SARS-CoV-2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LabdajiwaBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Wabah penyakit koronavirus 2019 dengan Pandemi koronavirus 2019–2020
S Rifqi (bicara | kontrib)
perbaikan penulisan dan tata bahasa
Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
{{Current related||Wabah COVID-19|Wabah penyakitPandemi koronavirus 2019–2020|date=FebruariMaret 2020}}
{{Infobox spesies
| image = SARS-CoV-2 49534865371.jpg
Baris 57:
Selama 17 tahun penelitian tentang asal-usul epidemi SARS 2003, banyak koronavirus kelelawar yang menyerupai SARS (''SARS-like'') diisolasi dan diurutkan, kebanyakan dari mereka berasal dari genus ''[[Rhinolophidae|Rhinolophus]]''. Dengan genom yang cukup, rekonstruksi [[pohon filogenetik]] untuk mengetahui sejarah mutasi koronavirus dapat dilakukan.
 
Virus koronaKoronavirus baru ini (SARS-CoV-2) berada dalam kategori koronavirus yang menyerupai SARS. Dua urutan genom dari ''[[Rhinolophus sinicus]]'' dengan kemiripan 80% telah dipublikasikan pada tahun 2015 dan 2017.<ref name=nexstrain>Sampel [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772933 CoVZC45] and [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/nuccore/MG772934 CoVZXC21], lihat [https://nextstrain.org/groups/blab/sars-like-cov visualisasi interaktif]</ref><ref name=evoevidence>{{cite journal|title=The 2019 new Coronavirus epidemic: evidence for virus evolution|url=https://www.biorxiv.org/content/10.1101/2020.01.24.915157v1|doi=10.1101/2020.01.24.915157v1|doi-broken-date=2020-01-25}}</ref> Sementara itu, artikel pracetak di jurnal [[bioRxiv]] yang ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, [[Rumah Sakit Jinyintan Wuhan]], Universitas Akademi Sains Tiongkok, dan CDC Provinsi Hubei menyatakan bahwa koronavirus ini kemungkinan berasal dari [[kelelawar]], karena analisis mereka menunjukkan bahwa nCoV-2019 memiliki kemiripan 96% dengan koronavirus kelelawar yang diisolasi dari kelelawar ''[[Rhinolophus affinis]]''.<ref name="bioRxivBatOrigin">{{Cite journal|last=Zhou|first=Peng|last2=Yang|first2=Xing-Lou|last3=Wang|first3=Xian-Guang|last4=Hu|first4=Ben|last5=Zhang|first5=Lei|last6=Zhang|first6=Wei|last7=Si|first7=Hao-Rui|last8=Zhu|first8=Yan|last9=Li|first9=Bei|date=23 Januari 2020|year=|title=Discovery of a novel coronavirus associated with the recent pneumonia outbreak in humans and its potential bat origin|url=http://biorxiv.org/lookup/doi/10.1101/2020.01.22.914952|journal=BioRxiv|language=|volume=|issue=|pages=|doi=10.1101/2020.01.22.914952}}</ref> Sebagai perbandingan, jumlah mutasi ini mirip dengan jumlah mutasi yang diamati selama 10 tahun pada flu manusia H3N2.<ref>[https://nextstrain.org/flu/seasonal/h3n2/ha/2y?clade=3c3 Nextstrain H3N2]</ref>
 
Hewan yang dijual sebagai makanan dicurigai sebagai reservoir atau perantara virus karena banyak dari individu yang terinfeksi pertama kali adalah pekerja di Pasar Makanan Laut Huanan. Akibatnya, mereka terpapar kontak yang lebih besar dengan hewan.<ref name="Hui14Jan2020" />
Baris 70:
| year = 2020
}}
Virus SARS-CoV-2 tergolong dalam genus ''[[Betacoronavirus]]'' (Beta-CoV) dalam keluarga [[Coronaviridae]]. Penyakit yang disebabkan Coronaviridae dapat berkisar dari [[pilek]] biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti [[sindrom pernapasan Timur Tengah]] (MERS) dan [[sindrom pernapasan akut berat]] (SARS). Virus koronaKoronavirus adalah keluarga virus yang luas. Namun, tetapi hanya enam virus (229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV) yang sebelumnya diketahui menginfeksi manusia; SARS-CoV-2 merupakan jenis ketujuh yang menginfeksi manusia.
 
Urutan genom betacoronavirus Wuhan menunjukkan kesamaan dengan betacoronavirus yang ditemukan pada kelelawar. Namun, virus ini secara genetik berbeda dari coronavirus lain seperti coronavirus terkait SARS dan MERS.<ref name=":1" /> Genus betacoronavirus terdiri atas empat garis keturunan (subgenus), SARS-CoV-2 bersama dengan SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B (subgenus [[Betacoronavirus|Sarbecovirus]]).<ref name=Hui14Jan2020>Hui DS, I Azhar E, Madani TA, Ntoumi F, Kock R, Dar O, Ippolito G, Mchugh TD, Memish ZA, Drosten C, Zumla A, Petersen E. The continuing 2019-nCoV epidemic threat of novel coronaviruses to global health – The latest 2019 novel coronavirus outbreak in Wuhan, China. ''Int J Infect Dis''. 2020 Jan 14;91:264–266. {{pmid|31953166}} {{doi|10.1016/j.ijid.2020.01.009}} {{open access}}</ref><ref name="Wong2019">Antonio C. P. Wong, Xin Li, Susanna K. P. Lau, Patrick C. Y. Woo: [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6409556/ Global Epidemiology of Bat Coronaviruses], in: Viruses. 2019 Feb; 11(2): 174, [[doi:10.3390/v11020174]]</ref><ref>{{cite web |title=Phylogeny of SARS-like betacoronaviruses |url=https://nextstrain.org/groups/blab/sars-like-cov |website=nextstrain |accessdate=18 Januari 2020}}</ref>