Oseanografi kimia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
k clean up, replaced: atau pun → ataupun |
||
Baris 3:
'''Oseanografi kimia''' atau '''Kimia laut''' adalah ilmu yang mempelajari [[sifat-sifat kimia]] dari [[lautan]]. Hampir semua [[unsur kimia]] pada [[tabel periodik]] juga ada (terlarut) di dalam [[air laut]], dengan [[konsentrasi]] yang bervariasi mulai dari level persen, permil, ppm, ppb sampai dengan ppt. Interaksi berbagai unsur kimia di laut ini juga terjadi dengan berbagai lingkungan lainnya seperti [[biosfer]], [[atmosfer]], dan [[geosfer]]. Oleh karena itu, ilmu ini berkaitan erat dengan bidang ilmu lainnya seperti [[biologi laut]], [[fisika laut]] dan [[geologi laut]].
Unsur kimia di alam ini mengalami berbagai siklus yang melibatkan berbagai [[makhluk hidup]]
Oseanografi Kimia mempelajari komposisi zat kimia yang ada di dalam air laut, mengapa air laut berasa asin, dan sebagainya. Ilmu ini juga bermanfaat untuk mempelajari sejarah pembentukan bumi dan bagaimana kondisi bumi pada masa lalu melalui ilmu [[paleooseanografi]] yang memanfaatkan pengetahuan [[isotop]] berbagai unsur kimia yang ada di laut. Beberapa unsur kimia yang terlarut bisa digunakan sebagai perunut pergerakan air laut global yang membawa panas dari lautan tropis ke negara-negara non tropis, sehingga manusia yang hidup di negara Eropa, misalnya, masih bisa merasakan kehangatan di [[musim dingin]] karena arus air laut global ini. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan para ahli oseanografi kimia di berbagai negara maju, menyebutkan bahwa penambahan unsur Fe ke dalam air laut bisa menurunkan secara signifikan kadar karbon dioksida di atmosfer yang menyebabkan pemanasan global. Penambahan Fe ini akan menimbulkan peningkatan fitoplankton yang akhirnya akan menyedot karbon dioksida di atmosfer dan menyimpannya ke dasar laut. Meskipun demikian, beberapa ahli lainnya masih menyangsikan keamanan ‘hipotesis besi’ ini karena bisa berakibat buruk bagi biota laut lainnya, seperti terumbu karang dan sebagainya. Sehingga masih diperlukan penelitian lanjut tentang hal ini.
{{kimia-stub}}▼
[[Kategori:Kimia]]
|