Alkimia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 131:
Dia bukan seorang dari kalangan relijius sebagaimana kebanyakan pendahulunya, Dan seluruh ketertarikannya pada subjek seputar pencarian batu filsuf, di mana ia dianggap telah menemukannya; karya-karyanya banyak menghabiskan waktu dengan uraian proses dan reaksi-reaksi, tetapi tidak pernah benar-benar memberikan rumus terjadinya transmutasi. Kebanyakan karya-karyanya bertujuan mengumpulkan pengetahuan alkimia yang telah ada sebelumnya, khususnya yang berkaitan dengan batu filsuf.<ref>{{Harvnb|Linden|2003|p=123}}</ref><ref>"Nicolas Flamel. Des Livres et de l'or" by Nigel Wilkins</ref>
 
Selama [[Abad Pertengahan Akhir|akhir zaman pertengahan]] (1300-1500) para alkimiawan kebanyakan seperti Flamel: mereka berkonsentrasi pada pencarian batu filsuf dan obat awet muda (elixir of youth), yang sekarang dipercayai sebagai dua hal terpisah. Kiasan yang samar-samar dan [[simbolisme]] dalam tulisan mengarah pada penafsiran yang bervariasi. Misalnya, kebanyakan alkimiawan pada periode ini menafsirkan pemurnian jiwa untuk mengartikan transmutasi timah menjadi emas (di mana mereka percaya bahwa [[air raksa]] elemental, atau 'quicksilver', memiliki peranan penting). Mereka ini dianggap sebagai [[penyihir|tukang sihir]] oleh kebanyakan orang, dan seringkalisering kali disiksa karena praktik-praktik mereka.<ref>{{cite book | first=Titus | last=Burckhardt | authorlink=Titus Burckhardt | title=Alchemy: Science of the Cosmos, Science of the Soul | location=Baltimore | publisher=Penguin | year=1967 | pages=170–181 | others=Trans. William Stoddart | isbn=0-906540-96-8}}</ref>
 
[[Tycho Brahe]], yang lebih dikenal dengan penyelidikannya tentang [[astronomi]] dan [[astrologi]], juga seorang alkimiawan. Ia memiliki laboratorium yang dibangun untuk tujuan itu di institut observatorium/riset [[Uraniborg]].
Baris 137:
Salah seorang yang namanya muncul di awal abad enambelas adalah [[Heinrich Cornelius Agrippa]]. Alkimiawan ini percaya bahwa dirinya adalah seorang ahli sihir, dalam arti sebenarnya merasa bahwa dirinya mampu memanggil [[makhluk gaib]]. Pengaruhnya tidak begitu berarti, tetapi seperti halnya Flamel, ia menghasilkan tulisan-tulisan yang menjadi acuan para alkimiawan tahun-tahun sesudahnya. Sekali lagi seperti halnya Flamel, ia berbuat banyak untuk mengubah alkimia dari filsafat yang sifatnya mistis menjadi magic [[okult]]is.
 
Ia meneruskan filosofi para alkimiawan terdahulu, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan eksperimental, numerologi dsb., tetapi ia menambahkan teori magic, yang mana ini menguatkan ide alkimia sebagai keyakinan okultist. Meskipun demikian, Agrippa adalah tetap seorang Kristen, walaupun pandangannya seringkalisering kali mengalami konflik dengan gereja.<ref>{{cite book | author=Edwardes, Michael | title=The Dark Side of History | location=New York | publisher=Stein and Day | year=1977 | page=56-59 | isbn=0-552-11463-4 }}</ref>
 
=== Alkimia di Zaman Modern dan Renaisans ===