Bunuh diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bentuk baku
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27:
Faktor-faktor yang memengaruhi risiko bunuh diri antara lain [[gangguan jiwa]], [[penyalahgunaan obat]], kondisi psikologis, budaya, kondisi keluarga dan masyarakat, dan genetik.<ref name=Hawton2012/> [[Gangguan jiwa|Penyakit jiwa]] dan penyalahgunaan zat biasanya saling berkaitan.<ref name=Drug2011/> Faktor risiko lain termasuk pernah melakukan percobaan bunuh diri,<ref name=EB2011/> adanya sarana yang tersedia untuk melakukan tindakan tersebut, peristiwa bunuh diri dalam sejarah keluarga, atau adanya [[luka trauma otak]].<ref>{{cite journal|last=Simpson|first=G|coauthors=Tate, R|title=Suicidality in people surviving a traumatic brain injury: prevalence, risk factors and implications for clinical management.|journal=Brain injury : [BI]|date=2007 Dec|volume=21|issue=13–14|pages=1335–51|pmid=18066936|doi=10.1080/02699050701785542}}</ref> Contohnya, angka bunuh diri di keluarga yang memiliki senjata api jumlahnya lebih besar daripada di keluarga yang tidak memilikinya.<ref name="Miller 393–408">{{cite journal|last=Miller|first=M|coauthors=Azrael, D; Barber, C|title=Suicide mortality in the United States: the importance of attending to method in understanding population-level disparities in the burden of suicide.|journal=Annual review of public health|date=2012 Apr|volume=33|pages=393–408|pmid=22224886|doi=10.1146/annurev-publhealth-031811-124636}}</ref> Faktor [[sosial ekonomi]] seperti pengangguran, kemiskinan, [[gelandangan]], dan diskriminasi dapat mendorong pemikiran untuk melakukan bunuh diri.<ref>{{cite journal |author=Qin P, Agerbo E, Mortensen PB |title=Suicide risk in relation to socioeconomic, demographic, psychiatric, and familial factors: a national register-based study of all suicides in Denmark, 1981–1997 |journal=Am J Psychiatry |volume=160 |issue=4 |pages=765–72|year=2003 |month=April |pmid=12668367 |doi=10.1176/appi.ajp.160.4.765}}</ref> Sekitar 15-40% pelaku meninggalkan sebuah [[pesan bunuh diri]].<ref>{{cite book|last=Gilliland|first=Richard K. James, Burl E.|title=Crisis intervention strategies|publisher=Brooks/Cole|location=Belmont, CA|isbn=978-1-111-18677-7|page=215|url=http://books.google.ca/books?id=E2sKf-sexZwC&pg=PA215|edition=7th ed.}}</ref> Faktor genetik sepertinya bertanggung jawab terhadap perilaku bunuh diri sebesar 38% hingga 55%.<ref name=Brent2008>{{cite journal|last=Brent|first=DA|coauthors=Melhem, N|title=Familial transmission of suicidal behavior.|journal=The Psychiatric clinics of North America|date=2008 Jun|volume=31|issue=2|pages=157–77|pmid=18439442|doi=10.1016/j.psc.2008.02.001|pmc=2440417}}</ref> [[Veteran perang]] memiliki risiko lebih besar untuk melakukan bunuh diri yang sebagian disebabkan oleh tingginya angka penyakit jiwa dan masalah kesehatan fisik yang terkait [[perang]].<ref name=Martyr2009>{{cite journal|last=Rozanov|first=V|coauthors=Carli, V|title=Suicide among war veterans.|journal=International journal of environmental research and public health|date=2012 Jul|volume=9|issue=7|pages=2504–19|pmid=22851956|doi=10.3390/ijerph9072504|pmc=3407917}}</ref>
 
=== diduga siswa tersebut bernama ray mikail abror, ia bunuh diri dikarenakan putus dari mimi peri
=== Gangguan jiwa ===
 
[[Gangguan jiwa]] sering kali terjadi pada seseorang saat melakukan bunuh diri dengan angka kejadian berkisar antara 27%<ref name="University of Manchester Centre for Mental Health and Risk">{{cite web|last=University of Manchester Centre for Mental Health and Risk|title=The National Confidential Inquiry into Suicide and Homicide by People with Mental Illness|url=http://www.medicine.manchester.ac.uk/cmhr/centreforsuicideprevention/nci/reports/annual_report_2012.pdf|accessdate=25 July 2012}}</ref> hingga lebih dari 90%.<ref name=EB2011/> Orang yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa memiliki risiko melakukan tindakan bunuh diri yang berhasil sebesar 8.6% selama hidupnya.<ref name=EB2011/> Sebagian dari orang yang meninggal karena bunuh diri bisa jadi memiliki [[gangguan depresi mayor]]. Orang yang mengidap gangguan depresi mayor atau salah satu dari [[gangguan keadaan jiwa]] seperti [[gangguan bipolar]] memiliki risiko lebih tinggi, hingga mencapai 20 kali lipat, untuk melakukan bunuh diri.<ref name=Che2012>{{cite book|last=Chehil|first=Stan Kutcher, Sonia|title=Suicide Risk Management A Manual for Health Professionals.|publisher=John Wiley & Sons|location=Chicester|isbn=978-1-119-95311-1|pages=30–33|year=2012|url=http://books.google.ca/books?id=fV8_1u0c7l0C&pg=PA31|edition=2nd ed.}}</ref> Kondisi lain yang turut terlibat adalah [[skizofrenia]] (14%), [[gangguan kepribadian]] (14%),<ref>{{cite journal|last=Bertolote|first=JM|coauthors=Fleischmann, A; De Leo, D; Wasserman, D|title=Psychiatric diagnoses and suicide: revisiting the evidence.|journal=Crisis|year=2004|volume=25|issue=4|pages=147–55|pmid=15580849}}</ref> [[gangguan bipolar]],<ref name=Che2012/> dan [[gangguan stres pasca-trauma]].<ref name=EB2011/> Sekitar 5% pengidap [[skizofrenia]] mati karena bunuh diri.<ref name=Lancet09>{{vcite journal |author=[[Jim van Os|van Os J]], Kapur S |title=Schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690|pages=635–45 |year=2009|month=August |pmid=19700006|doi=10.1016/S0140-6736(09)60995-8|url=http://xa.yimg.com/kq/groups/19525360/611943554/name/Schizophrenia+-+The+Lancet.pdf}}</ref> [[Gangguan makan]] juga merupakan kondisi berisiko tinggi lainnya.<ref name=Tint2010/>
 
 
 
 
[[Gangguan jiwa]] sering kali terjadi pada seseorang saat melakukan bunuh diri dengan angka kejadian berkisar antara 27%<ref name="University of Manchester Centre for Mental Health and Risk">{{cite web|last=University of Manchester Centre for Mental Health and Risk|title=The National Confidential Inquiry into Suicide and Homicide by People with Mental Illness|url=http://www.medicine.manchester.ac.uk/cmhr/centreforsuicideprevention/nci/reports/annual_report_2012.pdf|accessdate=25 July 2012}}</ref> hingga lebih dari 90%.<ref name=EB2011/> Orang yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa memiliki risiko melakukan tindakan bunuh diri yang berhasil sebesar 8.6% selama hidupnya.<ref name=EB2011/> Sebagian dari orang yang meninggal karena bunuh diri bisa jadi memiliki [[gangguan depresi mayor]]. Orang yang mengidap gangguan depresi mayor atau salah satu dari [[gangguan keadaan jiwa]] seperti [[gangguan bipolar]] memiliki risiko lebih tinggi, hingga mencapai 20 kali lipat, untuk melakukan bunuh diri.<ref name=Che2012>{{cite book|last=Chehil|first=Stan Kutcher, Sonia|title=Suicide Risk Management A Manual for Health Professionals.|publisher=John Wiley & Sons|location=Chicester|isbn=978-1-119-95311-1|pages=30–33|year=2012|url=http://books.google.ca/books?id=fV8_1u0c7l0C&pg=PA31|edition=2nd ed.}}</ref> Kondisi lain yang turut terlibat adalah [[skizofrenia]] (14%), [[gangguan kepribadian]] (14%),<ref>{{cite journal|last=Bertolote|first=JM|coauthors=Fleischmann, A; De Leo, D; Wasserman, D|title=Psychiatric diagnoses and suicide: revisiting the evidence.|journal=Crisis|year=2004|volume=25|issue=4|pages=147–55|pmid=15580849}}</ref> [[gangguan bipolar]],<ref name=Che2012/> dan [[gangguan stres pasca-trauma]].<ref name=EB2011/> Sekitar 5% pengidap [[skizofrenia]] mati karena bunuh diri.<ref name=Lancet09>{{vcite journal |author=[[Jim van Os|van Os J]], Kapur S |title=Schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690|pages=635–45 |year=2009|month=August |pmid=19700006|doi=10.1016/S0140-6736(09)60995-8|url=http://xa.yimg.com/kq/groups/19525360/611943554/name/Schizophrenia+-+The+Lancet.pdf}}</ref> [[Gangguan makan]] juga merupakan kondisi berisiko tinggi lainnya.<ref name=Tint2010/>
 
Riwayat percobaan bunuh diri pada masa lalu merupakan alat prediksi terbaik terjadinya tindakan bunuh diri yang akhirnya berhasil.<ref name=EB2011>{{cite journal|last=Chang|first=B|coauthors=Gitlin, D; Patel, R|title=The depressed patient and suicidal patient in the emergency department: evidence-based management and treatment strategies.|journal=Emergency medicine practice|date=2011 Sep|volume=13|issue=9|pages=1–23; quiz 23–4|pmid=22164363}}</ref> Kira-kira 20% bunuh diri menunjukkan adanya riwayat percobaan pada masa lampau. Lalu, dari sekian yang pernah mencoba melakukan bunuh diri memiliki peluang sebesar 1% untuk melakukan bunuh diri yang berhasil dalam tempo satu tahun kemudian<ref name=EB2011/> dan lebih dari 5% melakukan bunuh diri setelah 10&nbsp;tahun.<ref name=Tint2010/> Meskipun tindakan [[melukai diri sendiri]] bukan merupakan percobaan bunuh diri, namun adanya perilaku suka melukai diri sendiri tersebut meningkatkan risiko bunuh diri.<ref>{{cite journal | pmid = 17606825 | doi=10.1001/archpedi.161.7.634 | volume=161 | issue=7 | title=The relationship between self-injurious behavior and suicide in a young adult population | year=2007 |month=July | author=Whitlock J, Knox KL | journal=Arch Pediatr Adolesc Med | pages=634–40}}</ref>