Gangguan identitas disosiatif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 7 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 14389191 oleh Gombang |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 57:
Istilah gangguan identitas disosiatif merupakan sebuah istilah baru, dahulu gangguan ini dikenal dengan gangguan kepribadian majemuk ataupun banyak yang menyebutnya [[kepribadian ganda]], istilah ini lalu diperkenalkan pada tahun 1987.{{fact}}
Pada
Pada tahun
Pada akhir
Pada era 1880-1920, banyak konferensi medis internasional yang membahas tentang [[disosiasi]].{{fact}} [[Jean-Martin Charcot]] memperkenalkan gagasannya tentang disosiatif, dia mengatakan bahwa "gegar" (''shock'') pada [[saraf]] mengakibatkan berbagai kondisi [[neurologis]] yang abnormal.{{fact}}
Kasus kepribadian ganda pertama yang pernah diselidiki secara ilmiah adalah kasus Clara Norton Fowler pada tahun
Era baru dimulai kembali pada tahun
Di Indonesia istilah-istilah ini menjadi lebih dikenal semenjak diterbitkan buku yang diangkat dari kisah nyata dan menjadi banyak terjual (''best-seller'') pada tahun 2000an. {{fact}} Buku yang bercerita tentang penderita-penderita gangguan identitas disosiatif diantaranya: Sybil,<ref name="Sybil">Schreiber, F. R. (2001). Sybil (Sarlito W, trans). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.</ref>, Karen,<ref name="Karen">Baer, R. (2008) Menyingkap Karen (Berliana M., trans). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
Baris 85:
=== Teori Psikoanalisa ===
Menurut [[Teori Psikoanalisa]] oleh [[Sigmund Freud]], trauma pada masa kanak-kanak adalah kejadian paling berpeluang mengakibatkan gangguan kepribadian seseorang.<ref name="Benjamin">Lahey, B. B. (2007). Psychology: An introduction (9th ed). New York: Mc Graw-Hill</ref> Pada masa kanak-kanak itulah kepribadian mulai berkembang dan terbentuk.{{fact}} Saat terjadi pengalaman buruk, pengalaman-pengalaman tersebut sebisa mungkin akan di tekan (''repress'') ke dalam [[alam bawah sadar]].{{fact}} Namun ada beberapa kejadian yang benar-benar tidak bisa ditangani oleh penderita, sehingga memaksanya untuk menciptakan sosok pribadi lainnya yang mampu menghadapi situasi itu.{{fact}}Hal ini merupakan [[mekanisme pertahanan diri]], suatu sistem yang terbentuk saat seseorang tidak bisa menghadapi sebuah kecemasan yang luar biasa.{{fact}} Kepribadian-kepribadian baru akan terus muncul apabila terjadi lagi suatu peristiwa yang tidak bisa teratasi.{{fact}} Munculnya kepribadian-kepribadian itu tergantung pada situasi yang dihadapi.{{fact}} Kepribadian aslinya cenderung tidak mengetahui keberadaan kepribadian lainnya, karena memang hal itu yang diinginkan, yaitu melupakan hal-hal yang telah diambil alih oleh kepribadian lainnya.<ref name="Psikoanalisa">Lindzey, G. Hall, C.S. (1957). Introduction To Theory of Personality (1st ed)</ref>
== Pengobatan ==
|