Tujuh dosa mematikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Jurubaca dan 114.124.207.98) dan mengembalikan revisi 15074881 oleh Mimihitam
Baris 1:
[[Berkas:Boschsevendeadlysins.jpg|jmpl|"ToejoehTujuh Dosa Mematikan dan Empat Hal Terakhir" karya [[Hieronymus Bosch]]]]
'''Tujuh dosa pokok''' ({{lang-en|seven capital sins}}) '''tujuh dosa mematikan''' ({{lang-en|seven deadly sins}}) adalah [[dosa]]-[[dosa]] yang mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.<ref name="kgk1866">{{cite web |url=http://imankatolik.or.id/katekismus.php?q=1866 |title=Katekismus Gereja Katolik #1866 |publisher=Iman Katolik}}</ref> Sebagai contohnya seseorang yang membiarkan dirinya terus dikuasai kemarahan, suatu saat dapat melakukan balas dendam dengan [[membunuh]]; seseorang yang dikuasai ketamakan dapat melakukan [[korupsi]] ([[mencuri]]) jika ada kesempatan. Membunuh dan mencuri merupakan dosa akibat dari dosa lain, yaitu dosa-dosa pokok.
 
Baris 50:
| Kesombongan (''superbia'') || [[Kerendahan hati]] (''humilitas'')
|-
| KeserakahanKetamakan (''avaritia'') || [[DermawanKasih (kebajikan)|Kasih]] (''magnanimiscaritas'')
|-
| Iri hati (''invidia'') || [[BersyukurKebaikan hati]] (''gratushumanitas'')
|-
| Kemarahan (''ira'') || [[Sabar|Kesabaran]] (''patientia'')
|-
| PercabulanHawa nafsu (''fornicatioluxuria'') || [[SopanKemurnian santun(kebajikan)|Kemurnian]] (''decentiacastitas'')
|-
| Kerakusan (''gula'') || [[Penguasaan diri (kebajikan)|Penguasaan diri]] (''temperantia'')