Robert Boyle: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lintanggantari (bicara | kontrib)
Menambah sejarah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lintanggantari (bicara | kontrib)
Menambah sejarah
Baris 9:
Sejak remaja, Robert mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan dengan cara bergerak di bidang ilmu. Dia pulang kembali ke rumah pada usia 18 tahun, setelah ayahnya meninggal. Ilmuan ini yakin bahwa "Melalui pengetahuan atas karya-Nya, kita akan mengenal Dia.” Menurut Boyle, belajar adalah proses. Maka, yang dia cari adalah proses.
 
Saat dia tiba di Italia, Robert mulai mengenal ilmuan [[Galileo Galilei]] yang pada masa itu mencetuskan bahwa bumi mengelilingi matahari yang pada zaman tersebut dianggap bertentangan karena adanya teori Gereja yang menyebutkan bahwa matahari mengelilingi bumi. Robert yang saat itu masih remaja, tertarik mempelajari gagasan Galileo. Robert mempelajari Teori Galileo dan menyimpulkan bahwa Galileo adalah sebuah ilmuan yang sangat menguasai matematika. Sehingga semua teori dan keputusannya didasarkan pada matematika. Pada Mei 1642, Robert dan gurunya tiba di Marseille, Perancis. Robert gusar karena sudah tiga bulan dia tidak menerima kiriman uang dari ayahnya. Lalu guru Robert mengatakan bahwa dia mendengar di Inggris tengah terjadi perang saudara. Dalam perang tersebut ayah Robert meninggal karena tertembak olah tentara pemberontak. Setelah mendengar kabar tersebut, Robert memilih untuk pulang dan tinggal di rumah kakaknya, Katherina. Katherina tinggal di Pallmall, London yang menikah dengan [[Viscount Ranelagh ]] yang merupakan seorang anggota parlemen. Robert yang tinggal di rumah kakaknya sering diajak untuk menghadiri beberapa pertemuan dan mengenalkannya pada orang-orang penting, Dalam pertemuannya dengan orang-orang penting tersebut, Robert bertemu dengan Samuel Hartlib. Samuel Hartlib adalah seorang ilmuan pembaharu sistem pendidikan dan pertanian. Dia mempunyai pandangan yang serupa dengan Robert mengenai Galileo dan [[Descartes]].
 
Pada tahun 1645, Robert meninggalkan rumah kakaknya dan pergi menuju ke Dorset, Inggris. Di Dorset, dia tinggal di puri yang merupakan peninggalan ayahnya. Setiap hari Robert mencurahkan tenaga dan waktunya untuk membaca buku dan melakukan eksperimen. Robert yang merasa pengetahuannya tentang sejarah kimia masih sedikit, mempelajari hal tersebut mulai dari tahun 1645 sampai 1649. Pada awalnya, hal tersebut sangat membuatnya bingung karena keterbatasan teori sehingga dia pun harus menciptakan teorinya sendiri. Pada akhir tahun 1649, [[Oliver Cromwell]] dapat menangkatmenangkap Raja Charles I dan mengesekusi mati raja tersebut. Pada masa kepemimpinan Oliver, dia membebaskan Skotlandia dan Irlandia untuk mengatur wilayahnya sendiri, walaupun masih bagian dari Inggris. Robert yang pada saat itu sudah mendpatmendapat warisan kebun anggur ayahnya yang ada di Irlandia merasa bahagia karena sepenuhnya menjadi miliknya. Lalu dia bergegas pergi ke Irlandia untuk mengurus dokumen kepemilikan perkebunan tersebut. Pada tahun 1652, Robert memutuskan untuk tinggal di Irlandia dan mengambil alih dan mengelola perkebunan tersebut. Sejak saat itu Robert mencurahkan seluruh waktunya untuk belajar dan melakukan eksperimen. Namun, dia merasa tidak nyaman karena para ilmuan di Irlandia memenuhi percobaannya dengan sihir dan mistis. Hal ini dikarenakan mereka adalah penganut Alkimia yang teorinya berdasarkan penelitian kuno untuk mendapatkan "batu filsuf". Hal ini membuat Robert kesal dan frustasi, oleh karena itu dia memutuskan untuk pindah.
 
Awal tahun 1656, Robert berkirim surat dengan [[Samuel Hartlib]] dan dia memutuskan untuk tinggal di Oxford. Sesampainya di tujuan, Robert dijemput oleh salah satu utusan Samuel Hartlib. Utusan tersebut mengatakan bahwa Samuel Hartlib mengundang Robert untuk tinggal di universitas yang dia kelola. Tetapi, Robert menolak dan memilih untuk menyewa kamar yang nantinya akan diubah menjadi laboratorium sederhana, tempat Robert membuat temuan-temuan penting. Setelah dia berbenah, Robert muda menemui Samuel Hartlib di Universitas College, Oxford, High Street di Oxford, Inggris. Samuel Hartib mengundang Robert untuk bergabung dengan kelompok ilmuan yang ada disana. Samuel mengatakan bahwa kelompok ilmuan tersebut sangat dipengaruhi oleh pandangan Galileo dan Descartes. Robert sangat antusias untuk menghadiri pertemuan kelompok tersebut. Robert memulai kehidupannya yang baru di Oxford dengan menghadiri pertemuan-pertemuan para ilmuan yang mendukung pendekatan percobaan pada sains. Pada 28 November 1660, berawal dari materi yang disampaikan oleh Christoper Wren, para ilmuan yang menghadiri mata kuliah tersebut memutuskan untuk membuat "Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Pengetahuan Percobaan". Setiap minggu, para ilmuan berkumpul untuk menyaksikan percobaan dan membahas persoalan-persoalan ilmiah. Hal itu berdampak pada peningkatan pemahaman Sains, dan memajukan pelaksanaan percobaan ilmiah yang hasil pembahasannya disebarluaskan ke seluruh Inggris. Pengetahuan Robert pun makin berkembang ketika dia giat mengikuti pertemuan dan semakin sering bergaul dengan para ilmuan. Robert mampu membantu menyiapkan laporan-laporan mengenai berbagai subyek. Raja Charles II yang mendengar tentang kelompok "Perguruan Tinggi untuk Mengembangkan Pengetahuan Percobaan" merasa senang dan dia pun menganugerahkan piagam kerajaan dan memberinya nama Royal Society of London for Improving Natural Knowledge.
Awal tahun 1656, Robert berkirim surat dengan Samuel Hartlib dan dia memutuskan untuk tinggal di Oxford.
 
Robert mulai melakukan riset pada udara. Menurutnya, "Udara adalah sesuatu yang nyata..". Untuk melakukan penelitiannya tentang udara, Robert menggandeng ilmuan [[Robert Hooke]] menjadi asistennya. Robert dengan keahliannya dalam matematika, khususnya bangun ruang memberikan gagasan untuk mengembangkan alat percobaannya. Lalu Boyle dan Hooke pun segera mungkin menyelesaikan alat baru mereka tersebut yang pada akhirnya disebut sebagai alat pompa udara.
 
== Lihat pula ==