Rāhula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 31:
 
Antara tujuh dan lima belas tahun usai Rāhula lahir, sang Buddha kembali ke [[Kapilavastu (kota kuno)|kampung halamannya]], dimana Yaśodharā meminta Rāhula untuk membujuk sang Buddha agar menduduki takhta klan [[Shakya|Śākya]]. Sang Buddha menanggapinya dengan [[pabbajja|menobatkan]] Rāhula menjadi [[samanera]] Buddha pertama. Ia mengajarkan [[samanera]] tersebut soal [[sacca|kebajikan]], refleksi diri, dan [[anatta|ketidakegoisan]], kemudian berujung pada pencerahan Rāhula. Meskipun catatan awal menyatakan bahwa Rāhula wafat mendahului sang Buddha, tradisi berikutnya menyatakan bahwa Rāhula adalah salah satu murid yang masih hidup usai sang Buddha wafat, memandu [[Dispensasi Buddha]] sampai kebangkitan [[Maitreya|Buddha berikutnya]]. Rāhula dikenal dalam teks-teks Buddha karena ketekunannya untuk belajar, dan dihormati oleh para biksu dan [[samaneri|biksuni]] sepanjang sejarah Buddha. Catatannya berujung pada sudut pandang dalam Buddhisme dalam memandang anak-anak sebagai pewaris kehidupan spiritual di satu sisi, dan sebagai orang dengan potensi tercerahkan pada sisi lain.
 
== Catatan ==
Beberapa [[teks Buddha awal|teks-teks awal]] seperti [[Kitab Pali|tradisi Pāli]] tak menyebutkan Rāhula secara keseluruhan;{{sfn |Meeks |2016 |p=139}}{{sfn |Strong |1997 |p=113}} namun ia disebutkan dalam teks-teks Pāli berikutnya seperti [[Apadana|Apadāna]] dan [[atthakatha|komentar-komentarnya]], serta dalam teks-teks pada [[Vinaya|disiplin monastik]] tradisi-tradisi [[Mūlasarvāstivāda]] dan [[Mahasanghika|Mahāsaṇghika]].{{refn |Untuk [[Apadana|Apadāna]], lihat {{harvtxt |Crosby |2013 |page = 105}}. Informasi lainnya disebutkan dalam {{harvtxt |Meeks |2016 |p=139}}.}}
 
== Riwayat Hidup ==
[[Berkas:Prince Rahula and Buddha.jpg|jmpl|kiri|Pangeran Rahula meminta warisan kepada kepada ayahnya, Buddha Gautama.]]
Anak yang dilahirkan oleh Putri Yasodhara diberi nama Rahula oleh Pangeran Siddhartha. Rahula berarti "belenggu" atau "ikatan", sedangkan beberapa ahli mengatakan ''rāhu'' bukan berarti belenggu. Menurut sumber lain, yang ditemukan dalam [[Mūlasarvāstivāda]] [[vinaya]], putranya dinamakan Rahula karena sesuai dengan gerhana bulan yang terjadi, yang dipercayai disebabkan oleh ular [[Rahu]].<ref>Raniero Gnoli (ed.) ''The Gilgit Manuscript of the Samghabhedavastu''. Rome: Instituto Italiano per il Medio ed Estremo Oriente, 1977. 1:119.</ref>