Hamengkubuwana I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan tag berlebih
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 54:
 
== Asal-Usul ==
Nama aslinya adalah '''Raden Mas Sujana''' yang setelah dewasa bergelar '''Pangeran Mangkubumi'''. Ia merupakan putra [[Amangkurat IV]] raja [[Kasunanan Kartasura]] yang lahir dari selir bernama Mas Ayu Tejawati pada tanggal [[6 Agustus]] [[1717]].
 
Pada tahun [[1740]] terjadi pemberontakan orang-orang [[Tionghoa]] di [[Batavia]] yang menyebar sampai ke seluruh [[Jawa]]. Pada mulanya, [[Pakubuwana II]] (kakak Mangkubumi) mendukung pemberontakan tersebut. Namun, ketika menyaksikan pihak [[VOC]] unggul, Pakubuwana II pun berubah pikiran.
 
Pada tahun [[1742]] istana [[Kartasura]] diserbu kaum pemberontak . [[Pakubuwana II]] terpaksa membangun istana baru di [[Surakarta]], sedangkan pemberontakan tersebut akhirnya dapat ditumpas oleh [[VOC]] dan [[Cakraningrat IV]] dari [[Pulau Madura|Madura]].
 
Sisa-sisa pemberontak yang dipimpin oleh [[Raden Mas Said]] (keponakan [[Pakubuwana II]] dan Mangkubumi) berhasil merebut tanah Sukowati. [[Pakubuwana II]] mengumumkan sayembara berhadiah tanah seluas 3.000 cacah untuk siapa saja yang berhasil merebut kembali Sukowati. Mangkubumi dengan berhasil mengusir [[Mas Said]] pada tahun [[1746]], tetapi ia dihalang-halangi Patih Pringgalaya yang menghasut raja supaya membatalkan perjanjian sayembara.
 
Datang pula [[Baron van Imhoff]] gubernur jenderal [[VOC]] yang makin memperkeruh suasana. Ia mendesak [[Pakubuwana II]] supaya menyewakan daerah pesisir kepada [[VOC]] seharga 20.000 real untuk melunasi hutang keraton terhadap [[Belanda]]. Hal ini ditentang Mangkubumi. Akibatnya, terjadilah pertengkaran di mana [[Baron van Imhoff]] menghina Mangkubumi di depan umum.
 
Mangkubumi yang sakit hati meninggalkan [[Surakarta]] pada bulan [[Mei]] [[1746]] dan menggabungkan diri dengan [[Mas Said]] sebagai pemberontak.Sebagai ikatan gabungan Mangkubumi mengawinkan [[Mas Said]] dengan puterinya yaitu [[Rara Inten]] atau [[Gusti Ratu Bendoro]].
 
== Geneologis Hamengku Buwana I ==
Baris 71:
 
== [[Perang Tahta Jawa Ketiga]] ==
Perang antara Mangkubumi melawan [[Pakubuwana II]] yang didukung [[VOC]] disebut para sejarawan sebagai Perang Suksesi Jawa III. Pada tahun [[1747]] diperkirakan kekuatan Mangkubumi mencapai 13.000 orang prajurit.
 
Pertempuran demi pertempuran dimenangkan oleh Mangkubumi, misalnya pertempuran di [[Demak]] dan [[Grobogan]]. Pada akhir tahun [[1749]], [[Pakubuwana II]] sakit parah dan merasa kematiannya sudah dekat. Ia pun menyerahkan kedaulatan negara secara penuh kepada [[VOC]] sebagai pelindung [[Surakarta]] tanggal [[11]] [[Desember]].
 
Sementara itu Mangkubumi telah mengangkat diri sebagai raja bergelar [[Pakubuwana III]] tanggal [[12]] [[Desember]] di markasnya, sedangkan [[VOC]] mengangkat putra [[Pakubuwana II]] sebagai [[Pakubuwana III]] tanggal [[15]]. Dengan demikian terdapat dua orang [[Pakubuwana III]]. Yang satu disebut '''Susuhunan Surakarta''', sedangkan Mangkubumi disebut '''Susuhunan Kabanaran''', karena bermarkas di desa Banaran di daerah Sukowati [[Kabupaten Sragen]].
 
Perang kembali berlanjut. Pertempuran besar terjadi di tepi Sungai Bogowonto tahun [[1751]] di mana Mangkubumi menghancurkan pasukan [[VOC]] yang dipimpin Kapten de Clerck. Orang [[Jawa]] menyebutnya Kapten Klerek.
 
== Berbagi Wilayah Kekuasaan ==
 
Pada tahun [[1752]] Mangkubumi dengan [[Raden Mas Said]] terjadi perselisihan.Perselisihan ini berfokus pada keunggulan supremasi Tunggal atas Mataram yang tidak terbagi.Dalam jajak pendapat dan pemungutan suara dukungan kepada [[Raden Mas Said]] oleh kalangan elite Jawa dan tokoh tokoh Mataram mencapai suara yang bulat mengalahkan dukungan dan pilihan kepada Mangkubumi.Dalam dukungan elite Jawa menemui fakta kalah dengan [[Raden Mas Said]] maka Mangkubumi menggunakan kekuatan bersenjata untuk mengalahkan [[Raden Mas Said]] tetapi Mangkubumi menemui kegagalan.[[Raden Mas Said]] kuat dalam dukungan-pilihan oleh elite Jawa dan juga kuat dalam kekuatan bersenjata.Mangkubumi bahkan menerima kekalahan yang sangat telak dari menantunya yaitu [[Raden Mas Said]].Akibat kekalahan yang telak Mangkubumi kemudian menemui [[VOC]] menawarkan untuk bergabung dan bertiga dengan [[Paku Buwono III]] sepakat menghadapi [[Raden Mas Said]].
 
Tawaran Mangkubumi untuk bergabung mengalahkan [[Raden Mas Said]] akhirnya diterima [[VOC]] tahun [[1754]]. Pihak [[VOC]] diwakili Nicolaas Hartingh, yang menjabat gubernur wilayah pesisir utara [[Jawa]]. Sebagai perantara adalah Syaikh Ibrahim, seorang [[Turki]]. Perudingan-perundingan dengan Mangkubumi mencapai kesepakatan, Mangkubumi bertemu Hartingh secara langsung pada bulan [[September]] [[1754]].
 
Perundingan dengan Hartingh mencapai kesepakatan. Mangkubumi mendapatkan setengah wilayah kerajaan [[Pakubuwana III]], sedangkan ia merelakan daerah pesisir disewa [[VOC]] seharga 20.000 real dengan kesepakatan 20.000 real dibagi dua;10.000 real untuk dirinya [[Mangkubumi]] dan 10.000 real untuk [[Pakubuwono III]].
 
Akhirnya pada tanggal [[13]] [[Februari]] [[1755]] dilakukan penandatanganan naskah [[Perjanjian Giyanti]] yang mengakui Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwana I. Wilayah kerajaan yang dipimpin [[Pakubuwana III]] dibelah menjadi dua. Hamengkubuwana I mendapat setengah bagian.Perjanjian Giyanti ini juga merupakan perjanjian persekutuan baru antara pemberontak kelompok Mangkubumi bergabung dengan [[Pakubuwono III]] dan [[VOC]] menjadi persekutuan untuk melenyapkan pemberontak kelompok [[Raden Mas Said]].
 
Bergabungnya [[Mangkubumi]] dengan [[VOC]] dan [[Paku Buwono III]] adalah permulaan menuju kesepakatan pembagian Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta. Dari persekutuan ini dapat dipertanyakan; Mengapa [[Mangkubumi]] bersedia membagi Kerajaan Mataram sedangkan persellisihan dengan menantunya [[Raden Mas Said]] berpangkal pada supremasi kedaulatan Mataram yang tunggal dan tidak terbagi? Dari pihak [[VOC]] langsung dapat dibaca bahwa dengan pembagian Mataram menjadikan [[VOC]] keberadaannya di wilayah Mataram tetap dapat dipertahankan. [[VOC]] mendapat keuntungan dengan pembagian Mataram.
 
== Mendirikan Yogyakarta ==