Dony Ahmad Munir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
}}
 
'''H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M.''' ({{lahirmati|[[Sumedang]], [[Jawa Barat]]|5|12|1973}}) merupakan [[Bupati Sumedang]] periode 2018-2023. Ia merupakan politisi [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]] yang pernah menjadi anggota [[DPRD Kabupaten Sumedang]], [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat|DPRD Provinsi Jawa Barat]] hingga [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]] dari tahun 1997 hingga 2018.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/28/dony-ahmad-munir-ingin-sumedang-ter-senyum-manis-420327|title=Dony Ahmad Munir Ingin Sumedang Ter-Senyum Manis|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-01-31}}</ref> Pada [[Pemilihan umum Bupati Sumedang 2018|Pilkada Sumedang 2018]], ia mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang bersama [[Erwan Setiawan]] dan menang.<ref name=":0" /> Ia dilantik menjadi Bupati Sumedang pada 20 September 2018 di [[Kota Bandung]] bersama bupati daerah tingkat dua lainnya di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] oleh Gubernur [[Ridwan Kamil]].<ref name=":14" /><ref name=":15" />
 
Pada 28 Februari 2020, ia memperoleh gelar doktor bidang ilmu akuntansi dari [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjadjaran Bandung]] terkait disertasinya mengenai tata kelola dana desa oleh pemerintahan desa di Sumedang.<ref name=":16">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01345776/mencegah-penyimpangan-dana-desa-kompetensi-aparatur-perlu-ditingkatkan|title=Mencegah Penyimpangan Dana Desa, Kompetensi Aparatur Perlu Ditingkatkan - Pikiran-Rakyat.com|last=Rakyat|first=Pikiran|website=www.Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2020-03-03}}</ref><ref name=":12" /><ref name=":13" />
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 66 ⟶ 68:
==== Tanggapan Terkait Dualisme HKTI<ref name=":3">{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2010/07/16/14083962/DPRD.Jabar.Khawatir.Dualisme.HKTI|title=DPRD Jabar Khawatir Dualisme HKTI|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-02-10}}</ref> ====
[[Berkas:Logo HKTI.jpg|jmpl|Dualisme HKTI sempat menjadi pembahasan Dony Ahmad Munir ketika menjabat Anggota DPRD Jawa Barat]]
Saat menjadi anggotaAnggota Komisi B DPRD Jawa Barat, Dony Ahmad Munir, mengatakan dualisme kepemimpinan [[Himpunan Kerukunan Tani Indonesia|Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)]] membuat pengurus HKTI tidak lagi satu visi memajukan petani. "HKTI dibentuk untuk menghimpun kekuatan petani dan memberdayakan petani. Saya prihatin terjadi dualisme," ujar Doni di Bandung, Jumat 16 Juli 2010. DoniDony berharap, kedua pihak yang berseteru dapat melakukan islah atau berdamai. "Kita berharap kedua pihak bisa berdamai," katanya. Dualisme kepemimpinan HKTI di tingkat pusat, kata Doni, dikhawatirkan berpotensi buruk terhadap pengurus HKTI.
 
Dualisme yang disebutkan sebelumnya berawal pada Munas HKTI di [[Kota Denpasar|Denpasar]] memilih secara aklamasi [[Prabowo Subianto]] sebagai Ketua Umum HKTI 2010-2015, sedangkan Munas HKTI di Denpasar memilih [[Oesman Sapta Odang]] sebagai Ketua Umum HKTI 2010-2015.<ref name=":3" />
Baris 73 ⟶ 75:
[[Berkas:Ahmad Heryawan Resmi.jpg|jmpl|Kartu Lebaran tahun 2010 (1431 H) yang dirilis oleh Gubernur Jawa Barat [[Ahmad Heryawan]] mendapatkan kritik dari Dony Ahmad Munir]]
 
KetikaIa menjadijuga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Iapernah merasa kecolongan dengan pembuatan kartu ucapan "Selamat Idul Fitri 1431 Hijriah" oleh Gubernur Jawa Barat, [[Ahmad Heryawan]], yang diangggapdianggap menelan biaya hingga miliaran rupiah dari APBD. "Hikmah dari kejadian ini harus lebih detail lagi, intinya kami dari DPRD jangan sampai kecolongan lagi atas kejadian pembuatan kartu lebaran gubernur untuk tahun depan," kata salah seorang anggota Badan Anggaran DPRD Jawa Barat, Dony Ahmad Munir, usai melakukan sidak ke [[Kantor Pos Besar Bandung]], Rabu.
 
Dony menyatakan, sebelumnya Badan Anggaran DPRD Jawa Barat pernah meminta agar eksekutif melakukan rasionalisasi sekian persen untuk belanja aparatur negara. Ia juga mempertanyakan, mengapa pembuatan kartu ucapan Lebaran tersebut harus dibuat terpisah antara [[Ahmad Heryawan|Gubernur]] dengan [[Dede Yusuf|Wakil Gubernur JabarJawa Barat]]. "Saya kira kartu tersebut sangat tidak efisien karena hanya ada foto gubernur saja," ujarnya. Selain itu, anggaran pengiriman kartu ucapan Selamat Lebaran dari Gubernur Jawa Barat yang menghabiskan dana hingga Rp 525 juta tidak dibahas dalam Badan Anggaran. "Mungkin anggaran untuk pengiriman kartu ucapan selamat Lebaran dari gubernur ini dibahas di Komisi. Soalnya saya tidak tahu pembahasan anggaran tersebut," katanya. Menurutnya, secara politis pengiriman kartu Lebaran sah-sah saja, apalagi jika anggarannya sudah disahkan.
 
Sebelumnya, empat anggota DPRD Jawa Barat yang tergabung dalam Komisi A, E dan Badan Anggaran yakni Didin Supriadin dari Fraksi [[Partai Demokrat|Demokrat]], Dony Ahmad Munir dari Fraksi [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], Budi Hermansyah dari [[Partai Hati Nurani Rakyat|Hanura]], dan Ahmad Riza Al Habsi dari Fraksi [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] melakukan sidak ke kantor Pos Besar Bandung di Jalan Asia Afrika, Bandung. Kedatangan anggota dewan tersebut diterima langsung oleh Wakil Kepala Kantor Pos Besar Bandung Memed Irawan dan Wakil Kepala I Bidang Mail Logistik dan Operasional Ani Santana. Menurut Dony, tujuan dilakukan sidak tersebut untuk melihat sejauh mana efektivitas pengiriman kartu lebaran gubernur. "Kami datang ke sini untuk meminta informasi yang jelas mengenai kartu lebaran gubernur. Kami ingin tahu apakah kartu lebaran gubernur yang merupakan kartu pemerintah karena dibiayai APBD layak disebut kartu pemerintah atau tidak," ujar Donny.<ref>{{Cite web|url=http://www.polmarkindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=800&Itemid=1|title=PolMark Indonesia-Political Consulting - Kartu Lebaran Gubernur Jawa Barat Rp 1,7 Miliar|website=www.polmarkindonesia.com|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
==== Sawah Terapung<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.viva.co.id/arsip/812338-anggota-banggar-nilai-rapbn-2017-cukup-optimis|title=Anggota Banggar Nilai RAPBN 2017 Cukup Optimis – VIVA|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2016-08-23|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2019-02-10}}</ref> ====
AnggotaIa Komisi B DPRD Jabar Dony Ahmad Munirjuga mengatakanpernah usulanmengusulkan sawah terapung untuk mengatasi produksi padi di daerah-daerah rawan banjir patut dikaji lebih dalam. "Kajiannya harus matang, karena alternatif seperti ini pelaksanaanya kadang tidak mudah," katanya kepada bisnis-jabar,pada Rabu (27/3/2013). Menurutnya persoalan paling klasik adalah mengubah kultur petani di Jawa Barat. Ia menilai untuk mengadaptasi pola tanam baru seperti sawah terapung petani dipastikan butuh waktu lama. "Kultur petani pasti akan butuh waktu untuk menerapkan ini, harus dipikirkan juga," katanya. Hal lain yang harus dikaji adalah apakah sistem sawah terapung bisa menjamin kualitas padi tersebut. "Hasil produksinya apakah lebih bagus dari pola tanam biasa? Apakah daerah yang menerapkan ini bisa menunjukan keberhasilan?," katanya.<ref name=":4" />
 
Menurut Dony, hal yang paling penting dilakukan [[Pemerintah Provinsi Jawa Barat|Pemprov Jabar]] adalah memikirkan dan mengatasi persoalan banjir terlebih dahulu. Lokasi-lokasi banjir yang dekat dengan sentra pertanian menurutnya harus menjadi perhatian serius. "Pemprov harus cepat mengatasi persoalan di hulu sungai dan daerah resapan air," katanya. Namun Dony juga menyarankan agar Dinas Pertanian Jabar mulai memikirkan alternatif-alternatif pola tanam untuk menyelamatkan produksi padi. "Alternatif seperti itu harus dikaji secara matang. Kita layak mengapresiasi alternatif-alternatif macam ini," katanya.<ref name=":4" />
 
==== Besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) Provinsi Jawa Barat tahun 2009<ref>{{Cite web|url=https://jabar.antaranews.com/berita/25629/pemprov-bantah-silpa-besar-indikasi-kegagalan-kinerja|title=PEMPROV BANTAH SILPA BESAR INDIKASI KEGAGALAN KINERJA|last=Barat|first=ANTARA News Jawa|website=Antara News Jawa Barat|access-date=2019-03-14}}</ref> ====
[[Berkas:Kertajati International Airport Terminal 03.jpg|jmpl|Bandara Internasional Kertajati (difoto tahun 2018). Proses pembangunan bandara ini pada tahun 2009 sempat diperhatikan oleh Dony Ahmad Munir sebagai salah satu anggota legislatif yang mewakili Majalengka karena jumlah dana anggaran yang terpakai kurang dari peruntukan seharusnya.]]
Ia pernah mengkritik besarnya sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) Provinsi Jawa Barat tahun 2009. Ia beranggapan besarnya Silpa disebabkan oleh pemerintah[[Pemerintahan Provinsi Jawa Barat|pemerintahan provinsi]] yang kurang tepat dalam memperdikasimemprediksi waktu pelaksanaan proyek atau bakanbahkan kurang melakukan koordinasi. Anggapan Doni ini berdasarkan pengalamannya, saat meinjaumeninjau proyek pembangunan [[Bandar Udara Internasional Kertajati|Bandara Internasional Kertajati]] yang dianggarkan dana sebesar Rp160 miliar namun hingga tahun anggaran berlalu hanya bisa terealisasi Rp50sebesar Rp 50 miliar.
 
DPRD Provinsi Jawa Baratsendiri menilai besarnya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD Jabar tahun 2009 dikarenakandisebabkan oleh tidak terealisasinya beberapa program Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kami menilai adanya Silpa APBD 2009 ini disebabkan tidak terealisasinya beberapa program yang telah direncanakan sebelumya,sebelumnya". kataIa Anggotajuga Komisimenambahkan Bbahwa DPRD Jabar, Dony Ahmad Munir. Dikatakannya, Silpasilpa APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2009 yang mencapai hingga Rp660Rp 660 miliar dari total APBD Jabar 2009 senilai Rp7Rp 7,57 triliun.
 
==== APBD Perubahan Jawa Barat tahun 2014 ====
Ia juga meneken persetujuan perubahan pada APBD Jawa Barat pada tahun 2014 dengan alasan sudah mengalokasikan untuk pendidikan 20%, kesehatan 10%, serta pemeliharaan jalan 10%. “Kami menilai APBD perubahan ini sudah ''pro-poor'', ''pro-job'', ''pro-growth'', dan ''pro-environment''," katanya.<ref>{{Cite web|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20140825/78/252323/apbd-perubahan-jabar-2014-capai-rp2478-triliun|title=APBD Perubahan Jabar 2014 Capai Rp24,78 Triliun {{!}} Kabar24|website=Bisnis.com|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
=== Calon Wakil Bupati Sumedang pada tahun 2013 ===
Pada tahun 2013, ketika [[Endang Sukandar]] meninggal dunia saat terpilih sebagai Bupati Sumedang, ia sempat dicalonkan sebagai calon Wakil Bupati Sumedang yang akan menemani posisi plt Bupati Sumedang saat itu, [[Ade Irawan (politikus)|Ade Irawan]].<ref>{{Cite web|url=https://www.jatinangorku.com/wabup-sumedang-ppp-pertimbangkan-dony-ahmad.html|title=Wabup Sumedang, PPP Pertimbangkan Dony Ahmad|last=administrator|date=2013-07-11|website=Jatinangor Online Media|language=en-US|access-date=2019-03-10}}</ref> Meskipun demikian, namanya dan (alm.) Endang Sukandar sempat menjadi salah satu calon Bupati Sumedang yang akan diusung oleh PPP pada saat itu.<ref>{{Cite web|url=https://m.inilah.com/news/detail/1900215/ppp-sumedang-berada-di-antara-2-pilihan|title=PPP Sumedang Berada di Antara 2 Pilihan - politik dan pemerintahan www.inilah.com|last=Center|first=PT Indonesia News|website=m.inilah.com|access-date=2019-03-14}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://m.inilah.com/news/detail/2126317/sidang-usulan-cawabup-sumedang-tanpa-hambatan|title=Sidang Usulan Cawabup Sumedang Tanpa Hambatan - lintas jabar www.inilah.com|last=Center|first=PT Indonesia News|website=m.inilah.com|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
=== Anggota DPR RI (2014-2018) ===
Baris 155 ⟶ 158:
==== Kampanye ====
[[Berkas:Umuh Muchtar.jpg|jmpl|Umur Muchtar yang merupakan ayah dari Erwan Setiawan, pasangan Dony Ahmad Munir dalam Pilkada Bupati Sumedang 2018]]
Karena ingin maju menjadi Bupati Sumedang pada pergelaran [[Pemilihan umum Bupati Sumedang 2018|Pilkada Serentak 2018]], ia mengundurkan diri sebagai Anggota DPR RI pada 26 Januari 2018.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-3834818/ikut-pilkada-2018-dua-anggota-dpr-dari-f-ppp-mengundurkan-diri|title=Ikut Pilkada 2018, Dua Anggota DPR dari F-PPP Mengundurkan Diri|last=Ibrahim|first=Gibran Maulana|website=detiknews|access-date=2019-02-10}}</ref> Ia maju berbekal rekomendasi dari Ketua Umum [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]], [[Muhammad Romahurmuziy|M. Romahurmuziy]] dan keunggulan di berbagai survey pada tahun 2016.<ref>{{Cite web|url=http://jabar.tribunnews.com/2016/11/22/survei-unggul-doni-ahmad-munir-akan-bertarung-di-pemilihan-bupati-sumedang|title=Survei Unggul, Doni Ahmad Munir Akan Bertarung di Pemilihan Bupati Sumedang|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-02-10}}</ref> Kemudian Ia memilih berpasangan dengan Erwan Setiawan yang merupakan Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung|DPRD Kota Bandung]] periode 2014-2019 dan mantan Ketua DPRD Kota Bandung periode 2009-2014 sekaligus anak dari tokoh [[Persib Bandung]] [[Umuh Muchtar]].<ref>{{Cite web|url=http://jabar.tribunnews.com/2017/12/09/pemilihan-bupati-sumedang-diikuti-tiga-pasang-kontestan-siapa-saja-mereka|title=Pemilihan Bupati Sumedang Diikuti Tiga Pasang Kontestan, Siapa Saja Mereka?|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-03-10}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://topiksatu.com/2017/11/04/pasangan-cabupcawabup-sumedang-doni-erwan-siap-gelar-deklarasi/|title=Pasangan Cabup/Cawabup Sumedang Doni - Erwan Siap Gelar Deklarasi|last=Satu|first=Topik|date=2017-11-04|website=TopikSatu|language=id-ID|access-date=2019-03-10}}</ref>
 
 
Baris 167 ⟶ 170:
Salah satu keunggulan Dony Ahmad Munir adalah ia rajin mencatat jumlah kekayaan miliknya kepada [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|KPK]].<ref name=":7">{{Cite web|url=https://www.sumedang.online/2018/01/tiga-cabup-sumedang-ini-tercatat-di-history-lhkpn-siapakah-mereka/|title=Tiga Bakal Cabup Sumedang Ini Tercatat di History LHKPN, Siapakah Mereka?|date=2018-01-18|website=SUMEDANG ONLINE|language=id|access-date=2019-03-14}}</ref> Dari laman resmi LHKPN KPK, diketahui bahwa Dony Ahmad Munir saat menjabat sebagai anggota DPR RI dan DPRD Sumedang serta Jawa Barat melaporkan tiga kali laporan yakni pada 31 Desember 2003, 1 Januari 2008 dan 30 November 2014. Terakhir, dirinya melakukan pelaporan pada Periode 2014-2019 melaporkan harta kekayaannya pada 30 November 2014. Total Harta kekayaan Dony Ahmad Munir dalam laporan per 1 Januari 2008 senilai Rp 373.835.331 dan pada 30 November 2014 tercatat Rp 514.395.100,00.<ref name=":7" />
 
Ia kemudian menang dengan perolehan suara sebesar 275.337 suara atau 42,81% dari total suara sah 643.125 suara dan ditetapkan sebagai pasangan bupati dan wakil bupati dalam sidang istimewa DPRD Sumedang pada tanggal 2 Agustus 2018.<ref name=":14">{{Cite web|url=https://jabar.pojoksatu.id/priangan/2018/08/02/paripurna-istimewa-dprd-sumedang-tetapkan-bupati-terpilih-2018/|title=Paripurna Istimewa DPRD Sumedang, Tetapkan Bupati Terpilih 2018|date=2018-08-02|website=Pojok Jabar|language=id-ID|access-date=2019-03-10}}</ref><ref name=":15">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/07/25/bupati-sumedang-terpilih-dony-tegaskan-akan-bergerak-cepat-427819|title=Bupati Sumedang Terpilih, Dony Tegaskan akan Bergerak Cepat|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-03-10}}</ref>
 
==== Program kerja ====
[[Berkas:Ubi Cilembu.JPG|jmpl|Ubi Cilembu dari [[Pamulihan, Sumedang]] yang potensi pasarnya dicoba dikembangkan oleh Dony Ahmad Munir dan [[Ridwan Kamil]] ]]Setelah terpilih sebagai bupati, ia langsung bergerak untuk mewujudkan berbagai program antara lain penetapan desa agrowisata penghasil [[Ubi Cilembu|ubi cilembu]] yang berada di [[Pamulihan, Sumedang]].<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2019/01/01/06513851/bupati-sumedang-dorong-desa-penghasil-ubi-cilembu-jadi-agrowisata|title=Bupati Sumedang Dorong Desa Penghasil Ubi Cilembu Jadi Agrowisata|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-03-10}}</ref> Ia juga tercatat sebagai salah satu anggota tim pemenangan pasangan Presiden-Wakil Presiden [[Joko Widodo]]-[[Ma'ruf Amin]] pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|Pemilihan umum Presiden tahun 2019]].<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2019/01/17/16560321/bupati-sumedang-dan-pendukung-jokowi-maruf-hadiri-nobar-debat-capres|title=Bupati Sumedang dan Pendukung Jokowi-Ma'ruf Hadiri Nobar Debat Capres|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-03-10}}</ref> Selain itu, ia juga memiliki program perbaikan akses jalan Sindangpalay-[[Palasari, Ujung Jaya, Sumedang|Palasari]] serta pembangunan jalan lingkar selatan untuk keperluan pengembangan akses transportasi serta pariwisata.<ref>{{Cite web|url=https://www.sumedangekspres.com/bidik-benahi-jalan-tujuan-wisata/|title=Bidik Benahi Jalan Tujuan Wisata|last=name=|first=sumedangekspres com> <meta|date=2019-03-11|website=Sumedang Ekspres|language=id-ID|access-date=2019-03-11}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://jabar.tribunnews.com/2019/03/08/bupati-dony-ajukan-rp-248-miliar-untuk-jalan-lingkar-selatan-di-sumedang|title=Bupati Dony Ajukan Rp 248 Miliar untuk Jalan Lingkar Selatan di Sumedang|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-03-11}}</ref> Ia juga mengajak almamaternya yaitu [[Universitas Padjadjaran]] untuk ikut serta dalam pengembangan Sumedang melalui salah satu kegiatan tri dharma akademik yaitu pengabdian di tengah masyarakat .<ref>{{Cite web|url=https://edukasi.kompas.com/read/2019/02/20/23320341/sumedang-gandeng-unpad-untuk-atasi-ragam-persoalan|title=Sumedang Gandeng Unpad untuk Atasi Ragam Persoalan|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-03-11}}</ref> Salah satu program yang juga mulai dijalankannya adalah program Sumedang bebas ''[[Kerdil|stunting]]'' pada tahun 2023.<ref>{{Cite web|url=http://www.galamedianews.com/daerah/216810/pemkab-sumedang-targetkan-zero-stunting-di-tahun-2023.html|title=Pemkab Sumedang Targetkan Zero Stunting di Tahun 2023|date=2019-03-05|website=http://www.galamedianews.com/|language=ID|access-date=2019-03-11}}</ref> Selain itu, ia juga menerima hibah dari [[Jawa Barat|Pemerintah Provinsi Jawa Barat]] berupa bus wisata yang diberi nama "[[Gunung Tampomas|Tampomas]]" atau kepanjangan dari "Trans Moda Pariwisata Masyarakat Kota Sumedang".<ref>{{Cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/02/01/mau-keliling-wisata-di-sumedang-naik-bus-tampomas-aja|title=Mau Keliling Wisata di Sumedang? Naik Bus Tampomas Aja!|last=Iswara|first=Aditya Jaya|website=Good News From Indonesia|language=id|access-date=2019-03-14}}</ref>
 
Ia juga berhasil mengadakan pertemuan bisnis di [[Jepang]] pada Juni 2019 dalam acara "Indonesia-Japan Business Forum"<ref name=":9">{{Cite web|url=https://indopos.co.id/read/2019/06/27/179398/bupati-sumedang-rampungkan-tiga-putaran-pertemuan-bisnis-di-osaka-jepang|title=INDOPOS|date=2019-06-27|website=indopos.co.id|language=Indonesian|access-date=2019-08-01}}</ref>. Salah satu poin kesepakatan ketika mengadakan kunjungan ke Jepang adalah peluang bisnis dan investasi di Sumedang, baik sektor pertanian, [[Manufaktur|industri manufaktur]], [[pariwisata]], [[teknologi informasi]], maupun ketenagakerjaan.<ref name=":9" /> Salah satu hasilnya adalah ketertarikan dari pihak [[Mitsubishi Motors|Mitsubishi]] dan Yanmar dalam berinvestasi di Sumedang.<ref name=":9" />
 
Selain itu, ia juga tertarik di dalam pengembangan pariwisata dan olahraga di Sumedang terutama pengembangan olahraga [[Paralayang|''paragliding'']] dan pengembangan wisata [[Waduk Jatigede]].<ref>{{Cite web|url=https://jabar.tribunnews.com/2019/07/25/mau-kembangkan-olahraga-paragliding-bupati-sumedang-temui-menpora-di-jakarta|title=Mau Kembangkan Olahraga Paragliding, Bupati Sumedang Temui Menpora di Jakarta|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-08-01}}</ref><ref name=":10">{{Cite web|url=https://jabar.tribunnews.com/2019/07/25/promosikan-jatigede-kemenpar-akan-dukung-sumedang-jadi-kawasan-ekonomi-khusus-pariwisata|title=Promosikan Jatigede, Kemenpar akan Dukung Sumedang Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-08-01}}</ref><ref name=":11">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2019/07/22/mou-ditandatangani-bendungan-jatigede-dikembangkan-jadi-kawasan-ekonomi-khusus-pariwisata|title=MoU Ditandatangani, Bendungan Jatigede Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-08-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.galamedianews.com/pariwisata/229470/sumedang-siap-pecahkan-rekor-muri-di-paragliding-world-championship--culture-festival.html|title=Sumedang Siap Pecahkan Rekor MURI di Paragliding World Championship & Culture Festival|date=2019-07-28|website=http://www.galamedianews.com/|language=ID|access-date=2019-08-01}}</ref> Salah satu programnya terkait Waduk Jatigede adalah pengembangan kawasan di sekitar waduk untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Waduk Jatigede yang bekerja sama dengan [[Kementerian Pariwisata Indonesia|Kementerian Pariwisata]] dan [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia|Kementerian Pemuda dan Olahraga]].<ref name=":10" /><ref name=":11" /> Meskipun demikian, ia juga bergerak cepat ketika kabar penurunan permukaan air Waduk Jatigede terjadi pada Juli 2019.<ref>{{Cite web|url=https://jabar.tribunnews.com/2019/07/11/waduk-jatigede-surut-sejumlah-rencana-dilakukan-pemkab-sumedang-agar-kekeringan-tidak-meluas|title=Waduk Jatigede Surut, Sejumlah Rencana Dilakukan Pemkab Sumedang Agar Kekeringan Tidak Meluas|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-08-01}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4619435/musim-kemarau-kampung-yang-terendam-waduk-jatigede-kembali-terlihat|title=Musim Kemarau, Kampung yang Terendam Waduk Jatigede Kembali Terlihat|last=Putra|first=Wisma|website=detiknews|access-date=2019-08-01}}</ref> Selain itu, ia juga berencana untuk melakukan pengembangan terhadap Taman Hutan Raya Gunung Kunci dan Gunung Palasari yang berjarak 1 kilometer dari Alun-alun Sumedang dengan menghubungkan keduanya melalui [[kereta gantung]].<ref>{{Cite web|url=https://jabar.tribunnews.com/2019/07/17/gunung-palasari-dan-gunung-kunci-akan-dihubungkan-dengan-kereta-gantung-kata-bupati-ada-investornya|title=Gunung Palasari dan Gunung Kunci Akan Dihubungkan dengan Kereta Gantung, Kata Bupati Ada Investornya|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-08-01}}</ref>
Baris 183 ⟶ 186:
 
==== Doktor Ilmu Akuntansi dari Unpad ====
Pada hari Jum'at, 28 Februari 2020, ia mendapatkan gelar Doktor [[Akuntansi|Ilmu Akuntansi]] dari [[Universitas Padjadjaran]] tentang ''Good Village Government'' yang berfokus pada pengendalian internal terhadap penyimpanan dana desa dan kinerja pemerintah desa dengan judul "Pengaruh Implementasi ''Good Village Governance'', Kompetensi Aparat Desa dan Implementasi Sistem Pengendalian Internal terhadap Penyimpangan Dana Desa dan Implikasinya terhadap Kinerja Pemerintahan Desa". Disertasi tersebut dipertahankan di hadapan tim promotor (yang terdiri dari Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., [[Bahrullah Akbar|Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CSFA., CPA.,]] dan Dr. Musa Yosep, M.Ak), tim oponen (Dr. Srihadi Winarningsih, M.S., Ak., CA., Citra Sukmadilaga, MBA, PhD, CA., dan [[Poempida Hidayatulloh|Poempida Hidayatulloh, N.Eng., PhD, DIC.]]), dan representasi [[Profesor|guru besar]] (Prof. Dr. HM. Wahyudin Zarkasyi, M.S., Ak., CA.) dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Akuntansi yang digelar di Gedung Pusat Ilmu Pengetahuan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung.<ref name=":16" /><ref name=":12">{{Cite web|url=https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/28/22400941/bupati-sumedang-dony-ahmad-munir-raih-gelar-doktor-dari-unpad|title=Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Raih Gelar Doktor dari Unpad Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-02-28}}</ref><ref name=":13">{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4918921/teliti-good-village-government-bupati-sumedang-raih-doktor-dari-unpad|title=Teliti Good Village Government, Bupati Sumedang Raih Doktor dari Unpad|last=Fatimah|first=Siti|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-02-29}}</ref> Ia sendiri berkuliah S3 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad sejak tahun 2016 dengan mengambil Program Studi Doktoral Ilmu Akuntansi.<ref name=":13" />
 
Disertasi ini ia dasarkan berdasar temuannya ketika awal menjabat sebagai eksekutif (bupati) di Sumedang pada tahun 2018. Ia menemukan fakta bahwa Pemerintahan Kabupaten Sumedang tertinggal terutama dalam pengelolaan dana desa dan kinerja kepala desa. Fakta yang ditemukan terkait kinerja pemerintahan desa Kabupaten Sumedang adalah adanya kelebihan dana desa. Detil temuan lainnya adalah tingkat pendidikan kepala desa yang kurang (61 persen pendidikan kepala desa SMA dan atau sederajat, 33 persen S1, dan 6 persen S2). Pekerjaan fisik di desa terutama dalam bidang infrastruktur banyak dikerjakan oleh pihak ketiga (tripartit) sehingga kas desa mendapatkan keuntungan kerja sama. Temuan lainnya adalah kelebihan bayar/kekurangan volume pekerjaan fisik dan non fisik, ''mark up'' harga dan pekerjaan tidak dilaksanakan, hingga tidak dilakukan pembayaran atas [[Pajak pertambahan nilai|PPN]] dan [[Pajak penghasilan|PPh]]. Oleh sebab itulah Ia melakukan penelitian mengenai ''Good Village Government'' dengan harapan dapat memperbaiki kinerja dan kemampuan aparatur desa dalam mensejahterakan masyarakat.<ref name=":12" />
 
Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu. Menurut Dony, penyebabnya adalah kurangnya sumber daya yang kompeten (terutama pada kepala desa) hingga lemahnya sistem pengendalian internal di tingkat organisasi menjadi penyebab menyimpangnya alokasi dana desa.<ref name=":12" /> Berdasarkan hasil temuannya ini, Ia terapkan perbaikan terkait sistem pemerintahan serta pengelolaan [[dana desa]] hingga pada tahun 2019 Pemkab Sumedang pada akhirnya memperoleh posisi 7 besar Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Jawa Barat pada 2019. Sebagai catatan, pada tahun 2017, Pemkab Sumedang berada di posisi terendah untuk seluruh Kabupaten dan Kota di [[Jawa Barat]].<ref name=":16" /><ref name=":12" /><ref name=":13" />
 
Dalam sidang promosi tersebut, Dony dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Predikat ini diberikan atas publikasi internasional yang diraih Dony pada jurnal Q2.<ref name=":12" />
Baris 201 ⟶ 204:
== Riwayat Organisasi<ref name=":2" /> ==
 
* Ketua DPC PPP Sumedang 2005-2010/ dan 2010-2015
* Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) 1994-1996
* Pimpinan Pusat [[Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama|IPNU]] 1996-2003
* Ketua 1 [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia|PMII]] KORCABKoorcab 1998-2000
* Wakil Ketua Pimpinan Wilayah [[Gerakan Pemuda Ansor|GP ANSHOR]] 2009-2012
* Wakil Sekretaris Jenderal PPP versi Romahurmuziy.