Situ Lengkong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Situ Lengkong''', juga disebut '''Situ Lengkong Panjalu''', ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮞᮤᮒᮥ ᮜᮦᮀᮊᮧᮀ ᮕᮔ᮪ᮏᮜᮥ}}, ''Situ Léngkong Panjalu'') adalah suatu danau (''situ'' dalam bahasa Sunda) yang terletak di Kecamatan [[Panjalu, Ciamis]], [[Jawa Barat]].
 
Situ Lengkong ditetapkan sebagai [[cagar alam]] (''NatuurmonumentNatuurmonumenten'') berdasarkan Surat Keputusan [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] (''Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch Indie'') Nomor 6 pada tanggal 21 Februari 1919 <ref>''[[Staatsblad]] No. 90</ref>.
 
== Sejarah ==
Konon, di kawasan Situ Lengkong itulah dahulunya menjadi pusat pemerintahan [[Kerajaan Panjalu Ciamis]]. Dengan adanya penermuanpenemuan-penemuan sejarah itu, maka Panjalu berkembang sebagai kota daerah wisata, baik wisata alam, wisata budaya, maupun sebagai wisata ziarah. PentingnyaKarena melihat pentingnya daerah Panjalu sebagai cikal bakal kerajaan[[Kawali|Kerajaan Sunda Kawali]], maka [[Daftar Gubernur Jawa Barat|Pemerintah Provinsi Jawa Barat,]] pada tanggal 17 Maret tahun 2004 mengukuhkan panjalu sebagai desa wisata <ref>{{cite web |url=http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/243 | title=Situ Lengkong Panjalu |date=23 January 2012}}</ref>.
[[Berkas:Nusalarang.jpg|jmpl|300px|Makam Prabu Harian Kancana di [[Pulau Nusa Larang]] di tengah Situ Lengkong [[Panjalu, Ciamis|Panjalu]]]]
 
Situ Lengkong terletak sekitar 35&nbsp;km sebelah utara kota[[Ciamis, KabupatenCiamis|Kota Ciamis]] atau 15&nbsp;km sebelah barat Kota Kawali, dan berbatasan di sebelah utara dengan wilayah talaga[[Talaga, Majalengka|Talaga, Kabupaten Majalengka]] dan [[Kabupaten Kuningan,]] yang merupakan suatu lingkup wilayah komunitas yang dulu dikenal sebagai pusat kerajaan Panjalu. Temuan-temuan data kepurbakalaan, nilai- nilai sosial kultural, serta jejak kesejahteraan lainnya ,yang kini masih terlestarikanlestari, memberikan petunjuk tentang masa lalu kota itu. Sebagai kota kerajaan kuno yang dikenal sebagai kerajaanKerajaan Soko Galuh Panjalu., Ibuibu kota Kerajaankerajaan itu dibangun pada areal suatu danau (situ) seluas 70 Ha, yang kini disebut Situ Lengkong, yang terletak disepanjangdi sepanjang tepi utara kota Panjalu,. sekarangSekarang terdapat tiga buah Nusa (pulau kecil). Pada situ tersebut yang masing- masing digunakan sebagai tempat bangunan Istana Kerajaan, Kepatihan dan staf kerajaan dan sebagai taman rekreasi. Pendiri ibu kota kerajaan adalah tokoh karismatikkharismatik leluhur Panjalu bernama Borosngora, Raja Panjalu islamIslam pertama.
 
Wisatawan yang datang ke Panjalu pada umumnya adalah para penziarahpeziarah mengunjungi Tokoh Raja Panjalu, teristimewa pemakaman Prabu Harian Kancana di Nusa Situ Lengkong (Situ Istana Kerajaan) serta danau itu sendiri yang bernuansa religius, disamping itu juga mengunjungi MusiumMuseum Bumi Alit. Di mana disimpan benda- benda peninggalan bersejarah seperti [[Menhir]], Batu PengsucianPenyucian, Batu Penobatan, naskah- naskah dan benda- benda pekakasperkakas peninggalan milik Raja-raja dan Bupati Panjalu masa lalu, terutama perkakas yang disebut benda pusaka Panjalu yang berupa Pedang, Cis dan Genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora
 
== Catatan ==