara, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara
# [[Suku Pesisir]]: Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga
# [[Suku Batak Simalungun]]: Kabupaten Simalungun, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batubara
# [[Suku Batak Pakpak]]: Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat
# [[Suku Nias]]: Pulau Nias
# [[Suku Minangkabau]]: Kota Medan, Kabupaten Asahan, Pesisir Barat
Baris 249:
# [[Tionghoa-Indonesia|Suku Tionghoa]]: Perkotaan Pesisir Timur & Barat.
# [[Arab-Indonesia|Suku Arab]]: Kota Medan
# [[India-Indonesia|Suku India]]: Kota Medan, Kota Binjai, Kota Sibolga, Kota Pematangsiantar, dan Kota Tanjungbalai.
# [[Siladang|Suku Siladang]]: Bukit Torsihite, [[Mandailing Natal]].
 
=== Bahasa ===
Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah [[bahasa Indonesia]]. [[Suku Melayu]] [[Deli]] mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan [[bahasa Melayu]] yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Bahasa Melayu Asahan memiliki ciri khas yaitu pengucapan huruf R yang berbeda daripada Bahasa Melayu Deli contoh kata "cari" dibaca "caghi" dan kereta dibaca "kegheto". Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.
 
Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan [[bahasa Hokkian]] selain bahasa Indonesia. Orang India menuturkan [[bahasa Tamil]] dan [[bahasa Punjab]] disamping [[bahasa Indonesia]]. Suku Mandailing dan Simalungun menuturkan bahasa yang mirip namun dengan ragam yang berbeda. Suku Karo menuturkan Bahasa Karo yang dimana ragamnya berbeda dibandingkan bahasa Toba. Suku Pakpak juga memiliki bahasa yang hampir mirip dengan Suku Karo namun agak sedikit kasar. Di pegunungan, masyarakat Toba menuturkan [[bahasa Toba]]. Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan [[Bahasa Mandailing|bahasa Pesisir]].
Di Medan, orang Tionghoa lazim menuturkan [[bahasa Hokkian]] selain bahasa Indonesia. Orang India menuturkan [[bahasa Tamil]] dan [[bahasa Punjab]] disamping [[bahasa Indonesia]]. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan [[bahasa Batak]] yang terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba).
DiSuku Medan,Simalungun orangdan TionghoaMandailing lazimjuga menuturkan [[bahasa Hokkian]]yang selainmirip bahasadengan Indonesia. Orang India menuturkan [[bahasa Tamil]]Batak dan [[bahasa Punjab]] disamping [[bahasa Indonesia]]. Suku Mandailing dan Simalungun menuturkan bahasa yang miripToba namun dengan ragam yang berbeda. Suku Karo menuturkan Bahasa Karo yang dimana ragamnya berbeda dibandingkan bahasa TobaBatak Tengah. Suku Pakpak juga memiliki bahasa yang hampir mirip dengan Suku Karo namun agak sedikit kasar. Di pegunungan, masyarakat Toba menuturkan [[bahasa Toba]]. Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Natal menggunakan [[Bahasa MandailingMinangkabau|bahasa Pesisir]].
 
=== Agama ===
Baris 276 ⟶ 279:
 
Agama utama di Sumatra Utara berrdasarkan Etnis adalah:
* [[Islam]]: terutama dipeluk oleh suku Mandailing, Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian Karo, Simalungun, Batak Pesisir dan Pakpak
* [[Kristen]] (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias dan sebagian Batak Angkola, Tionghoa.
* [[Hindu]]: terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
* [[Buddha]]: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
* [[Konghucu]]: terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
* [[Parmalim]]: dipeluk oleh sebagian suku TobaBatak yang berpusat di Huta Tinggi
* [[Animisme]]: masih ada dipeluk oleh suku TobaBatak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya
 
=== Pendidikan ===