Yusuf dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 118:
Sumber Alkitab mengisahkan bahwa saat rumah kosong, Zulaikha memegang baju Yusuf dan mengajaknya berzina. Yusuf kemudian meninggalkan bajunya dan berlari keluar, kemudian Zulaikha berteriak bahwa Yusuf hendak memperkosanya. Saat Potifar kembali, dia mendengar pengaduan istrinya dan itu membuatnya sangat marah sehingga Yusuf dipenjara.<ref>{{Alkitab|Kejadian 39: 11-20}}</ref> Alkitab tidak menyebutkan mengenai Zulaikha yang mengundang para perempuan di kediamannya atau saat mereka melukai jemarinya karena terpesona melihat Yusuf.
 
=== Sang Penafsir mimpiPenjara ===
Al-Qur'an menyebutkan bahwa saat Yusuf masuk penjara, masuk pula dua orang pemuda bersamanya. Suatu hari mereka berdua bermimpi. Salah seorang dari mereka bermimpi sedang memeras anggur, sedangkan yang satunya lagi bermimpi bahwa dia membawa roti di atas kepalanya dan burung memakan sebagian roti tersebut. Mereka menceritakan mimpi tersebut kepada Yusuf dengan harapan dapat mengetahui makna mimpi tersebut.<ref>Yusuf (12): 36</ref> Para ulama menyebutkan bahwa mereka berdua adalah para pelayan raja, yang satu pelayan yang biasa memberi minum raja bernama Banuwa, yang satunya adalah pelayan yang biasanya membuat roti yang bernama Majlats.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=351}}
Setelah berada di penjara Mesir akibat difitnah oleh Zulaikha, Yusuf masih tetap menerima cobaan dari wanita ini. Zulaikha menyatakan bersedia menebus Yusuf dari dalam penjara apabila ia menuruti rayuannya, tetapi Yusuf tetap bersabar dan tak begeming dari keputusannya semula untuk menahan diri dari melakukan tindakan buruk.<ref name=louis /> Oleh karena kepribadiannya yang baik dan cerdas, Yusuf dipercaya oleh penjaga penjara sebagai pengawas para tahanan.
 
Yusuf kemudian menyatakan bahwa dia mengetahui makna mimpi tersebut, kemudian menegaskan bahwa ilmu takwil mimpi yang dimilikinya adalah sebagian ilmu yang diajarkan Allah padanya. Yusuf menyatakan bahwa dia telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman pada Allah, dan menegaskan bahwa dia mengikuti agama leluhurnya: Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub. Yusuf juga menjelaskan bahwa bermacam-macam tuhan selain Allah yang disembah orang-orang hanyalah buatan nenek moyang mereka. Setelah menjelaskan dan mengajak mereka ke jalan Allah, Yusuf kemudian menjelaskan tafsir mimpi mereka. Pemuda yang satu akan kembali bertugas memberikan khamr bagi tuannya, sedangkan pemuda yang lain akan dihukum salib dan burung memakan sebagian kepalanya. Yusuf kemudian meminta pemuda yang tidak dihukum mati untuk memberi tahu pada tuannya mengenai keadaan Yusuf di penjara, tapi pemuda tadi lupa sehingga Yusuf harus tetap di penjara selama beberapa tahun lagi.<ref>Yusuf (12): 37-42</ref> Beberapa ulama ada yang menyatakan bahwa maksud 'beberapa tahun' ini adalah tiga hingga sembilan tahun.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=352-354}}
Beberapa waktu kemudian, terdapat upaya pembunuhan terhadap Fir'aun yang dilakukan oleh seorang tukang roti dan tukang pemeras anggur kerajaan. Keduanya dituduh bersalah atas percobaan pembunuhan sehingga harus ditahan dalam penjara yang juga dihuni Yusuf. Beberapa waktu kemudian, baik tukang roti maupun tukang anggur ini mendapati mimpi misterius yang menggelisahkan pikiran keduanya. Keduanya pun mencoba bertanya kepada Yusuf yang dianggap cerdas dalam menafsirkan perkara-perkara yang rumit.<ref>Surah Yusuf: 36</ref>
 
Dalam Alkitab disebutkan bahwa di dalam penjara, Yusuf dipercaya kepala penjara untuk mengurus narapidana lainnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 39: 21-23}}</ref> Yusuf dikisahkan menafsirkan mimpi kepala juru minuman dan juru roti istana,<ref>{{Alkitab|Kejadian 40: 1-22}}</ref> tetapi tidak disebutkan bahwa Yusuf menyeru mereka ke jalan Allah sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur'an.
Sebelum menjawab pertanyaan ini, Yusuf menjelaskan agamanya kepada kedua tahanan ini dengan berkata bahwa ia telah meninggalkan agama dari orang-orang yang tak percaya kepada Allah serta yang tak meyakini adanya hari akhir. Yusuf juga menyatakan dirinya adalah pengikut agama para leluhurnya, agama Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub bahwa tidaklah patut bagi dirinya mempersekutukan sesuatupun dengan Allah, serta menyadari bahwa sebagian besar manusia tidak bersyukur. Yusuf bertanya tentang perbandingan antara dewa yang bermacam-macam dengan Allah yang Tunggal, bahwa nama-nama sembahan mereka selain Allah merupakan nama-nama yang diada-adakan oleh kaum leluhur mereka walaupun Allah tidak menghadirkan keterangan apapun tentang sembahan tersebut. bahwasanya Hukum adalah kewenangan Allah serta Allah telah memerintahkan supaya tidak mengabdi kepada selain Dia tetapi sebagian besar manusia tidak memahami hal demikian.<ref>Surah Yusuf: 37-40</ref>
 
Yusuf menafsirkan mimpi kedua tahanan ini bahwa salah seorang dari mereka akan memberi minum anggur kepada raja Mesir, sedangkan seorang lain akan disalib lalu burung memakan sebagian kepalanya. Yusuf juga berpesan kepada tahanan yang akan selamat supaya menceritakan tentang keadaan dirinya kepada sang raja. Akibat tukang anggur itu lupa atas bantuan Yusuf, sang nabi masih harus berada di dalam penjara.<ref>Surah Yusuf: 41-42</ref> Ketika [[Fir'aun]] mengalami mimpi-mimpi yang aneh, ia merasa cemas sebab hal demikian selalu menghantui pikirannya. Bahkan para ahli tafsir mimpi di kerajaan Mesir tiada yang sanggup menyingkap makna dibalik mimpi ini.<ref>Surah Yusuf: 43-44</ref>
 
Mendapati mimpi Fir'aun ini, tukang anggur teringat tentang Yusuf yang pernah menafsirkan secara tepat mimpinya dahulu maka ia meminta Fir'aun mengutusnya untuk bertanya kepada Yusuf tentang penafsiran mimpi tersebut. Setelah menemui Yusuf, tukang anggur mendapat tafsiran dari Yusuf bahwa mimpi Fir'aun bermakna supaya mereka bercocok tanam selama tujuh tahun kemudian setelah masa panen sebagian besar biji yang dituai agar disimpan baik dengan sedikit yang disiapkan untuk kebutuhan makanan, kemudian akan datang tujuh tahun paceklik, yang menghabiskan persediaan yang tersimpan untuk menghadapinya, kecuali sebagian kecil dari simpanan makanan, setelah itu akan datang masa yang padanya manusia diberi hujan dan pada masa itu mereka memeras anggur.<ref>Surah Yusuf: 45-49</ref>