Altar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
Di dalam buku panduan Instruksi Umum mengenai Tata Cara [[Misa]] Gereja [[Katolik Roma]] di [[Amerika Serikat]] (''General Instruction of the Roman Missalis'') terdapat beberapa aturan mengenai altar. Buku ini merekomendasikan agar ada sebuah altar permanen di dalam setiap gereja, karena altar tersebut menggambarkan secara lebih jelas dan terus-menerus mengenai "[[Kristus]] sebagai batu karang yang hidup" (1 Petrus 2:4; Efesus 2:20). Alasan mengapa disebut altar permanen karena altar tersebut dibangun tertanam di atas lantai sehingga tidak bisa dipindah-pindahkan.
 
Gereja [[Katolik Roma]] mengharuskan hanya ada satu altar di dalam sebuah gereja yang baru dibangun, dan altar tersebut harus dibuat dari batu, idealnya batu alam, karena altar merupakan simbol dari [[Kristus]] sebagai batu fondasi gereja. Dalam praktik sehari-hari, kayu yang padat dan diukir cantik seringkalisering kali digunakan untuk menggantikan bahan batu alam yang lebih mahal. Kebiasaan menaruh relik dari orang-orang suci gereja di bawah altar masih terus dilakukan.
 
Di dalam bangunan gereja-gereja yang lebih tua di mana altar dibangun berdempetan dengan dinding dan tidak bisa dipindahkan tanpa kerusakan, sebuah meja altar baru biasanya diletakkan di depan dan altar yang lama digunakan baik sebagai tujuan estetika atau sebagai [[tabernakel]].
Baris 11:
 
Lilin-lilin, yang diperlukan dalam tiap upacara liturgi [[Katolik Roma]], diletakkan di atas atau di samping altar sesuai dengan rancangan dan tata letak altar. Umat [[Katolik Roma]] juga meletakkan salib atau ''crucifix'' (salib dengan figur [[Kristus]]), di atas altar atau dekat dengan altar di mana benda suci tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh umat di dalam gereja.
{{Katolik-stub}}
 
[[Kategori:Arsitektur gereja]]
Baris 18 ⟶ 17:
[[Kategori:Misa Katolik]]
[[Kategori:Konfusianisme]]
 
 
{{Katolik-stub}}