Partai Barisan Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ijoel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ciko (bicara | kontrib)
k ngapusin yg gak penting!
Baris 9:
|situsweb=
}}
'''Partai Barisan Nasional''' (Barnas) adalah salah satu [[partai politik]] di [[Indonesia]]. Dalam [[Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009]], partai ini bernomor urut 6.
 
Secara resmi Partai Barisan Nasional atau Barnas memang baru dideklarasikan 10 bulan lalu, tepatnyapada 1 Oktober 2007. Akan tetapi, jika dilihat dari latar belakang terbentuknya, Partai Barnas tidak lahir seketika begitu saja. Barnas pada awalnya adalah sebuah organisasi massa bernama Barisan Nasional Demokrat atau BND yang diketuai Vence Rumangkang. Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Barnas, Vence dikenal sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat.
 
{{parpol2009}}
Baris 17 ⟶ 19:
 
[[jv:Partai Barisan Nasional]]
 
 
Secara resmi Partai Barisan Nasional atau Barnas memang baru dideklarasikan 10 bulan lalu, tepatnya 1 Oktober 2007. Akan tetapi, jika dilihat dari latar belakang terbentuknya, Partai Barnas tidak lahir seketika begitu saja. Barnas pada awalnya adalah sebuah organisasi massa bernama Barisan Nasional Demokrat atau BND yang diketuai Vence Rumangkang. Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Barnas, Vence dikenal sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat.
 
Menurut Vence, lahirnya Partai Barnas karena munculnya tuntutan BND melahirkan sebuah partai dalam pertemuan ormas tersebut. Dengan basis massa cukup besar, tentu tidak sulit bagi BND untuk melebur menjadi sebuah parpol baru.
 
Struktur BND yang tersebar di daerah memang memuluskan langkah Vence membentuk parpol baru. Partai Barnas pun lolos verifikasi menjadi salah satu partai peserta Pemilu 2009, dengan urutan nomor 6 dari 34 parpol yang lolos verifikasi.
 
Sebagai Ketua Umum Partai Barnas, boleh saja Vence menyatakan secara pribadi masih terikat komitmen dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, langkah Vence mendirikan partai baru pada satu sisi bisa juga dibaca sebagai ucapan ”selamat jalan” kepada Partai Demokrat.
 
Tantangan yang harus dijawab Barnas adalah apakah masyarakat bakal antusias terhadap kehadiran partai-partai baru?
 
Meningkatnya jumlah golput dalam sejumlah pilkada menjadi indikasi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kandidat ataupun parpol pengusung. Belum lagi sorotan negatif terhadap anggota legislatif maupun partai politik yang diterpa beragam kasus korupsi, makin menguatkan sentimen tersebut.
 
Inilah tantangan bagi Partai Barnas dan juga partai baru lainnya. (SON)
 
http://www.infopartai.com/