Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 5:
Kata-kata dan deklarasi proklamasi tersebut harus menyeimbangkan kepentingan kepentingan internal Indonesia dan Jepang yang saling bertentangan pada saat itu.<ref>{{Cite book|title=Java in a time of revolution: occupation and resistance,1944-1946|last=Anderson|first=Benedict|publisher=Equinox Publishing|year=2006|isbn=|location=Indonesia|pages=82}}</ref>Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari [[Revolusi Nasional Indonesia]], yang berperang melawan pasukan [[Belanda]] dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.<ref>{{Cite book|title=American visions of the Netherlands East Indies/Indonesia: US foreign policy and Indonesian nationalism,1920-1949|last=Gouda|first=Frances|publisher=Amsterdam University Press|year=2002|isbn=|location=Amsterdam|pages=36}}</ref> Pada tahun 2005, Belanda menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk menerima secara [[de facto]] tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaan [[Indonesia]].<ref name=jp2>{{cite news|first=|last=|title=Dutch govt expresses regrets over killings in RI|url=http://www.thejakartapost.com/news/2005/08/18/dutch-govt-expresses-regrets-over-killings-ri.html|work=[[Jakarta Post]]|publisher=|date=18 Agustus 2005|accessdate=23 November 2008|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110607140113/http://www.thejakartapost.com/news/2005/08/18/dutch-govt-expresses-regrets-over-killings-ri.html|archivedate=7 Juni 2011|df=dmy-all}}</ref> Namun, pada tanggal 14 September 2011, pengadilan Belanda memutuskan dalam kasus [[pembantaian Rawagede]] bahwa Belanda bertanggung jawab karena memiliki tugas untuk mempertahankan penduduknya, yang juga mengindikasikan bahwa daerah tersebut adalah bagian dari [[Hindia Timur Belanda]], bertentangan dengan klaim Indonesia atas 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaannya.<ref>{{Cite web | url=https://uitspraken.rechtspraak.nl/inziendocument?id=ECLI:NL:RBSGR:2011:BS8793 |title = ECLI:NL:RBSGR:2011:BS8793, voorheen LJN BS8793, BY9458, Rechtbank 's-Gravenhage, 354119 / HA ZA 09-4171|date = 14 September 2011}}</ref> Dalam sebuah wawancara tahun 2013, sejarawan Indonesia [[Sukotjo]], antara lain, meminta pemerintah Belanda untuk secara resmi mengakui tanggal kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.<ref>{{cite web|author= |url=http://nos.nl/video/549112-indonesie-wil-erkenning-onafhankelijkheidsdag.html |title=Indonesië wil erkenning onafhankelijkheidsdag |language=nl |publisher=[[Nederlandse Omroep Stichting]] |date=8 September 2013 |accessdate=15 September 2013}}</ref> [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] mengakui tanggal 27 Desember 1949 sebagai tanggal kemerdekaan Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://www.un.org/en/decolonization/nonselfgov.shtml#n|title=The United Nations and Decolonization - Trust and Non-Self-Governing Territories (1945-1999)|publisher=United Nations}}</ref>
 
[[Naskah proklamasiProklamasi]] ditandatangani oleh [[Sukarno]] (yang menuliskan namanya sebagai "Soekarno" menggunakan ortografi Belanda) dan [[Mohammad Hatta]],<ref>{{Cite book|title=Java in a time of revolution: occupation and resistance,1944-1946|last=Anderson|first=Benedict|publisher=Equinox Publishing|year=2006|isbn=|location=Indonesia|pages=83}}</ref> yang kemudian ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden berturut-turut sehari setelah proklamasi dibacakan.<ref>[http://ericwja.wordpress.com/2011/12/07/indonesia-proclamation-hero-mr-soekarno/ Soekarno Profile]</ref><ref>{{Cite book|title=Java in a time of revolution: occupation and resistance,1944-1946|last=Anderson|first=Benedict|publisher=Equinox Publishing|year=2006|isbn=|location=Indonesia|pages=88}}</ref>
 
[[Hari Kemerdekaan Indonesia|Hari Kemerdekaan]] dijadikan sebagai [[Hari libur nasional di Indonesia|hari libur nasional]] melalui keputusan pemerintah yang dikeluarkan pada 18 Juni 1946.{{sfn|Osman|1953|pp=621-622}}