Siti Munjiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Latar belakang keluarga ==
Siti Munjiyah lahir pada tahun 1896 di [[Kampung Kauman, Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|url=http://www.aisyiyah.or.id/id/page/tokoh/hal/3.html|title=Moendjijah|last=Pimpinan Pusat Aisyiyah|first=|date=tanpa tanggal|website=Pimpinan Pusat Aisyiyah|access-date=5 April 2020}}</ref> Sumber primer yang paling valid untuk menjelaskan tahun kelahirannya adalah catatan pribadi ayah kandungnya sendiri, yaitu Haji Hasyim Ismail, seorang [[abdi dalem]] keagamaan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]] pada masa pemerintahan [[Hamengkubuwana VIII]]. Dalam catatannya dijelaskan bahwa tahun kelahiran putrinya itu, yaitu “''Tatkala dhahiripun Siti Munjiyah amarengi nalika ing dinten Isnain Legi kaping 14 wulan Dzulhijah tahun Jim awal 1317''” (ketika lahir Siti Munjiyah bersamaan dengan hari Senin Legi tanggal 14 bulan Dzulhijah tahun Jim awal 1317).{{sfnp|Setyowati|Mu'arif|2014|p=77|ps=}}
 
Anak-anak Haji Hasyim Ismail semuanya berjumlah delapan orang, sedangkan Siti Munjiyah sendiri merupakan anak keenam. Adapun saudara kandungnya yang lain adalah Siti Jasimah, Syuja’, Fachrodin, [[Bagoes Hadikoesoemo]], Zaini, [[Siti Bariyah]], dan Walidah.{{sfnp|Anis|1969||p=9|ps=}}<ref>{{Cite web|url=https://ibtimes.id/siti-bariyah-perempuan-pertama-penafsir-ideologi-muhammadiyah/|title=Siti Bariyah: Perempuan Pertama Penafsir Ideologi Muhammadiyah|last=Mu'arif|first=|date=13 April 2019|website=Redaksi Ibtimes|access-date=5 April 2020}}</ref> Mereka inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan “Bani Hasyim Kauman”.{{sfnp|Setyowati|Mu'arif|2014|p=79|ps=}} Semua putra dan putri Haji Hasyim Ismail adalah para santri penggerak dan pendukung gerakan [[Muhammadiyah]] yang didirikan oleh [[Ahmad Dahlan|K.H. Ahmad Dahlan]]. Mereka mendapatkan pendidikan agama langsung melalui kursus-kursus yang diselenggarakan oleh Ahmad Dahlan maupun [[Nyai Ahmad Dahlan|Siti Walidah]].{{sfnp|Suratmin|1990||p=43-44|ps=}} Keterangan ini turut diperkuat oleh secarik catatan yang ditulis oleh Mu’tasimbillah Al-Ghozi (cucu H. Syuja’) berjudul “Anak Cucu Lurah Hasyim Ismail Berhidmat Kepada Muhammadiyah”, yang dikutip oleh Mua’arif dan Hajar Nur Setyowati sebagai berikut.