Pala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylorbot (bicara | kontrib)
sesudah pemindahan 2 templat | t=624 su=47 in=48 at=47 -- only 89 edits left of totally 137 possible edits | edr / ovr / aft = 000-0011(!!!) / 000-0011 / 000-0011 | clup(2):$A0(-0)&tab#trailspc(-18) & {{Chess}}--(c10=30070-0000,0x)-->{{Kotak ... 0-0000,0x)-->{{Kotak bawah catur}} & {{For}}--(c10=30070-0000,1x)-->{{Untuk}} | "{{for|Bekas nega" -> "{{Untuk|Bekas ne"
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: komoditi → komoditas
Baris 14:
| binomial = ''Myristica fragrans''
}}
'''Pala''' (''Myristica fragrans'') merupakan tumbuhan berupa [[pohon]] yang berasal dari kepulauan [[Banda]], [[Maluku]]. Akibat nilainya yang tinggi sebagai [[rempah-rempah]], [[buah]] dan [[biji]] pala telah menjadi komoditikomoditas perdagangan yang penting sejak masa [[Romawi]]. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya [[Plinius]] "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti [[Mauritius]] dan [[Karibia]] ([[Grenada]]). Istilah '''pala''' juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
 
Tumbuhan ini berumah dua (''dioecious'') sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti [[lemon]], berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung [[minyak atsiri]] pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Baris 27:
Nama simplisia Myristicae Arillus,Macis;Kembang pala (selubung biji buah)Myristicae Semen;Biji pala.Myristicae fructus Cortex;Kulit buah pala.
Termasuk tumbuhan dari famili Myristicaceae (pala-palaan).
 
 
Morfologi:
Baris 41 ⟶ 40:
Biji:
berkulit tipis agak keras berwarna hitam kecoklatan yang dibungkus fuli berwarna merah padam.Isi bijinya putih,bila dikeringkan menjadi kecoklatan gelap dengan aroma khas mirip cengkih.
 
 
 
 
ANATOMY
 
Pohon dengan buah yang berwarna yang khas dengan getah merah,mengandung minyak,mesophytic,daun pohon selalu hijau,pengubah berpilin ke distichous,kasar,bercabang,tidak memiliki sarung pelindung tapi kadang punya,bau harum/tanpa bau,sederhana,keseluruhan berupa selaput tipis,daun muda pada tangkai berurat,memiliki daun tambahan,memiliki tepi daun yang khasd,daun tanpa meristem basal
 
 
BIJI
Struktur kulit biji terbentuk dari kedua integument,tersusun atas selapis sel epidermis berdinding tebal,sel sel parenkimatis,selapis sel malpigi dan lapisan makrosklereida yang lebih panjang.Arilus berasal dari daerah pangkal funikulus,tersusun atas selapis sel epidermis di bagian luar dan sel-sel parenkimdiantaranya dengan banyak sel-sel sekresi dan berkas pengangkut yang tersebar.Nuselus berkembang menjadi perisperm sekunder yang melipat ke bagian dalam kandung lembaga menembus endosperm.Endosperm tipe selular dan pada akhir perkembangan menjadi tipe ruminat.Embrio dengan suspensor haustoria yang berbentuk seperti sayap menembus perisperm dan endosperm.
 
 
DAUN
Helaian daun biasanya dilengkapi lubang sekretori,lubang sekretori mengandung minyak.Mesofil dilengkapi dengan sel minyak ethereal berbentuk bulat.Memiliki sklerenkim idioblast atau tanpa sklerenkim idioblast.
 
 
BATANG
Terdapat kambium gabus pada awal/permukaan tipis.Tangkai pohon bilacunar/unilacunar,tanpa floem internal,bahan pengental sekunder mengembang,floem sekunder membuat stratifikasi ke dalam daerah yang keras (berserat dan daerah yang lunak (parenkim) atau tidak membuat stratifikasi,xilemretikulum terlubangu dengan serat libriform,dinding felariform,sederhana, parenkim sebagian besar paratracheal,plastid tipe-s,berkas pengangkut dengan sekat atau tanpa sekat.
 
 
BUNGA
Putik dari Myristica fragrans bercabang dan punya bentuk lonceng,tiga buah selaput,Gynoecium terdiri dari sebuah bakal biji yang terletak di dekat gynophore,terdapat kantong basal tunggal,anatroupus bakal biji,tepi bakal buah berlekatan satu sama lain tapi tidak bersatu.susunan bunga di tangkai,berhubungan dengan bunga,buah dan ilmu bentuk kata benih,bunga terkumpul,susunan bunga di tangkai,dalam cymes,dalam fascicles,dalam rangkaian,dalam kepala.Unit susunan bunga di ujung tangkai cymose,atau racemose.Susunan bunga di ketiak,bunga bercabang(daun kecil pada bunga yang pada umumnya kecil,pada umumnya 3 merous,siklik.
Dalam putik pedicel stele,selalu menimbulkan jejak yang vaskuler pada cabang dan perrianth,menuju ke gynophore kemudian ke dinding gynoecium,dimana mereka memberikan kenaikan kedua cabang hingga batas luar dan pada suatu tingkat lebih tinggi kepada pusat tersebut.
 
 
KANDUNGAN KIMIA
Baris 74 ⟶ 65:
 
== Kondisi optimal untuk tumbuh dan pembibitan ==
Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000-3500 2000–3500&nbsp;mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50-80 %. Tanaman ini dapat tumbuh biasanya hingga ketinggian pohon 5-15 meter atau bahkan dapat mencapai 30 meter. Pala cocok tumbuh pada suhu udara sekitar 20-30<sup>o</sup>C dengan struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir serta memiliki derajat keasaman 5,5 – 7<ref name=":1" />.
 
Pada pembibitan tanaman pala biasanya dilakukan pengairan setiap 1-2 kali dalam sehari apabila tidak ada hujan sama sekali disertai penyiangan dari tanaman gulma disekitarnya dan juga perlakuan penggemburan tanah. Dilakukan pula penambahan pupuk tanaman seperti pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk anorganik seperti urea setiap 3 bulan sekali. Pemanenan pala dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun, yaitu saat awal musim hujan yang memberikan hasil buah pala dengan kualitas paling baik, lalu pertengahan musim hujan dengan biasanya buah pala yang siap panen berjumlah paling banyak diantara periode lainnya, kemudian jumlah pala siap panen menurun dan dapat dipanen pada akhir musim hujan<ref name=":1" />.
Baris 82 ⟶ 73:
 
== Pala di Indonesia ==
Indonesia memasok sekitar 60% dari total kebutuhan pasar pala dunia setiap tahunnya. Jawa Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi pala pada tahun 2008 saja tercatat luas areal tanaman pala sekitar 4049 hektar dengan produksi 778 ton dan rata-rata produktivitas tanaman 359 &nbsp;kg/hektar dimana angka tersebut lebih tinggi dibanding produktivitas tanaman pala nasional. Kabupaten Sukabumi dan Bogor merupakan wilayah dengan produksi pala terbesar di Jawa Barat. Selain itu, di Jawa Barat pula telah banyak industri pengolahan pala yang lebih berkembang pesat dibanding daerah lainnya, diantaranya adalah minyak atsiri dan manisan pala <ref>Bustaman, S. (2008). Prospek Pengembangan Minyak Pala Banda Sebagai Komoditas Ekspor Maluku. ''Jurnal Litbang Pertanian'', 27(3): 93 – 98.</ref><ref>Sudjarmoko, B. (2010).  Kelayakan Pengusahaan Pala di Jawa Barat. ''Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri- Buletin RISTRI''. 1(5). 217-226.</ref>
 
== Minyak Atsiri Pala dan Analisis Kandungannya ==
Baris 123 ⟶ 114:
 
{{rempah-rempah}}
{{bahan-masakan-stub}}
 
{{Hasil hutan non-kayu}}
Baris 130 ⟶ 120:
[[Kategori:Myristicaceae]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
 
 
{{bahan-masakan-stub}}
 
[[it:Myristica fragrans#Seme]]