Stasiun Semarang Tawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Revisi susunan kalimat, mohon diperiksa
Baris 72:
Stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 1 dan 2 digunakan untuk pemberhentian kereta api jarak jauh atau menengah dalam menaikturunkan penumpang di stasiun ini; jalur 3 digunakan untuk kedatangan dan keberangkatan kereta api jarak jauh dan menengah yang berhenti di stasiun ini serta digunakan untuk parkir serta persiapan untuk keberangkatan kereta api [[Kereta api Argo Muria|Argo Muria]], [[Kereta api Argo Sindoro|Argo Sindoro]], [[Kereta api Menoreh|Menoreh]], [[Kereta api Tawang Jaya|Tawang Jaya Premium]], dan [[Kereta api Joglosemarkerto|Joglosemarkerto]]; jalur 4 dan 5 digunakan sebagai sepur lurus; jalur 6 digunakan untuk persilangan kereta api; serta jalur 7 dan 8 (jalur buntu) digunakan sebagai parkir kereta yang sedang tidak terpakai dan tempat pencucian kereta.
 
Meskipun sebagai stasiun besar, stasiun ini masih menggunakan peron rendah pada seluruh jalurnya. Peron tinggi hanya terdapat di jalur 1 dan digunakan untuk mempermudah akses naik/turun penumpang pada kereta api dengan rangkaian kereta panjang serta untuk mengakomodasi penumpang difabel, seperti [[Kereta api Gumarang|Gumarang]], [[Kereta api Kertajaya|Kertajaya]], dan [[Kereta api Maharani|Maharani]].<ref>{{cite conference|url=https://bpkn.go.id/uploads/document/a07448115f1702b3b338073ba702ea710a0246f0.pdf|title=Aspek Yuridis Pembangunan Peron Tinggi di Stasiun sebagai Sarana Perlindungan Hukum Konsumen|publisher=|book-title=|edition=|volume=2|others=|editor=|archive-url=|conference-url=|date=2011-10-26|author-link=|author=|last=Syamsuddin|first=M.|conference=Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat|archive-date=|access-date=2020-01-03|quote=|format=|id=id|isbn=|bibcode=|oclc=|doi=|location=|pages=345-352|ref=|postscript=|language=|page=|at=|trans-title=|series=1}}</ref> Hal ini karena ada 4-5 kereta yang tidak terjangkau peron sebelum renovasi.
 
== Ciri khas ==