Upacara pernikahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: telor → telur (4)
Baris 82:
# Jenang merah, jenang putih, jenang baro-baro.
# Empon-empon, temulawak, temu giring, dlingo, bengle, kunir, kencur.
# Tampah(niru) kecil yang berisi beras 1 takir yang di atasnya 1 butir telortelur ayam mentah, uang logam, gula merah 1 tangkep, 1 butir kelapa.
# Empluk-empluk tanah liat berisi beras, kemiri gepak jendul, kluwak, pengilon, jungkat, suri, lenga sundul langit
# Ayam jantan hidup
Baris 135:
* Jajan pasar, pisang raja 1 sisir, pisang pulut 1 sisir, 7 macam jenang
* Empluk kecil (wadah dari tanah liat) yang diisi bumbu dapur dan sedikit beras
* 1 butir telortelur ayam mentah
* Juplak diisi minyak kelapa
* 1 butir kelapa hijau tanpa sabut
Baris 178:
 
# Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan penantin pria
# Gending Ladrang Pengantin untuk mengiringi upacara panggih mulai dari balangan ( saling melempar ) sirih, wijik ( pengantin putri mencuci kaki pengantin pria ), pecah telortelur oleh pemaes.
# Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi tampa kaya (kacar-kucur), lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Setelah dahar walimah selesai, gending itu bunyinya dilemahkan untuk mengiringi datangnya sang besan dan dilanjutkan upacara sungkeman
 
Baris 197:
Acara [[adat]] saweran yaitu, dua penganten diberi lantunan wejangan yang isinya menyangkut bagaimana [[hidup]] yang baik dan [[kewajiban]] masing-masing dalam [[rumah]] tangga. Setelah diberi lantunan wejangan, kemudian di "sawer" dengan [[uang]] [[logam]], [[beras]] [[kuning]], oleh kedua [[orang]] tuanya.
 
Nincak endog yaitu memecahkan telortelur oleh [[kaki]] pengantin priya dengan maksud, bahwa "pada malam" pertamanya itu, ia bersama isterinya akan "memecahkan" yang pertama [[kali]] dalam hubungan suami isteri. Kemudian acara lainnya yaitu membakar tujung [[batang]] lidi (masing-masing panjangnnya [[20]] [[cm]]) dan setelah dibakar, dimasukan [[ke]] [[air]] yang terdapat dalam sebuah kendi. Setelah padam kemudian di potong bagi dua dan lalu dibuang jauh-jauh. Sedangkan kendinya dipecahkan oleh kedua mempelai secara bersama-sama.
 
Acara terakhir [[adat]] [[Sunda]], yaitu, "Huap Lingklung dan huap deudeuh ("kasih sayang). Artinya, kedua pengantin disuapi oleh kedua [[orang]] tuanya smasing-masing sebagai tanda [[kasih sayang]] [[orang]] tua yang terakhir [[kali]]. Kemudian masing-masing mempelai saling "menyuapi" sebagai tanda [[kasih sayang]]. Acara haup lingkun diakhir dengan saling menarik "bakakak" (ayam seutuhnya yang telah dibakar. yang mendapatkamn bagian terbanyak "konon akan" mendapatkan rezeki banyak.