White as Milk, Red as Blood: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Buku|name=White as Milk, Red as Blood|subject=|last=|followed_by=|translator=Tanti Susilawati|image=|image_caption=|author=[[Alessandro D'Avenia]]|illustrator=Helen Lie|country=[[Italia]]|language=[[Bahasa Indonesia]]|series=|title_orig=Bianca Come il Latte, Rossa Come il Sangue|publisher=[[Bhuana Sastra|Gramedia]] <small>([[Jakarta]])</small>|genre=[[Roman]] [[remaja]]|release_date=[[20152010]]|english_release_date=2015|timeline=|media_type=|pages=363|size_weight=|weight=|isbn=978-602-249-817-9|preceded_by=|location=|editor=Novalya Putri|indonesia_release_date=2015}}'''''White as Milk, Red as Blood''''' (''Bianca Come il Latte, Rossa Come il Sangue'') adalah [[novel]] debut bergenre roman remaja karya penulis Italia, [[Alessandro D'Avenia]]. Cerita dalam novel ini terinspirasi dari kisah seorang gadis di sekolah menengah tempat menulis menempuh pendidikan yang meninggal karena [[leukimia]].<ref>{{Cite web|url=https://www.corriere.it/cultura/10_febbraio_03/la-storia-del-vero-romanzo-che-voleva-stupire-tutti-taglietti_26b1e8d0-1096-11df-ab8f-00144f02aabe.shtml|title=La storia vera del romanzo che voleva stupire tutti - Corriere della Sera|website=www.corriere.it|access-date=2020-03-23}}</ref>
 
Novel ini rilis pertama kali di [[Italia]] oleh Penerbit Mondadori pada 2010 dan telah terjual lebih dari 700.000 eksemplar di negara asalnya. Sementara itu, novel ini baru dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia pada 2015 oleh [[Bhuana Sastra]], lini dari penerbit [[Bhuana Ilmu Populer]]. Pada 2013, cerita dalam novel ini diadaptasi ke dalam film layar lebar dengan judul yang sama.
 
== Sinopsis ==
Leo adalah remaja lelaki berusia 16 tahun. Dibandingkan dengan sekolah, ia lebih suka berkumpul bersama teman-temannya, mendengarkan musik melalui iPod, main sepak bola dan bahkan kebut-kebutan dengan sepeda motornya.
 
Suatu hari seorang guru filsafat pengganti menyemangatinya untuk hidup dengan mimpi. Di saat itulah ia sadar bahwa ia memiliki mimpi untuk dapat menggapai Beatrice. Beatrice sendiri adalah gadis berambut merah yang paling cantik di sekolahnya.
 
Sejak kehadiran Beatrice, semula hidup Leo berwarna. Namun sejak ia mengetahui bahwa ternyata Beatrice mengidap leukimia, ia pun jadi terpuruk. Warna merah yang melekat pada Beatric pun memudar, berganti dengan putih, warna yang paling ia benci. Ketika Leo harus menghadapi masa-masa terburuknya, sahabatnya yang bernama Silvia hadir untuk mewujudkan impiannya.
 
== Referensi ==
<br />