Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putera Ramadhan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Putera Ramadhan (bicara | kontrib)
Baris 147:
| style="text-align: right;" | 524.276
| style="text-align: right;" | 14,51%
| Etnis terbesar kedua di Kalsel dan memiliki kantong-kantong permukiman di kawasan transmigrasi dan [[Kota Banjarbaru]]. Awal mula kedatangan etnis Jawa secara menetap mengikuti program kolonisasi atau transmigrasi pada masa kolonial Hindia Belanda yang untuk pertama kalinya lahan gambut dibuka di Hinda Belanda untuk transmigrasi pada sekitar tahun 1930-an di wilayah [[Purwosari I, Tamban, Barito Kuala|Purwosari]], Tamban, Barito Kuala. Mereka disebut orang Jawa Tamban. Kedatangan transmigran Jawa semakin masif dan intensif pada masa [[Orde Baru]].
|-
| 3
Baris 159:
| style="text-align: right;" | 80.708
| style="text-align: right;" | 2,23%
| Menempati kawasan [[Pegunungan Meratus]] (Dayak Bukit/Meratus) dan, aliran hulu [[Sungai Barito]] (Dayak Bakumpai) menujudan [[Kalimantanbagian Tengah]]utara Kabupaten Tabalong (Dayak Maanyan).
|-
| 5
Baris 165:
| style="text-align: right;" | 53.002
| style="text-align: right;" | 1,47%
| Awal mula kedatangan suku Madura secara menetap mengikuti program kolonisasi atau transmigarsi pada masa kolonial Hindia Belanda. Semula mereka akan diperkerjakan untuk pabrik gula di Jember, namun karena pabrik gagal dibangun mereka akhirnya mengikuti program kolonisasi dan ditempatkan di kawasan yang diberi nama [[Madurejo, Sambung Makmur, Banjar|Madurejo]]. Mereka disebut orang Madura Madurejo. SejakKemudian, sejak tahun 1970-an orang Madura mulai datang ke Banjarmasin dan mendiami beberapa kantong pemukiman yaitu Kampung Gadang, Kelayan dan Pekapuran.
|-
| 6